Yoongi pov
Sudah hampir seminggu aku di apartemen kakek dan keadaanku sedikit membaik. Aku jadi jarang menangis lagi.
Yang membuatku bertambah senang dan keadaanku menjadi lebih baik adalah karena Hoseok. Dia selalu memberiku semangat dan membuatku semakin nyaman. Terkadang dia mampir ke apartemen ini, untuk memastikan aku menjaga pola makanku dan istirahat dengan baik. Seokjin sudah mengetahui jika aku tinggal di apartemen. Dia juga sering mampir kesini.
Hari ini Hoseok akan mengunjungi apartemenku lagi. Aku senang karena akhirnya aku tidak sendiri. Ada yang bisa aku ajak berbicara karena bosan sejak kemarin sendirian.
Sepertinya dia sudah datang. Ada yang mengetuk pintu. Aku segera membuka pintu karena tak mau Hoseok menunggu.
"Udah la-"
Yoongi pov end
Yoongi terdiam saat mengetahui siapa yang datang. Bukan orang yang dia harapkan. Melainkan orang yang sangat tidak ingin Yoongi temui.
Mamanya.
"Yoongi.." Lirih sang mama.
Yoongi hanya diam saja tanpa mau menyapa atau membiarkannya masuk. Dia benar-benar tidak ingin bertemu orang tuanya. Dia masih belum bisa memaafkan mereka.
"Yoongi sayang. Mama kangen sama kamu."
Saat tangan Nyonya Min ingin mengelus kepala Yoongi, dengan dinginnya si Min menepis tangannya.
"Ngapain kesini?"
"Mama mau minta maaf nak."
"Nggak ada yang perlu dimaafin. Udah pergi aja sana."
"Yoongi, dengerin mama dulu. Mama jelasin semuanya."
"Nggak. Yoongi ga butuh penjelasan apa-apa."
Nyonya Min menatap anaknya, ia ingin menangis rasanya melihat sang anak seperti ini. Sebegitu bencinya kah Yoongi kepadanya? Apa yang harus dia lakukan? Yoongi masih saja diam. Dia melipat kedua tangannya didepan dada.
"Pergi aja sana. Yoongi ga butuh kalian."
"Yoongi. Jangan begitu nak. Tolong, kasih mama satu kesempatan."
"Nggak. Udah ah sana!" Ucapnya sedikit membentak.
"Kak Yoongi."
Yoongi terkejut saat seseorang memanggilnya. Ternyata itu adalah kekasihnya, orang yang dia tunggu sejak tadi. Seketika wajahnya berbinar karena melihat Hoseok.
"Hoseok?" Ucapnya. Dia tersenyum saat si Jung berjalan kearahnya.
Jung Hoseok menatap wanita paruh baya yang ada didepan pintu Yoongi. Dia tersenyum kepadanya dan sedikit membungkukkan badannya.
"Lama." Ucap Yoongi.
"Iya. Tadi habis dari minimarket. Siang tante." Sapa Hoseok kepada mamanya sang kekasih. Nyonya Min membalas senyumannya.
"Kak, ini mama kakak kan? Kenapa gak diajak masuk?"
"Gak usah. Biar dia pulang aja, ganggu." Ucap Yoongi ketus.
"Kak, ga boleh bilang gitu. Durhaka nanti."
Yoongi memutar bola matanya malas. Hoseok hanya bisamenggelengkan kepalanya dan kembali menatap Nyonya Min.
"Tante, masuk aja dulu yuk. Kita bicara di dalem."
"Hoseok!"
"Kak, kita bicara di dalem aja ya." Ucapnya sehalus mungkin. Dia tau jika Min Yoongi tengah kesal saat ini. Tapi apakah harus dia membiarkan mamanya diluar dan mengusirnya? Itu sangat tidak sopan. Akhirnya Hoseok menyuruh Yoongi masuk terlebih dahulu dan mengajak Nyonya Min juga.