25. Tears

483 64 48
                                    

Author POV

"Sa" panggil Jovanka setelah memarkirkan mobilnya di parkiran kampus

"Hm?" Jawab Clarissa sambil mendongak kearah cowok itu dengan kepala nya yang masih menyender ke bahu Jovanka

Jovanka nggak bicara apa apa, dia sibuk merapikan rambut Clarissa yang nggak pernah cewek ikat kalau ke kampus, cowok itu menyelipkan anak rambut Clarissa ke belakang telinganya

Ibu jarinya mengusap lembut kantung mata Clarissa yang terlihat membengkak, Jovanka tau persis kalau cewek itu nangis semalam

Clarissa memejamkan matanya menerima usapan lembut dari Jovanka di sekitar matanya

Jovanka menghela nafas sebelum menyatukan kening mereka, menelisik kearah mata cewek itu lebih dalam, Jovanka tau kalau ada yang tersembunyi disana, yang nggak pernah bisa cowok itu lihat

"Jangan nangis" kata Jovanka pelan

Chandra... nggak pernah bilang jangan ke Clarissa. Ketika Clarissa nangis, Chandra lebih suka menenangkan cewek itu dengan cara Chandra sendiri, karena menurut cowok itu, kalau seseorang disuruh berhenti untuk nangis, mungkin dia akan berhenti tapi sebenarnya dia ngelanjutin nangisnya dalam hati

Jovanka rubbed his nose with hers, slowly and it makes Clarissa feel his love, and she feel loved

Clarissa merasakan bibir cowok itu mendarat lembut di kelopak matanya, sangat lembut sampai rasanya ada tangis bahagia yang ingin sekali cewek itu tumpahkan untuk Jovanka

Ada maaf yang ingin cewek itu sampaikan untuk Jovanka karena belum mencintai cowok itu sama besar, Clarissa masih mengumpulkan beberapa keping perasaan yang sempat hancur karena pikiran nya sendiri

"Bilang sama aku kalau kamu lagi nangis, biar kamu nggak perlu nangis sendiri, kamu punya aku Sa, ya? Please?"

Lagi lagi rasa salah itu muncul lagi, Seharusnya memang Jovanka orangnya, orang yang dia cari waktu dia lagi sedih, tapi rasanya Jovanka memang sangat mengerti kalau bahkan separuh dari hati Clarissa belum disimpan untuknya

Clarissa meloloskan lagi air matanya lalu dengan cepat menghapus nya

"Maaf" kata Clarissa sambil menghapus air matanya, karena lagi lagi cewek itu berpikir untuk nggak menangis di depan cowok itu

Jovanka menghela nafas

"Sa it's okay, It's okay to cry, ada aku" kata Jovanka dengan lembut

Clarissa menatap kedua mata cowok itu, ada rasa khawatir yang sengaja disimpan oleh cowok itu di dalam matanya

Jovanka menarik cewek itu ke pelukannya, mengusap punggung cewek itu dan bahunya yang bergetar

"I wanna hug you close, so the world can't hurt you anymore" bisik Jovanka di telinga cewek itu

Jovanka sangat sabar bahkan sampai cewek itu berhenti terisak, cowok itu masih setia mendekapnya

Clarissa melepas pelukan itu dan melihat hp nya, cewek itu melihat refleksi wajahnya di hp itu

"I'm so ugly" kata Clarissa

"You’re so beautiful that you made me forget my pickup line"

"Masih aja mikirin pickup line"

"Harus dong"

Clarissa menggeleng dan mendapat usapan di pucuk kepala nya

Kruukkk~

Jovanka membuka mulutnya, seakan kaget dengan suara yang dihasilkan dari perut Clarissa dan tertawa bersama Clarissa yang menutup mukanya karena malu

[1] Eunoia | Haechan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang