(+) AnnHesa

289 40 48
                                    

Warning: biasalah.

Author POV

Cukup sulit bagi Mahesa untuk tau apa sebenarnya masalah yang Vivianne bawa dari rumahnya. Mahesa merasa nggak memiliki hak untuk menanyakan atau sampai ikut campur dengan urusan cewek itu

Tapi dengan begitu, Mahesa menjadi nggak tau apa yang harus dilakukannya disaat Vivianne selalu dengan sengaja menyembunyikan perasaan sedihnya

Mahesa nggak tau bagaimana cara menghibur cewek itu, karena Vivianne menjadi terkesan untouchable untuk hal tertentu

Hebatnya seorang Vivianne, disaat mood nya lagi sehancur apapun, dia selalu memberikan yang terbaik untuk orang orang sekitar nya. Ia tetap terlihat seperti Vivianne yang ceria

Dan itu yang membuat Mahesa jadi sangat khawatir dengan Vivianne. Pacarnya itu nggak terlalu jujur perihal perasaan nya dan memaksakan hatinya untuk terlihat baik baik saja didepan orang lain

Disaat Mahesa tau kalau hari itu mood Vivianne sedang berantakan, nggak ada yang bisa dilakukan Mahesa selain membelikan Vivianne batagor atau mengajak nya jalan jalan sore

Karena setiap Mahesa menanyakan keadaan cewek itu, jawaban nya selalu sama yaitu "aku gapapa Mahesa, ini masih senyum" tapi Mahesa tau ada luka dibalik senyuman itu

Mahesa bukan peramal atau pembaca ekspresi wajah, tapi cowok itu selalu tau kalau Vivianne lagi sedih

Terkadang Vivianne memang suka memberi kode kode kecil untuk Mahesa, karena dia nggak terlalu suka berterus terang tentang masalahnya. Dan resiko nya mungkin Mahesa nggak menangkap maksud dari kode itu, dan bagi Vivianne itu gapapa

Karena kata Vivianne, masalahnya bukan untuk dibagi bagi, dia cuma harus menyelesaikannya sendiri dan nggak boleh merepotkan orang lain

●●●

Terakhir kali Mahesa melihat Vivianne menangis adalah pada malam saat cowok itu mengajak nya bermain basket di lapangan dekat rumahnya

Waktu itu, Mahesa sekalian mengajak Vivianne untuk menemui Mama nya. Kata Mahesa iseng iseng siapa tau dapet restu

Dan benar saja, Mama Mahesa menyambut baik cewek itu karena seorang Vivianne memang asik untuk diajak berbicara dan masih sopan terhadap orang tua

Dan waktu itu, Papa Mahesa juga ikut hadir dalam pertemuan kecil mereka yang nggak direncanakan itu

Kata Papa, Vivianne nggak boleh Mahesa lepas. Dia perempuan yang tepat untuk Mahesa. Sebenarnya Mahesa sudah tau kalau Papa nya itu mendukungnya, terlihat dari cara bicara Papa yang selalu memuji Vivianne dari beberapa hal

"Catch it!" Kata Mahesa setengah berteriak sambil melempar bola basket itu pada Vivianne

Vivianne merentangkan tangannya, mencoba mencari tempat supaya bola itu bisa tertangkap olehnya

Tapi setelahnya suara tawa Mahesa menjadi latar kala bola itu malah melewati Vivianne dan malah menggelinding jauh dari tempatnya

"Yahh, kelewatan" kata Vivianne yang semakin membuat Mahesa tertawa dengan lantang

"It's ok babe, you did great" puji Mahesa pada Vivianne sambil menepuk pucuk kepala cewek itu

Mahesa berlalu mengambil bola yang sudah berada di ujung lapangan dan kembali ke Vivianne yang lagi menalikan tali sepatu nya

Mahesa ikut terduduk di sebelah cewek itu yang setengah berjongkok

"Capek nggak?" Tanya Mahesa

"Iya nih, kamu mau lanjut main?"

[1] Eunoia | Haechan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang