(+) Extra Chapter 5

1.1K 76 47
                                    

Author POV

"Kuncinya" kata Chandra sambil menengadahkan tangan kanan nya, sedangkan tangan kirinya memegang erat-- ralat kencang tangan Clarissa

"Lepas dulu" kata Clarissa dengan muka yang nggak kalah kesal nya dengan Chandra

Chandra melepaskan genggaman tangannya dan dengan nggak sabaran mengambil kunci yang baru dikeluarkan Clarissa dari tas kecil nya

Clarissa berdecak. Bukannya nggak mau mengakui kesalahan, tapi memang dia nggak salah kok. Dia cuma ngobrol sama Jovanka, tapi kalau kaya gini kesannya kaya dia kepergok selingkuh. Soalnya pas di mobil pun Chandra bener bener nggak ngomong apa apa, yang bikin cewek itu kesel sih karena Chandra cuma diem kalau ditanyain

Chandra menarik Clarissa untuk masuk ke dalam apartemen nya itu. Chandra menutup pintu itu menggunakan kakinya, lumayan menghasilkan debaman yang kencang dan membuat Clarissa tersentak

Chandra bersandar di tembok, melipat kedua tangannya di depan dada dengan wajah yang keliatan marah

"Jelasin" tanya cowok itu pada Clarissa yang berdiri di hadapannya

"Emang nggak bisa sambil duduk?" Tanya Clarissa

"Enggak. Cepet" kata Chandra dengan ketus

Clarissa menghela nafasnya

"Gue punya sofa kalau lo lupa"

"Gue nggak lupa, gue pernah ciuman disana. Cuma tadi cewek yang gue cium malah ngobrol sama mantannya sambil ketawa ketawa di depan gue" kata Chandra dengan sarkas

Sangat nggak sopan. Clarissa membulatkan bola mata nya, dia terkejut

Clarissa mengepalkan tangannya, dia hampir aja melemparkan serapah pada cowok di depannya ini. Entah apa yang membuat cowok di depannya ini menjadi sangat posesif seperti ini

"Iya! Cewek yang lo cium lagi godain suami orang, itu kan maksud lo?"

"Bukan karena lo lagi kesel sama gue, lo bisa seenaknya ngobrol sama dia Ca. Terus lo iyain aja waktu dia ngajakin ngobrol, kenapa sih lo? Kangen sama dia?"

Clarissa memutar bola matanya malas, dia hampir jengah menghadapi Chandra yang kaya gini

"Gue udah jelasin semuanya di mobil Chan, tapi sekarang lo malah minta jelasin lagi. Mau gue jelasin sampe berbusa pun kalau lo nggak dengerin buat apa? Jadinya gini kan, lo malah berpikiran yang enggak enggak" kata Clarissa dengan mencoba tenang

Semenjak mereka pacaran. Chandra memang ngerasa harus menjaga cewek itu lebih ketat, cewek yang ditunggu nya selama bertahun tahun itu nggak gampang untuk dia dapatkan seperti sekarang

Chandra tau Clarissa pasti kesal karena cowok itu ingkar janji, Chandra memberi waktu buat cewek itu marah, tapi bukan berarti dia bisa ngobrol sama Jovanka

Chandra cuma cemburu. Itu aja

Ditambah saat mereka ngobrol tadi, warna baju mereka samaan. Siapapun yang melihatnya pasti mengira mereka pasangan

Tapi cara dia ngomong ke Clarissa tadi salah. Itu menyudutkan Clarissa, lebih tepat untuk disebut menuduh

"Untuk minta maaf pun kayanya gue bakalan dituduh terus kaya gini. Kapan sih lo mau percaya sama gue?" Tutup Clarissa. Cewek itu melepaskan high heels nya dan menenteng nya menuju kamar

Chandra masih tersandar di tembok itu, menghela nafasnya dan menyumpahi dirinya sendiri dalam hati

Tok tok tok

"Ca... gue boleh masuk nggak?" Tanya Chandra dengan hati hati dan perlahan

Untuk beberapa saat, ada jeda yang mengisi ruangan itu. Nggak ada jawaban dari Clarissa

[1] Eunoia | Haechan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang