◎19◎

97 11 1
                                    

Vote dulu baru baca ya:)

💜Happy reading💜

"Panggil Yuna kemari!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Panggil Yuna kemari!"

"Eee baik pak," pegawai itu segera keluar dari ruangan Shin Jae dengan tergesah-gesah. Dirinya tadi sudah merasakan atmosfer di ruangan itu berbeda.

"Sekertaris Cha tolong hubungi nona Yuna kemari, bilang padanya juga ini perintah ayahnya." Pegawai pria itu berbicara kepada sekertarisnya Shin Jae.

"Baiklah," ujar sekertaris Cha.

Sementara di sisi lain, Yuna sedang bersama dengan seorang pria yang berseragam sama dengannya. Yuna yang berpenampilan seperti jalang berbanding terbalik dengan pria yang ada di hadapannya. Penampilan pria itu sewajarnya siswa sekolahan menggunakan seragam dengan rapih dan bersih. Memiliki paras yang bisa dibilang polos seperti anak kecil.

"Kau seperti malaikat tak bersayap," ucap Yuna dengan senyuman kecil di bibirnya.

"Tidak usah banyak basa-basi. Cepat katakan apa yang kau mau!" Ucap pria itu dengan menatap malas Yuna.

"Eiih, kenapa kau jadi dingin seperti ini hm?" Yuna menarik dasi yang berada di leher pria itu.

"Kau yang memanggil seseorang untuk membantuku menaiki dan menjalankan helikopter saat itu. Bukankah kau ingin Taemi hilang juga di muka bumi ini?" Ucapan yang terlontar di mulut Yuna membuat pria yang ada di hadapannya membelalakan matanya.

BRAGHK!!

"YAK! Aku tidak penah, bahkan tidak akan pernah menginginkan itu!!" Pria tadi memukul papan tulis yang berada di belakang Yuna dan mulai berbicara dengan nada tinggi.

Yuna sedikit terkejut oleh itu, namun beberapa detik kemudian hilang. "Kenapa kau terlihat sangat marah? Bukankah kau bekerja sama denganku untuk membunuhnya?!"

"TUTUP MULUTMU!!" Pria itu meneriaki kembali Yuna sambil menunjuk menggunakan telunjuknya pada Yuna.

"Kau_ kau jangan berbicara yang tidak-tidak. Aku ingin bekerja sama denganmu karena aku ingin menjauhkan Taemi dari Yeonjun, bukan untuk membunuhnya!!" Urat-urat di lehernya mencuat terlihat sangat jelas oleh Yuna, karena posisinya saat ini sedang dipojokan ke arah papan tulis oleh pria itu.

"Hmm seperti itukah? Namun aku akan membuat ucapanku menjadi benar di telinga orang." Seringai kejam muncul di mulut Yuna membuat pria itu sudah sangat emosi terhadapnya.

Who am I || Choi Beomgyu (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang