◎26◎

85 14 0
                                    

💜Happy reading💜

Di sebuah ladang bunga bewarna ungu, Taemi terbaring dengan nyaman di atasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sebuah ladang bunga bewarna ungu, Taemi terbaring dengan nyaman di atasnya. Tak lama mata cantiknya terbuka dengan perlahan. Dia mulai bangkit dari tidurnya, dan matanya menatap cermin besar yang ada di hadapannya.

"Wajah ini..."

Taemi mendekat ke arah cermin itu. Dia melihat dirinya sendiri dengan rambut ikal yang panjang, terurai dengan cantik, juga gaun sederhana bewarna putih menambah aura anggun yang dimilikinya.

"Ini... benar-benar wajahku?" Tanyanya dengan nada tak percaya. Tangannya bergerak perhalan menyentuh cermin itu, dan matanyapun mulai berkaca-kaca, ketika dirinya sudah memastikan bahwa itu adalah wajahnya sendiri, bukanlah wajah orang lain.

Lalu Taemi mulai mengedarkan pandangannya. Dia melihat ladang bunga ini yang sangat luas, seperti tidak memiliki ujung sama sekali. Semilir angin yang hangat, sorot cahaya matahari yang berkilau, membuat tempat ini terlihat sangat indah dan nyaman.

"Kembalikan tubuhku...!"

Namun seketika suasana itu berubah. Pergerakan Taemi terhenti, raut wajahnyapun berubah saat mendengar suara samar yang membuatnya merinding. Saat sedang mencari keberadaan orang itu, tiba-tiba muncul bayangan sosok seorang gadis di cermin.

Taemi diam membeku, gadis yang ada di dalam cermin itu tak ada di belakangnya, tapi gadis itu ada di dalam cermin, sedang berdiri di belakang Taemi dengan jarak yang cukup jauh dengannya.

Kulit gadis itu sangat pucat pasi, mata beningnya mengeluarkan cairan bewarna ungu, dan gadis itu menggunakan gaun bewarna hitam pekat.


Mata Taemi terus menatap sosok gadis dalam cermin itu. Dirinya benar-benar terkejut saat merasakan ini semua begitu nyata. Gadis dalam cermin itu benar-benar tidak asing baginya, dia sering sekali melihat wajah itu, bahkan dia pernah memiliki wajah itu. Mulutnya bergetar, sulit sekali untuk buka suara.


"Kau... Ban Hana?!"

Trak!

Tiba-tiba sisi kanan dari kaca itu retak, membuat pembatas antara bayangan Taemi dengan sosok gadis yang bernama Ban Hana itu.

"Kau... bagaimana bisa...?"

Kaki Hana perlahan mendekat ke arah Taemi. Bunga-bunga yang telah dirinya lewatin berubah warna, yang awalnya bewarna ungu yang mekar dengan cantik dan segar, berubah menjadi warna hitam dengan semuburat warna merah darah.

Who am I || Choi Beomgyu (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang