Part 19

660 94 85
                                    

Hari ini raut wajah Yoongi terlihat lebih segar dari biasanya. Hingga Seokjin saja dibuat bingung olehnya. Sejak tadi si Min itu tak berhenti tersenyum saat menatap ponselnya sendiri. Dosen yang tak disukainya saja tadi sampai ikut heran mengapa Yoongi ramah sekali kepadanya. Tak seperti biasa.

Keduanya berjalan di sepanjang lorong area kampus. Yoongi sejak tadi tak menurunkan pandangannya dari ponsel di tangannya. Seokjin sendiri hanya membiarkannya dan ikut meraih ponselnya.

"Oh iya Yoon, gue mau cerita sama lu." Ujarnya.

Min Yoongi mendongakkan kepalanya dan menatap yang lebih tua.

"Apa?" Tanyanya.

"Gue dapet kenalan kemarin waktu pergi belanja."

"Buset dapet kenalan waktu belanja, gimana ceritanya?"

Mereka melanjutkan langkahnya kembali setelah terhenti sebentar. Si Kim menggeleng sambil tersenyum.

"Nggak tahu, aneh banget kemarin pokoknya. Kan gue belanja sendirian, tahu sendiri Yoona kalo diajak suka mageran. Ya udah waktu lagi milih-milih nggak sengaja gue ditabrak sama seseorang. Dia bantuin gue ambilin barang-barang." Ucapnya. Yoongi menyimpan ponselnya dan terus memberi sang kakak atensi penuh.

"Terus?" Tanyanya.

"Waktu gue ngeliat orang itu, anjir ganteng banget. Keknya udah kerja sih keliatan dari wibawanya beda. Kayak CEO, CEO muda gitu pas awal-awal gue lihat. Tapi ternyata dia itu dosen. Umurnya masih 23 tahunan."

Min Yoongi mengerutkan keningnya, "Gitu doang?"

Seokjin menggeleng, "Gue diajak ngobrol ngopi bareng sebentar sambil kenalan itu."

"Mau aja diajak kenalan orang yang nggak dikenal." Ujarnya.

"Ya makanya diajak kenalan biar kenal Yoong. Gimana sih?"

Yang lebih muda mengendikkan bahunya. Ia segera mendudukkan dirinya di salah satu bangku kosong yang ada di dekat lapangan basket.

"Btw, lu kenapa hari ini keliatan beda banget?" Tanya Seokjin yang baru saja meletakkan tasnya.

"Kagak. Cuma gue udah baikan aja sama mama, ntar mau pulang ke rumah jenguk mereka. Katanya papa sakit." Jawab si Min. Seokjin membuka kedua matanya lebar-lebar.

"Serius udah baikan? Bagus dong kalo gitu."

"Ini semua juga berkat Hoseok kok. Nyoba aja kemarin gue keukeuh ga mau ketemu mama. Paling juga sama aja."

Seokjin mengangguk m, "Anak itu bawa banyak perubahan ya di hidup lu."

Min Yoongi terkekeh, "Ya untungnya dia sabar punya pacar kek gue. Coba kalo orang lain, pasti udah ngedumel."

"Kalian kalo pacaran gitu ngapain aja?"

Yoongi menggeleng, "Nggak ngapa-ngapain. Paling kalo gue ke rumah dia, cuma nemenin dia belajar kalo nggak bantuin ibu masak. Gitu-gitu doang. Begitu juga sebaliknya kalo Hoseok ke tempat gue, paling kalo nggak bikinin gue makanan, kita nonton tv."

"Kalo nginep juga tidur berdua?"

Ia mengangguk.

"Makanya nyari pacar biar bisa ngerasain." Ujar Yoongi sambil tertawa mengejek Seokjin. Yang lebih tua hanya memutar kedua bola matanya saja.

Si Min kembali membuka ponselnya dan segera membalas pesan dari kekasihnya. Ia sebenarnya ingin mengajak si Jung ke rumahnya. Tapi ia bilang masih banyak pekerjaan, jadi nanti dia akan menjemput dan mengantarnya pulang saja.

Hoseok Jung

Ya udah jangan lupa makan

TY & ILY [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang