Happy Reading!
Please, support me. ILR <3
'Sesuatu yang menjadi tanggung jawab gue, gak boleh disentuh oleh siapa pun.'
~Georafi Algifhari.🔹🌾🔹
Tersisa dua putaran, sekali tikungan. Beberapa mobil di belakang tertinggal jauh, kini dua mobil bersaing dengan kecepatan di atas rata-rata segera melintasi garis akhir.
Wajah Axel tampak fokus menyetir, ia memang jarang sekali balapan menggunakan mobil, tetapi berkat arahan strategi Zey, Axel berhasil menyeimbangkan kecepatan mobilnya menyusul mobil balap hitam milik Al.
Setelah melewati tikungan terakhir, tinggal melintasi putaran menuju garis finish.
Menggigit bibir resah. "Mobil Al masih di depan. Katanya, mau ngalah."
Zey bergerutu, "Dia serius mau menang dari balapan ini?"
Menoleh sekilas, Axel menaikkan satu alis.
"Zey, lo bicara apa?Mendongak kikuk, Zey menggeleng.
"Nggak. Gue lagi berdoa aja semoga kita menang." Axel mengangguk percaya.Mobil Axel semakin melaju, beriringan di samping mobil Al. Menurunkan kaca mobil, Al mengedipkan sebelah matanya tertuju pada Zey. Tak menanggapi, Zey memalingkan wajah.
Tepat setelah itu, mobil yang ia kendarai kehilangan kontrol, dua ban belakang bocor akibat terkena pecahan kaca yang berserakan. Mobil Al terpaksa berhenti di pinggir.
Melihat itu, Zey tersenyum tipis. Ia tak tahu kendala itu disengaja ataupun tidak, yang jelas, ini kesempatan.
"Xel, sisa satu putaran, tingkatin kecepatan." Axel mengangguk. Tadinya ia berpikir agak aneh bila ban mobil Al bocor, lebih anehnya lagi ada pecahan kaca di aspal.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZYDCARS
Teen Fiction⚠+16 "Berawal dari tatap, kemudian menetap. Sayang." Senyumnya mengembang. Lesung pipi itu mulai terlihat. Gadis itu ikut tersenyum. Menopang dagu. "Gimana kalau suatu saat nanti kita berpisah? Jodoh 'kan bukan berawal dari tatap, tapi dari Sang Pen...