31. {Terbongkar}

413 47 6
                                    

Happy Reading.
Don't forget vote and coment.
Always support my story ya hyung:)
Ost: Percaya aku.
Biar lebih nge-feel.

Kemarin kamu terus berbicara hingga membuatku tertawa, tetapi mengapa hari ini kamu mendiamkanku, seakan cerita kemarin telah usai. Kamu tanda tanya untukku.
_Zey_

~{A L Z Y D C A R S}~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~{A L Z Y D C A R S}~

Senyumnya terus mengembang, tatapannya tak menentu seakan terbang menembus semesta. Rasa hangat menjalar di tubuhnya, setiap perkataan manis berbekas di benak hingga tak bisa melupa dan terus terbayang.

Dia, ... gadis dengan kunciran rambut kuda berdiri di jendela kelas, memandang langit yang dihiasi awan cerah. Tak sendiri, ia ditemani Shena. Shena tak paham mengapa sahabatnya ini terus tersenyum.

"Baru kali ini gue liat lo senyum-senyum malu kayak gitu. Ada apa sih?"

Zey menoleh sekilas.
"Kepo."

Muka masam Shena terlihat.
"Yeee! Penasaran!"

Zey tertawa kecil. Ia berbalik, mendudukkan bokongnya di kursi depan meja.
"Menurut kamu, aku beneran suka sama Aldran?"

Kening Shena mengerut.
"Kok masih aku-kamu? Gue 'kan udah tahu siapa lo."

Zey menghela napas pelan.
"Image aku di sekolah itu kayak gini. Dan udah nyaman juga." Shena mangut-mangut.

"Hm ... menurut gue, lo emang suka Aldran," jawab Shena.

"Eng, tahu dari mana?"

Shena mengetuk dagunya berkali-kali. Berpikir sejenak.
"Entah, tapi walau sikap lo cuek, dan selalu menghindar dari Al. Gue rasa mungkin lo emang beneran suka sama Al, logikanya gini, setiap hari Al apelin lo, gombalin, antar pulang, perhatian juga. Yakin lo nggak baper?" jelas Shena. Ia tersenyum menggoda.

Mendadak Shena terpekik menunjuk Zey histeris.
"Jangan-jangan lo beneran baper ya! Cieew yang feeling love nih," goda Shena mencolek lengan dan pipi Zey.

Mata Zey memelotot kesal, menempelkan jari telunjuknya di bibir.
"Hust! Berisik banget. Sok tau lagi."

"1 bulan lo dibaperin, dan pekanya baru sekarang? Lo keterlaluan banget." Shena tertawa, Zey memalingkan wajahnya merasa kesal diledek Shena terus.

Shena berdiri, ia menarik paksa Zey mengikutinya keluar dari kelas. Zey memberontak, tubuhnya diseret Shena hingga berada di depan koridor. Zey menatap Shena jengah.

ALZYDCARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang