○21○

98 17 2
                                    

💜Happy reading💜

"Paboya! Kau seharusnya memasukkan dulu minyaknya, baru telur, tapi kenapa kau malah memasukkan telur dulu baru minyak?! Lihat telurnya jadi menempel lengket di wajan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Paboya! Kau seharusnya memasukkan dulu minyaknya, baru telur, tapi kenapa kau malah memasukkan telur dulu baru minyak?! Lihat telurnya jadi menempel lengket di wajan." Omel Taemi pada sang kakak yaitu Taehyung. Sementara Taehyung yang sedang diomeli menggaruk-garuk telinganya seolah tidak mendengar perkataan dari sang adik.

"Kau mendengarkanku tidak sih?" Kesal Taemi saat sadar kakaknya hanya diam sedari tadi.

"Tidak." Jawab Taehyung acuh.

Tak!

"Aww, sakit tahu!" Taehyung menoyor kepala adiknya, sebagai balasan karena Taemi memukul kepalanya menggunakan sendok.

"Sakit ih!"

Taemi dan Taehyung memegangi kepala masing-masing sambil melempar tatapan sinis satu sama lain.

"Apa lihat-lihat?!" Taehyung memeletkan lidahnya kearah Taemi. Sementara Taemi, dia meremas daun bawang yang sedang dia genggam.

"Kau ingin ku potong lidahmu itu? Hah?!" Ancam Taemi membuat Taehyung bergidik ngeri melihat tatapan sadisnya.

"Menyeramkan." Gumam Taehyung sambil mencabik-cabik daging mentah menggunakan garpu.

"Mwo? Apa kau bilang?!"

"Bukan, bukan apa-apa. Hanya ada macan mengamuk saja." Ujarnya sambil tertawa lalu melarikan diri dari dapur meninggalkan Taemi yang baru saja siap untuk memotong lidahnya dan ingin dijadikan sup.

"Kim Taehyung! Kau akan mati kupukul!!"

Taehyung membuka matanya, dan memerjapkannya beberapa kali sampai pengelihatannya terlihat jelas.

Dia memimpikan adiknya. Sebegitu rindunya dia pada adiknya? Sampai-sampai momen yang telah ia lalui bersama adiknya, muncul dalam mimpinya. Taehyung mendudukan dirinya di tepi kasur, lalu memijit keningnya yang terasa sakit.

Dia benar-benar merindukan adiknya. Hanya sebuah foto berbingkai putih yang dapat ia tatap untuk melepas rindu terhadap adiknya.

"Kau terlalu cepat untuk pergi, gadis galak." Gumamnya sambil mengelus foto Taemi dengannya yang sedang tersenyum bahagia dalam bingkai.

Who am I || Choi Beomgyu (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang