44. Home

516 83 60
                                    

Author POV

Seminggu setelah semuanya terungkap, nggak banyak hal yang berubah. Bahkan dengan kondisi Clarissa yang nggak banyak perubahan dari awal

Dokter bilang kalau Clarissa terlalu banyak berpikir belakangan ini, dan itu hal yang membuat kondisi nya nggak membaik secara cepat

Tentang Kirana, Clarissa memohon pada Papa untuk tidak memperpanjang masalah ini apalagi sampai ke jalur hukum, dan Clarissa meminta semua temannya untuk memaafkan Jovanka walaupun mereka bilang mereka nggak bisa

Waktu itu Kirana berakhir di rumah sakit untuk meminta maaf pada Clarissa, semua pasang mata menatap nya dengan tatapan kecewa terutama kepada Jovanka

Liana mengerti, Clarissa nggak mau lagi ada orang yang harus bersedih setelah dia. Dan Liana menjadi orang kedua setelah Clarissa yang memaafkan Jovanka dan Kirana

Jovanka nggak diperkenankan untuk bertemu lagi dengan Clarissa kecuali di kampus, itu satu syarat dari Papa

Dan Mama, beliau cuma nggak mau Clarissa terikat dalam satu hubungan lagi bersama Jovanka, Walaupun itu nggak akan terjadi lagi karena Clarissa sudah nggak menginginkan hubungan ini

Sejak hari ulang tahun Clarissa 3 bulan lalu yang cuma diingat oleh keluarganya dan Vivianne. Clarissa nggak lagi menginginkan hubungannya bersama Jovanka karena cowok itu bahkan nggak mengucapkan apa apa, apalagi memberi sebuah kado

Clarissa merasa kecewa karena hubungan ini harus berakhir dengan dia terbaring di brankar rumah sakit ini. Dunia terlalu banyak bercanda

Bukan hanya kondisi nya yang nggak juga berubah. Hubungannya bersama Chandra juga nggak ada tanda tanda untuk membaik, padahal Chandra selalu menemani nya setiap hari karena Papa dan Mama udah harus mulai bekerja

Selama satu minggu ini, mereka nggak saling bicara. Mengisi ruangan itu dengan sepi. Chandra sesekali mengajaknya bicara walaupun berakhir dengan Clarissa yang nggak tertarik untuk mengobrol dengan Chandra

Clarissa mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum cahaya itu masuk ke dalam matanya

Clarissa beranjak untuk duduk di brankar nya setelah beberapa saat

Chandra dengan sigap menegakkan sandaran brankar supaya Clarissa bisa duduk sambil bersandar

"Makan dulu ya, itu udah dianterin makanannya" kata Chandra yang dibalas anggukan oleh Clarissa

Clarissa membawa nampan berisi makanan dan menyimpannya di meja brankar dan cowok itu terduduk di sisi brankar, berniat membantu Clarissa untuk makan karena tangan kirinya yang masih terbungkus gips membuat Chandra berpikir kalau Clarissa akan kesusahan

Baru saja Chandra akan mengambil sendok itu, Clarissa udah lebih dulu mengambil nya

"Gue bantuin"

"Gue bisa sendiri" kata Clarissa sambil menggeleng

"Ca..."

"Gue bisa Chandra" tegas Clarissa

Chandra menghela nafasnya, dia mengalah dan membiarkan Clarissa memakan makanannya walaupun dia sedikit kesusahan untuk memotong telur rebus itu dengan sendoknya

Clarissa mulai menyuapkan makanan itu ke dalam mulutnya, dan Chandra sesekali menyelipkan rambut Clarissa ke belakang telinganya agar nggak menganggunya saat makan

Chandra mengambil scrunchie milik Clarissa di atas nakas dan hendak mengikat rambut panjang itu

"Balik sana dulu bentar"

"Nggak usah, gue..."

"Kalau yang ini lo nggak bisa sendiri"

"Nggak--"

[1] Eunoia | Haechan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang