Author POV
"Kuncinya" kata Chandra sambil menengadahkan tangan kanan nya, sedangkan tangan kirinya memegang erat-- ralat kencang tangan Clarissa
"Lepas dulu" kata Clarissa dengan muka yang nggak kalah kesal nya dengan Chandra
Chandra melepaskan genggaman tangannya dan dengan nggak sabaran mengambil kunci yang baru dikeluarkan Clarissa dari tas kecil nya
Clarissa berdecak. Bukannya nggak mau mengakui kesalahan, tapi memang dia nggak salah kok. Dia cuma ngobrol sama Jovanka, tapi kalau kaya gini kesannya kaya dia kepergok selingkuh. Soalnya pas di mobil pun Chandra bener bener nggak ngomong apa apa, yang bikin cewek itu kesel sih karena Chandra cuma diem kalau ditanyain
Chandra menarik Clarissa untuk masuk ke dalam apartemen nya itu. Chandra menutup pintu itu menggunakan kakinya, lumayan menghasilkan debaman yang kencang dan membuat Clarissa tersentak
Chandra bersandar di tembok, melipat kedua tangannya di depan dada dengan wajah yang keliatan marah
"Jelasin" tanya cowok itu pada Clarissa yang berdiri di hadapannya
"Emang nggak bisa sambil duduk?" Tanya Clarissa
"Enggak. Cepet" kata Chandra dengan ketus
Clarissa menghela nafasnya
"Gue punya sofa kalau lo lupa"
"Gue nggak lupa, gue pernah ciuman disana. Cuma tadi cewek yang gue cium malah ngobrol sama mantannya sambil ketawa ketawa di depan gue" kata Chandra dengan sarkas
Sangat nggak sopan. Clarissa membulatkan bola mata nya, dia terkejut
Clarissa mengepalkan tangannya, dia hampir aja melemparkan serapah pada cowok di depannya ini. Entah apa yang membuat cowok di depannya ini menjadi sangat posesif seperti ini
"Iya! Cewek yang lo cium lagi godain suami orang, itu kan maksud lo?"
"Bukan karena lo lagi kesel sama gue, lo bisa seenaknya ngobrol sama dia Ca. Terus lo iyain aja waktu dia ngajakin ngobrol, kenapa sih lo? Kangen sama dia?"
Clarissa memutar bola matanya malas, dia hampir jengah menghadapi Chandra yang kaya gini
"Gue udah jelasin semuanya di mobil Chan, tapi sekarang lo malah minta jelasin lagi. Mau gue jelasin sampe berbusa pun kalau lo nggak dengerin buat apa? Jadinya gini kan, lo malah berpikiran yang enggak enggak" kata Clarissa dengan mencoba tenang
Semenjak mereka pacaran. Chandra memang ngerasa harus menjaga cewek itu lebih ketat, cewek yang ditunggu nya selama bertahun tahun itu nggak gampang untuk dia dapatkan seperti sekarang
Chandra tau Clarissa pasti kesal karena cowok itu ingkar janji, Chandra memberi waktu buat cewek itu marah, tapi bukan berarti dia bisa ngobrol sama Jovanka
Chandra cuma cemburu. Itu aja
Ditambah saat mereka ngobrol tadi, warna baju mereka samaan. Siapapun yang melihatnya pasti mengira mereka pasangan
Tapi cara dia ngomong ke Clarissa tadi salah. Itu menyudutkan Clarissa, lebih tepat untuk disebut menuduh
"Untuk minta maaf pun kayanya gue bakalan dituduh terus kaya gini. Kapan sih lo mau percaya sama gue?" Tutup Clarissa. Cewek itu melepaskan high heels nya dan menenteng nya menuju kamar
Chandra masih tersandar di tembok itu, menghela nafasnya dan menyumpahi dirinya sendiri dalam hati
Tok tok tok
"Ca... gue boleh masuk nggak?" Tanya Chandra dengan hati hati dan perlahan
Untuk beberapa saat, ada jeda yang mengisi ruangan itu. Nggak ada jawaban dari Clarissa

KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Eunoia | Haechan ✔
Fiksi Penggemar"Berapa lama lagi gue sembunyiin perasaan dibalik kata sahabat?" ♡ Eunoia (n.) Beautiful thinking; a well mind Highest rank: #1 eunoia #1 czennies #3 nctlokal Start: 27 november 2020 End: 21 Februari 2021