Hasna di bawa ke sebuah gudang markas para penjahat itu, dengan sedikit kasar Hasna di tarik dan membuatnya sedikit meringis kesakitan, perlakuan itu sungguh sangat kasar sekali.
Di sepanjang sudut gudang, Hasna melihat banyak sekali orang yang sedang mengemas barang, sebuah serbuk putih yang membuat Hasna sedikit curiga, ia yakin kalau barang itu adalah barang terlarang.
Ia langsung di bawa ke depan bos tempat ini, Hasna sedikit di dorong dan membuatnya jatuh di atas lantai, untungnya ia terjatuh tidak terlalu keras.
"Bos, nih anak nya Bramono," kata orang-orang tadi.
Hasna langsung mengernyit heran saat mendengar nama bapak nya di sebut, entah apa hubungan mereka sama bapak nya itu Hasna tidak tau sama sekali.
"Oh! Ini anak nya si Bramono! Cantik juga." Sang bos menyeringai lebar sambil menyentuh dagu Hasna.
Hasna menepis nya keras dan membuat sang bos sedikit tersentak.
"Hohoho... Galak juga, saya suka perempuan seperti kamu," ucap si bos dengan santai nya.
"S-siapa kalian? Kenapa kalian nyulik saya?" tanya Hasna bertubi-tubi, walau pun takut tapi ia tidak boleh diam saja.
"Kamu tidak perlu tau siapa saya, yang jelas Bramono adalah mantan anak buah saya yang sudah berkhianat," jawab sang bos sebut saja mister X.
"Anak buah? Lalu tempat apa ini?"
"Hahaha, kamu pasti belum tau pekerjaan Bramono selama ini. Asal kamu tau dia adalah salah satu kurir saya, setiap harinya dia selalu mengantar paket ke pelanggan saya. Lalu, ini semua yang kamu lihat sekarang adalah serbuk surgawi, atau para polisi bilang sabu-sabu."
Seketika itu Hasna terbelalak kaget, kedua matanya membulat sempurna dan ia juga tidak percaya dengan apa yang di dengarnya.
"Kenapa? Kaget? Bramono sialan iti sudah menghianati saya dan memilih bersekongkol dengan para polisi, sampai waktu kematian nya pun dia mati di jalan itu."
"Engga! Gak mungkin kalau bapak aku berkerja disini, kalian pasti bohong." Hasna meronta dan siap untuk lari, namun seseorang langsung menahan nya.
"Terserah kamu mau percaya atau tidak, yang jelas saya harus melenyapkan semua yang berhubungan dengan Bramono."
Hasna semakin terbelalak, kali ini nyawanya sedang sangat terancam, walau mister X berkata dengan nada santai tapi Hasna yakin kalau semua itu tidak sesantai ucapan nya.
Hasna meronta kembali, beberapa kali mencoba untuk kabur namun lagi-lagi di hentikan, bahkan cengkaraman di tangan nya semakin menguat.
"Lepas! Lepasin saya, aws..." Hasna berontak kembali.
"Diam," sentak seseorang dengan kasar dan membuat Hasna terdiam.
"Masukan dia ke ruangan saya," titah mister X tegas.
"Tidak, jangan! Saya mohon jangan." Hasna memelas memohon kepada mister X.
Dengan satu telunjuk Mister X mengintruksi para anak buahnya, mereka paham lalu melaksanakan segera perintah bos nya itu.
"Ayo ikut."
"Gak. Saya gak mau."
"Crewet."
Plak!
Satu tamparan keras di pipi langsung membuat Hasna tidak berdaya, Hasna pun lekas di bawa pergi dan di masukan ke dalam ruangan mister X, Hasna di kunci disana sebelum nanti mister X beraksi.
-----
Hari ini pihak kepolisian tengah bersiap-siap untuk menjalankan penggrebekan bandar narkoba, tugas kali ini sangat rahasia dan hanya di ketahui oleh beberapa orang saja.
