Hari ini, tepat dua bulan sejak Hasna di nyatakan hamil, usia kandungan nya juga sudah memasuki bulan ketiga, ada sedikit perubahan di bagian perut Hasna, ia sedikit berisi di area sana.
Hari ini juga adalah hari yang di tunggu-tunggu oleh semua siswa di sekolah SMA Harapan termasuk Hasna, hari ini adalah hari yang cukup istimewa, pasalnya hari ini adalah hari dimana kelulusan berlangsung.
Seperti biasa, kelulusan di laksanakan cukup meriah namun beretika, tidak ada aksi corat-coret seragam sekolah atau pun konvoi di jalanan.
Seperti yang sudah-sudah, acara di langsungkan di dalam aula sekolah, semua acara berisikan laporan kelulusan dan juara umum, peringkat terbaik akan di beri hadiah dari pihak sekolah.
Hasna mengenakan baju kebaya dengan corak batik hitam di beberapa bagian bajunya, ia juga mengenakan highhells untuk menopang penampilan nya itu, beberapa sentuhan makeup di tambahkan dan membuat Hasna semakin cantik.
Seperti biasa, Hasna di antarkan oleh Azka ke sekolah, mereka berdua tidak malu-malu lagi, sekarang mereka lebih terang-terangan, hubungan mereka sedikit demi sedikit di ketahui orang banyak.
Mereka sudah tidak terlalu menghiraukan hal itu, lagian setelah ini mereka akan mempublishkan hubungan mereka, apa lagi Hasna sudah lulus sekolah, tentu saja itu menjadi angin segar.
Lalu, Azka juga yang akan menjadi wali buat Hasna, karna sekarang ia adalah suami Hasna maka ia bertanggung jawab atas apa pun termasuk menjadi wali nya di sekolah.
Kalau siswa lain yang datang adalah ayah atau ibu mereka, Hasna datang bersama sang suami, mengingat ayah nya sudah meninggal tanggung jawab itu otomatis beralih ke sang suami yaitu Azka.
Tentu saja hal itu membuat orang lain sedikit iri, hampir semua siswa sekolah tau kalau Azka dan Hasna berpacaran, mereka semua tidak menyangka kalau Hasna yang di kenal cupu mempunyai pacar setampan itu.
Banyak orang yang merasa iri, namun tak sedikit orang yang mendukung hubungan mereka.
Tapi, mereka tidak pernah ambil pusing, mereka masih santai menikmati semuanya, hidup mereka terlalu berharga untuk sekedar ngurusin orang-orang macam mereka.
Kembali ke situasi saat ini, Hasna berjalan beriringan bersama Azka, mereka berjalan di bawah tatapan semua orang, mereka pergi ke aula tempat dimana acara di langsungkan.
Di depan aula sudah banyak siswa dan orang tua mereka, termasuk Malvin yang akan menjadi wali untuk Azriel, biasanya Riza selalu ikut, tapi karna kondisi Azki yang sedang tidak baik membuat Riza tidak bisa meninggalkan nya apa lagi Devano sedang bekerja.
"Ya ampun... Mahmud cantik banget sih!" Celetuk Alana saat mereka berdua tiba di depan aula.
Hasna tersenyum tipis untuk menangapi itu, "kamu juga cantik, Al."
"Makasih, tapi cantikan elo deh," kekeh Alana.
"Sudah-sudah," ucap Diana ibu dari Alana, lantas ia beralih ke arah Hasna. "Gimana kondisi kamu sama kehamilan kamu? Gak mabuk terus 'kan?"
"Alhamdulillah, engga kok, Tan. Gak terlalu juga," balas Hasna.
"Syukur kalau begitu." Diana tersenyum ramah.
"Oh ya! Rencananya kamu mau lanjut kemana setelah lulus?" Kini yang bertanya Alno, ayah dari Alana.
"Sebenarnya saya punya niatan masukin Hasna ke universitas di luar negri, tapi sepertinya pawang nya gak bakal idzinin dia kuliah disana." Ini yang jawab Malvin, sambil tersenyum jail ia mengucapkan iti semua.
Azka tentu saja tertohok mendengarnya. "Kok ayah gitu!"
"Terserah ayah lah, yang biayain juga ayah nantinya," balas Malvin enteng.
KAMU SEDANG MEMBACA
WEDDING MISSION ✅ [SELESAI]
Teen Fiction( END ) ---SQUEL LOVE IN MISSION--- *** "Tolong nikahi putri saya satu-satunya!" Permintaan terakhir dari seseorang membuat kehidupan Azka berubah seketika. Azka harus menikahi seseorang yang tidak ia kenali. Di sisi lain ia juga harus menjalankan m...