Azka melangkah memasuki ruang rawat inap tempat dimana istrinya di rawat, setelah di oprasi tadi Hasna di pindahkan ke ruang rawat, kondisinya pun sudah stabil dan Hasna sudah siuman.
Saat Azka masuk, Hasna masih terbaring di brangkar nya, namun kedua matanya sudah terbuka, saat Azka masuk pun Hasna menoleh sekilas kepadanya.
Namun ada sedikit keanehan dari sikap Hasna, saat Azka tersenyum, Hasna tidak membalasnya, ia langsung memalingkan muka dan memilih menatap keluar jendela.
Azka yang masih mengenakan seragam kepolisian langsung mengambil duduk di dekat istrinya itu, namun Hasna belum mau menoleh padanya.
"Sayang! Gimana kondisi kamu? Masih sakit?" tanya Azka lembut.
"Udah tau masih nanya," jawab Hasna ketus.
Kedua alis Azka saling bertautan, ia bingung dan tidak paham dengan sikap yang istrinya itu berikan, Azka menghala napas pelan, lalu mencoba menggenggam sebelah tangan Hasna tapi Hasna menepisnya perlahan.
"Kamu marah sama mas?"
"Menurut mas!"
"Mas salah apa sama kamu?"
Hasna menghela napas kasar lalu beralih menatap ke arah suaminya itu, kedua mata membulat sempurna.
"Mas pembohong." Satu kalimat yang keluar dari mulut Hasna.
Kening Azka mengkerut seketika. "Bohong? Memang nya mas bohong apa sama kamu?"
"Mas kenapa gak cerita soal pekerjaan mas yang sesungguhnya? Kenapa harus bohong dan ngaku ke aku kalau mas kerja di perusahaan!" tutur Hasna sambil mengerucutkan bibirnya.
"Loh! Mas engga bohongin kamu kok. Mas memang kerja di perusahaan, lebih tepat nya ikut bantu-bantu ayah," jelas Azka.
"T-tapi kenapa mas engga bilang kalau mas polisi."
"Kamunya gak nanya sih."
"Ish... Aku 'kan tau nya mas kerja di perusahaan."
"Itu cuma sampingan sayang, pekerjaan mas sesungguhnya ya seorang polisi ini. Yang gagah, tampan dan---"
"Di gilai banyak wanita, iya?"
"Itu bisa juga."
"Ish..."
"Walau pun banyak wanita yang menggilai mas, tapi mas cuma mencintai kamu, sebab apa! Sejak pertama melihat kamu mas langsung jatuh hati sama kamu, melihat kamu menangis di pemakamanan waktu itu membuat hati mas perih."
"M-mas..."
"Mas tau, mas juga hadir di pemakaman pak Bramono, bahkan sejak itu mas selalu stalking-stalking kamu."
"Mas nguntit aku?"
"Engga. Bukan nguntit, tapi lebih ke menjaga kamu, mas yakin kalau kamu cinta sejati mas."
"Kok mas bisa yakin?"
"Sebab... Hati mas sudah jatuh cinta kepada kamu."
Blush!
Seketika itu wajah Hasna memerah, ia sudah seperti kepiting rebus, semua perkataan Azka membuatnya terharu sekaligus bahagia, itu juga membuat Hasna malu-malu kucing.
Namun sesaat kemudian Hasna kembali terdiam saat mengingat apa yang mister X katakan padanya tadi, bokap nya salah satu dari gembong narkoba kelas kakap, ia tidak mengetahui itu, selama ini yang Hasna tau kalau bokap nya hanya pekerja lepas biasa.
Tapi kenyataan itu membuat nya sakit, ia merasa kalau bokap nya itu sudah membohongi Hasna selama ini, ia tidak tau harus berbuat apa, yang jelas ia kecewa dengan bokap nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WEDDING MISSION ✅ [SELESAI]
Teen Fiction( END ) ---SQUEL LOVE IN MISSION--- *** "Tolong nikahi putri saya satu-satunya!" Permintaan terakhir dari seseorang membuat kehidupan Azka berubah seketika. Azka harus menikahi seseorang yang tidak ia kenali. Di sisi lain ia juga harus menjalankan m...