"Baiklah anak-anak, pelajaran hari ini cukup sampai disini. Semalat siang! Sampai berjumpa di pelajaran saya berikutnya."
Pelajaran hari ini cukup sampai disini, semua murid langsung membereskan buku mereka semua, hari ini sangat melelahkan, banyak sekali tugas-tugas sekolah yang harus di kerjakan.
Sekarang sudah memasuki jam istirahat, semua murid langsung bergegas menuju ke kantin sekolah, karna tugas yang banyak membuat rasa lapar itu semakin menjadi-jadi.
Hasna menyimpan rapih tas milik nya, ia menghela napas pelan mencoba menghilangkan penat di kepalanya.
"Kantin kuy!" Arum berdiri sambil mengajak Hasna.
"Bentar, aku ambil uang dulu di tas." Hasna mengambil dua lembar uang berwarna merah, ia tidak pernah memawa dompet dan hanya menyimpan yang di dalam tas saja.
Arum yang melihat itu langsung terbelalak kaget. "Busyettt... Banyak bener duit jajan lo!"
"Eh!" Hasna sedikit terkejut.
"Perasaan selama ini uang jajan lo gak sebanyak itu dah! Dapat dari mana lo! Ngepet ya!" todong Arum bercanda.
"Astagfirullah, jahat banget kamu sama aku!"
"He, canda-canda. Lagian gue penasaran aja, selama gue temenan sama lo gue gak pernah lihat lo bawa duit warna merah gitu."
"I-ini... Aku kerja."
"Kerja apaan lo? Kok gue gak tau."
Jadi ibu rumah tangga, bhatin Hasna.
"Adalah. Online shop, aku baru mulai kok masih mencoba dulu." Hasna terpaksa berbohong, ia tidak mungkin menjawab kalau kerjaan nya adalah ibu rumah tangga alias seorang istri.
"Wih... Salut gue sama lo! Gue dukung dah, kapan-kapan gue bantu usaha lo itu." Arum langsung mengacungkan dua jempol kepada Hasna.
Kini, Hasna yang kelabakan, kebohongan nya barusan justru seperti bumerang baginya, ia bingung harus berbuat apa nantinya jikalau Arum benar-benar memaksa untuk membantu usaha fiktif nya itu.
"Kantin yuk buruan, aku laper." Hasna mencoba mengakhiri pembicaraan mereka, ia takut itu akan semakin panjang.
"Kuy lah."
Mereka pun akhirnya beranjak pergi menuju kantin, syukur nya Arum tidak membahas hal barusan lagi, kalau sampai di bahas lagi, mungkin kebohongan nya akan cepat terbongkar.
Ini demi kebaikam dirinya sendiri dan juga suaminya, walau ingin segera mempubliskan status nya ke Arum namun untuk saat ini ia tidak bisa melakukan nya mengingat ia masih seorang pelajar, tentunya status nya yang sudah menikah akan berbuntut pada sekolahnya.
Hasna dan Arum berjalan menyusuri lorong yang menuju ke arah kantin sekolah, mereka berdua sesekali ngobrol tentang apa-apa saja, lebih tepatnya Arum yang banyak ngobrol atau curhat padanya.
"AAAAA..."
Teriakan melengking dari seseorang langsung menggemparkan satu sekolahan, suara itu berasa dari arah toilet dan semua orang langsung beranjak kesana.
Bukan cuma mereka, para guru yang mendengar langsung ikut beranjak, semuanya penasaran dengan apa yang sedang terjadi.
Hasna dan Arum juga ikut penasaran, mereka berdua langsung ikut mengerumuni area toilet, ternyata area toilet sudah di penuhi oleh para siswa dan guru, area toilet seketika jadi lautan manusia.
Hasna dan Arum tidak bisa masuk lebih dekat, mereka tertahan oleh banyak nya orang disana, mereka hanya bisa melihat dari jauh saja.
"Eh! Ada apaan sih disana?" tanya Arum kepada salah satu juniornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WEDDING MISSION ✅ [SELESAI]
Teen Fiction( END ) ---SQUEL LOVE IN MISSION--- *** "Tolong nikahi putri saya satu-satunya!" Permintaan terakhir dari seseorang membuat kehidupan Azka berubah seketika. Azka harus menikahi seseorang yang tidak ia kenali. Di sisi lain ia juga harus menjalankan m...