Min Yoongi, 18 tahun. Siswa kelas 3 di salah satu sekolah menengah atas Seoul dan akan lulus pada 2 bulan mendatang. Banyak yang mengatakan jika dirinya itu orang yang sangat dingin. Bagaimana tidak? Saat dia bersama temannya dan berjalan menelusuri koridor, tidak sedikit yang menyapa dan mengaguminya. Namun dia tak pernah menggubris satu siswa pun.
Banyak juga yang mendekatinya dan mengatakan jika dia menyukai Yoongi. Tapi hanya dibalas dengan ucapan yang menyakitkan atau yang lainnya. Akhirnya banyak siswa yang memilih untuk menghindarinya. Dia tidak hanya sendiri, dia punya teman satu angkatan yang bernama Kim Seokjin. Walaupun mereka selisih setahun, namun itu tak membuat pertemanan mereka canggung. Karena mereka sudah mengenal satu sama lain semenjak SD.
Kim Seokjin sendiri sudah menganggap Yoongi seperti adiknya. Karena itu, dia tau apa saja tentang Yoongi.
Jam istirahat tengah berlangsung sekarang, Yoongi dan Seokjin berjalan di koridor sekolah menuju ke arah kantin seperti biasa. Awalnya mereka berjalan tenang, sampai akhirnya seseorang tak sengaja menabrak Yoongi karena berlari dan tak melihat ke sekitarnya. Pemuda itu hampir saja terjatuh jika Seokjin tak segera menarik lengannya.
"Hei, punya mata nggak?" Ujar yoongi dengan nada sinis. Dia menatap pemuda yang sedikit lebih pendek darinya tengah mengambil barangnya yang jatuh.
"Ah, aku minta maaf Kak. Aku nggak sengaja." Ucapnya dan membungkuk beberapa kali.
Yoongi menatap laki-laki bername tag Jung Hoseok itu dan mendecak pelan. Dia adik kelas, ya?
"Udah ah. Bikin badmood aja." Ucap Yoongi dan pergi meninggalkan Seokjin serta pemuda itu.
"Yoongi! Tungguin gue!" Seokjin tersenyum sebentar kepada Hoseok dan setelahnya dia menyusul Yoongi yang sudah tidak terlihat.
Hoseok hanya menghela nafas dan dia teringat sesuatu. Dia berlari lagi dan kali ini berhati-hati karena tidak mau menabrak orang lain lagi. Si Jung mendudukkan dirinya di belakang kedua temannya sesampai di kelasnya. Mereka menatap hoseok yang terlihat mengatur nafasnya.
"Lu kenapa?" Ucap jimin, salah satu temannya. Ia membalikkan badannya ke belakang untuk menatap Hoseok.
"Hah...hah... Nggak papa. Cuma lari tadi dari perpustakaan." Jawab Hoseok disertai cengiran khasnya.
Jimin dan Taehyung hanya mengangguk dan mulai membicarakan perihal tugasnya yang semakin banyak karena sebentar lagi ujian kenaikan kelas. Ditambah beberapa ekstrakurikuler mereka.
Terkadang Jimin mengeluh jika dirinya ingin keluar saja dari kelas tambahan itu. Tapi Hoseok selalu bilang kepadanya jika dia keluar, itu tanggung sekali karena sudah hampir 2 tahun mereka ikut dalam kelas dance. Berbeda dengan Jimin dan Hoseok, Taehyung memilih kelas musik sebagai kelas tambahannya.
°°
Yoongi mengaduk makanannya dengan tatapan kosong pada mangkuk di depannya. Dia sedang banyak pikiran, entahlah dia benar-benar kalut hari ini. Seokjin yang menyadari keadaan temannya itupun menghentikan makannya dan menatap serius pemuda pucat didepannya.
"Yoon, lu kenapa?" Tanya Seokjin. Yoongi hanya berdehem dan menggelengkan kepalanya. Dia berhenti mengaduk makanannya dan menyesap ice teanya yang mulai mencair. Seokjin menghela nafas, "Kalo ada masalah, cerita aja sama gue. Masalah apa sih? Orang tua lu tengkar lagi?" Tebak seokjin. Yoongi menatap Seokjin sebentar dan kembali menunduk.