Mengingat adanya musuh di dalam selimut membuat beberapa polisi jujur merahasiakan misi kali ini, para anggota hanya tau mereka akan melaksanakan tugas penangkapan, namun tidak di ketahui pihak mana yang akan mereka tangkap itu.
Ini semua di lakukan demi kesuksesan misi kali ini, pihak kepolisian sudah terlalu lama mengejar bandar narkoba kelas kalau kali ini, mereka sudah jengah dan ingin mengakhiri nya segera.
Tim yang di terjunkan sebanyak dua kompi termasuk Azka dan komandan disana, mereka semua sedang menyiapkan diri dan perlengkapan lain nya dari mulai pistol sampai rompi anti peluru, semuanya di siapkan secara hati-hati.
Tentunya mereka sudah berkordinasi dengan pihak lapangan, beberapa anggota sudah di terjunkan lebih dulu ke lokasi guna mengamati situasi disana.
Semoga misi kali ini sukses, dan semoga setelah ini pihak yang turut ikut andil dalam bisnis haram itu terkuak.
Dua kompi pasukan kepolisian sudah siap, mereka semua di berikan arahan lebih dulu sebelum memulai oprasi, tugas kali ini di pimpin langsung oleh sang komandan.
Setelah semua siap, dua kompo pasukan itu berjajar rapih di depan mobil barakuda yang akan menjadi angkutan mereka.
Akbp Agus haryono yang memimpin misi ini langsung berada di depan memberi sambutan sebelum terjun.
"Selamat sore rekan-rekan semua!" sapa Akbp Agus.
"Sore."
"Baiklah, sore hari ini kita akan melaksanakan tugas penangkapan, mengingat ini adalah misi yang sangat penting, saya harap semuanya bertugas sepenuh hati dan ingat selalu, jaga diri jangan sampai terjadi hal yang tidak di inginkan nantinya," ucap Akbp Agus.
"Siap laksanakan."
"Untuk selanjutnya, saya sudah mengirim beberapa rekan untuk melihat situasi disana, saya sudah menghubingi mereka dan sudah memastikan kalau semua target berada disana," lanjutnya.
Dan setelah itu Akbp Agus sedikit menjelaskan tugas mereka, sudah jelas mereka di bagi menjadi beberapa tim nantinya, semuanya Akbp Agus jelaskan, beliau juga mewanti-wanti jangan sampai timbul korban jiwa dari pihak mereka atau pun target.
Kalau memungkinkan tangkap mereka semua, tapi kalau mereka bertindak nekad yang dapat membahayakan nyawa lakukan tindakan tegas namun sebisa mungkin jangan sampai membunuh mereka.
"Semuanya sudah jelas?"
"Siap, jelas komandan."
"Baiklah, sebelum berangkat kita berdoa dulu untuk keselamatan semuanya. Berdoa sesuai agama masing-masing, berdoa mulai."
Semua langsung menunduk sambil memanjatkan doa kepada yang maha kuasa, beberapa saat mereka larut dan hanyut dalam situasi tersebut.
"Berdoa selesai." Akbp Agus mengakhiri doa mereka.
Setelah itu mereka semua langsung bergerak, meraka naik ke atas mobil yang sudah di siapkan, setelah itu misi yang sangat sulit kali ini akan segera di mulai.
-----
...TBC...
HEUP AH
PART NYA SENGAJA PENDEK BIAR KALIAN GAK BOSAN
SEMOGA KALIAN SUKA
...HAPPY READING...
KAMU SEDANG MEMBACA
WEDDING MISSION ✅ [SELESAI]
Teen Fiction( END ) ---SQUEL LOVE IN MISSION--- *** "Tolong nikahi putri saya satu-satunya!" Permintaan terakhir dari seseorang membuat kehidupan Azka berubah seketika. Azka harus menikahi seseorang yang tidak ia kenali. Di sisi lain ia juga harus menjalankan m...