24. {Musuh.}

304 42 4
                                    

Happy Reading!
Vote and Coment ya Ders!
Kalau ada typo bilang ya, saya lagi flu jadi gak edit ulang.
ZONA VOTE!
ALDEOSCAR KEMBALI LAGI.
CUSS... LANSUNG BACA!

 LANSUNG BACA!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

'Tenang Zey, selama Al dan Aldscar tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, lo hanya perlu bersikap baik-baik saja. Waktu punya jalan terbaik. Dan ini waktu untuk lo harus tetap tenang.'

Perkataan Devan tergiang-ngiang di dalam pikiran Zey. Devan, benar. Zey harus bersikap tenang, ia harus menganggap bahwa hal buruk itu tak pernah terjadi. Dan selama Aldeoscar belum mengetahui dalang pembunuhan itu. Zey akan tetap aman.

Zey menatap lurus gerbang sekolah yang telah dibuka. Dengan embusan napas gusar, Zey melangkah masuk. Suasana koridor masih sepi hanya ada segelintir siswa yang sedang piket.
Zey menoleh, matanya memandang ke arah lapangan yang sudah ramai dengan anak basket. Ya, wajar jika sepagi ini mereka latihan karena, sebentar siang ada pertandingan basket antar sekolah. Dan semua siswi Pelita Trisakti menunggu pertandingan itu. Bukan tanpa sebab, selain pemain basket dari Pelita Trisakti ada juga pemain dari SMA Cakrajaya yang rata-rata pemain basketnya adalah most wanted.

Tanpa sengaja, manik mata Zey bertatapan dengan manik mata coklat terang milik seseorang yang jauh di sana. Hanyut dalam tatapan seakan ada atmosfer hangat yang mengalir di antara pemilik tatapan itu.

Bugh!

"Fokus Al! Bentar siang kita tanding." Teriakan Reno terdengar di ujung lapangan.

Putus. Tatapan Al dan Zey langsung beralih ke arah suara teriakan itu. Seperti terciduk, Al dan Zey langsung salah tingkah ketika mengetahui anak-anak basket dari tadi memperhatikan mereka.

"CIELAH! KAYAK FILM INDIA LO PADA MAIN TATAP-TATAPAN," celetuk Delta merusak suasana.

"Kita istirahat dulu," ujar Geo. Semua pemain langsung bubar. Ada yang ke kantin, ada juga yang langsung menghampiri kekasih mereka yang sedang duduk menonton latihan basket.

ALZYDCARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang