03. Adeline and problem

1.2K 167 16
                                    

Author POV

"Lo kenal dia? Gue gak nyebut nama dia kan tadi?"

Cowok itu cuma menggeleng sebagai jawaban

"Cuma tau aja" jawab Chandra sambil menegakkan punggungnya, genggamannya terlepas. Cowok itu kini berfokus pada ponselnya

"Terus kenapa gue gak boleh deket sama Jovan?"

Cowok itu cuma mengendikkan bahunya tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya

"Chan" cewek itu menghela nafas, ngerasa ada hal yang disembunyiin dari sahabat nya ini

"Dia suka mainin cewek"

"Kaya lo gitu?"

"Kok gue?!" Tanya Chandra sambil menunjuk dirinya sendiri

"Mau gue itungin ada berapa mantan lo?"

"Ya kan bukan dimainin Ca, beneran udah gak cocok aja"

"Ya jangan bentar bentar gitu dong Chan, mana ada pacaran 2 bulan, ngadu kan tuh orangnya ke gue"

"Dianya aja yang posesif gitu, ya males lah gue"

"Nanti lagi kalau lo pacaran jangan bawa bawa gue ah, males gue mantan mantan lo curhatnya sama gue, beban hidup gue udah banyak kali"

"Yahh Ca, id line lo udah gue kasiin ke 3 cewek yang gue deketin"

"Sialan lo"

Chandra cuma terkekeh ngeliat sahabatnya ini yang mulai kesal sama tingkahnya. Chandra memainkan tangan kiri cewek itu lagi, it's like a habit buat Chandra kalo mereka lagi ngobrol berdua gini

Dan Clarissa pun gak masalah dengan Chandra yang selalu skinship sama cewek itu, it's kinda... comfy maybe

🌻

"Eh ada kakak" sapa seorang cewek yang umurnya lebih muda 3 tahun dari mereka berdua. Cewek lagi nurunin tangga dari lantai 2

"Udah pulang dek?" Tanya Clarissa, matanya gak lepas dari cewek itu yang kini sedang berjalan mendekat kearah mereka berdua

"Udah tadi jam 2" jawab cewek itu seraya mendudukkan dirinya di sebelah Clarissa

Dia Adeline, adik Chandra. Lebih cuek dan tertutup dibanding Chandra. Dia bilang memang bakalan lebih susah buat terbuka sama kakak cowok, that's why she's happy have Clarissa for her life, she could be her sister

Ditambah Clarissa yang di keluarganya adalah anak bungsu, kakaknya udah nikah, dan udah dibawa sama suaminya, jadi dia udah kaya anak tunggal dirumah

"Kakak jarang main kesini deh"

"Iya nih, lagi sibuk banget. Tapi sekarang santai kok"

"Nonton yuk kak"

"Nonton apa?"

"Ya drakor lah kak, apalagi"

"Yaelah bocil drakor mulu perasaan" kali ini Chandra yang ngomong

"Biarin, sekalian cuci mata, bosen liat kakak mulu"

"Enggak, gue bawa caca kesini bukan buat lo ya"

"Yaelah pinjem kak Caca nya bentar doang kak"

"Lo kira Caca barang yang bisa gue pinjemin? Gak bisa, Caca sama gue disini"

"Udah lah Chan, gue juga udah lama gak ketemu adek" Clarissa yang mulai menengahi

"Enggak, lo disini sama gue"

"Kakak mah ih" Adeline mulai cemberut

"Gak bisa, lo nonton sendiri aja"

"Bentar doang kak, janji"

"Enggak"

"Udah lah chan" Chandra bahkan mempererat genggaman tangannya pada Clarissa

"Gue juga kangen lo Ca, kalau lo gak gila belajar mungkin kita gak akan sejauh ini!" Setelah itu hening karena suara Chandra meninggi kali ini

"Maksud lo apaan sih?!" Tanya Clarissa mencoba tenang, tapi nada suaranya mulai meninggi

"Dek" Chandra memberi adiknya kode lewat satu kata itu. Setelah mengerti, Adeline pergi ke kamarnya

Clarissa sempat menatap cewek itu dengan tatapan maaf, dan Adeline hanya mengangguk

"Lo selalu sibuk Ca, kita bahkan udah jarang banget ketemu sekarang"

"Ya gue belajar Chan"

"I know, tapi kita masih semester awal dan lo udah sesibuk ini, gimana kalau nanti? Kita mungkin bakalan kaya orang yang gak kenal, karena lo pasti lebih mentingin kuliah lo kan?!"

Cewek itu menghela nafas panjang, dia masih gak nyangka kalau Chandra bisa se childish ini

Cewek itu gak menjawab sama sekali, dan memutus kontak mata dengan cowok itu, gak tau rasanya Clarissa gak sanggup liat mata itu

Frustasi.
Clarissa bisa rasain itu dari suara Chandra

Hal yang wajar sebenarnya karena mereka itu maba

Tapi ini hal yang asing buat mereka karena kalau dulu, gak ada weekend yang mereka lewatin buat main bareng, bahkan mereka bisa ketemu setiap hari karena mereka satu sekolah

🌻

Kalau keadaan nya lagi kaya gini, ibu juga cuma bisa ngeliat mereka dari jauh, ibu gak pernah mencampuri urusan mereka kecuali mereka yang minta.

Gemini sama libra kalau disatuin ya jadinya gini, sama sama keras kepala, mereka gak akan ngomong sampe salah satu dari mereka ngalah

"8 tahun lo kenal gue masih aja gak ngerti" Clarissa bicara dengan suaranya yang sedikit bergetar, ia masih memutus kontak mata dengan sahabatnya itu

"Gue harus ngertiin lo gimana lagi sih ca? Apa lo pernah ngerti kenapa gue berusaha buat masuk univ yang sama kaya lo?"

"Gue gak pernah nyuruh lo buat itu"

"Lo gak nyuruh pun bakal gue lakuin Ca"

"Harusnya lo gak lakuin ini!"

"Gue gak pernah nyesel ngelakuin ini, asalkan gue sama lo, tapi kalo lo gila belajar gini, hal yang gue lakuin jadi sia sia"

"Apa lo ngerti rasanya dipaksa sama orang tua buat terus gila belajar kaya gini?!" Clarissa menekankan kata gila belajar

Clarissa mulai menunduk, isi kepalanya berantakan sekarang

Chandra kecewa karena Clarissa gak cerita apa apa tentang ini. Tapi Chandra juga mulai mengerti kalau Clarissa gak mau bebanin cowok itu sama keluhannya

Chandra menghela nafas panjang, dia gak tahu apa apa selama ini


Chandra mengangkat tangan kanan nya untuk mengusak kepala cewek itu, tapi dengan pelan, tangan cowok itu ditepis oleh Clarissa

[1] Eunoia | Haechan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang