Hoseok dan Ibunya tengah berjalan bersama sepulang dari minimarket. Mereka bercerita di sepanjang jalan dengan senyum yang terpancar dari bibir keduanya. Senyuman ibunya adalah kebahagiaan Hoseok dan dia ingin melihatnya terus setiap harinya.
Saat tengah asyik bercerita, tiba-tiba saja keduanya berhenti karena seseorang menghalangi jalan mereka. Disana tidak cukup banyak orang yang berjalan disekitarnya. Hanya beberapa kendaraan saja yang berlalu lalang. Keduanya terpaku melihat siapa yang kini ada dihadapan mereka. Orang yang dia rindukan, tapi juga tidak ingin Hoseok temui.
Ibu Hoseok merubah posisinya menjadi di depan Hoseok. Dia tidak ingin Hoseok tersakiti juga.
"Mau apa kamu?!" Tanya Nyonya Jung kepada mantan suaminya.
Orang itu tersenyum miring menatap mantan istrinya yang mencoba melindungi Hoseok.
"Cuma mau ketemu sama anakku. Aku mau ngajak Hoseok tinggal bareng."
"Nggak! Sampe kapanpun, aku nggak ngijinin kamu ngambil Hoseok. Cukup Mejiwo aja yang kamu ambil!"
"Aishh jangan ngebahas anak jalangmu itu. Dia nggak pernah turutin kemauanku dan sekarang malah kabur dari rumah. Dia persis kayak kamu! Minggir!" Bentak Tuan Jung.
Ayah Hoseok mendorong ke samping Nyonya Jung agar pergi dari hadapan Hoseok. Dia tersenyum saat melihat anak laki-lakinya yang sudah besar.
"Kamu udah gede ya dek. Nggak kangen sama ayah?" Tanyanya.
Hoseok benar-benar takut. Dia merindukan ayahnya, tapi dia juga takut dengannya. Dia tidak mau jika dirinya atau ibunya terluka lagi.
"A-ayah.."
"Iya ini ayah. Ikut ayah yuk? Kamu mau ketemu kakakmu kan?"
"Ta-tapi...."
Nyonya Jung segera kembali ke posisinya dan mundur beberapa langkah, membuat Hoseok ikut memundurkan dirinya juga.
"Jangan beraninya kamu nyentuh Hoseok! Dia anakku!"
"Hei, Dia juga anakku. Apa kamu lupa?"
Ibu Hoseok masih mempertahankan posisinya. Dia tidak mau mantan suaminya menyentuh anaknya. Namun saat dia mengajak Hoseok pergi, dengan tak tau rasa kasihannya Tuan Jung menarik tangan mantan istrinya dan menamparnya. Suara tamparan itu terdengar sangat keras. Nyonya Jung sampai jatuh ke tanah karena kerasnya tamparan ayah Hoseok.
Jung Hoseok jelas terkejut dan langsung membantu ibunya. Dia menangis melihat sang ibu yang diperlakukan seperti itu. Hoseok memeluk Nyonya Jung dan menatap ayahnya.
"Udah ayah. Jangan sakitin ibu lagi hiks.."
Tuan Jung kembali tersenyum miring. Dia mendekatkan dirinya kepada dua orang yang ada terduduk lemas di tanah.
"Kalo ibu kamu nggak nentang ayah, ayah ga mungkin kasar sayang. Ya udah, ikut ayah aja yuk. Jangan urusin wanita ini."
Hoseok menggeleng cepat. Dia tidak mau ikut dengan ayahnya! Itu tidak mungkin, karena bisa-bisa dirinya disiksa lebih dari ini.
"Ck! Anak sialan! Jangan ngebantah ayah! Ayo ikut!"
Tuan Jung menarik paksa tangan Hoseok agar melepas pelukan ibunya. Saat Hoseok berhasil diraihnya, Nyonya Jung menarik tangan Hoseokㅡmembuat mantan suaminya berhenti karena Hoseok yang ditarik.
