22. {Berakhir.}

349 41 4
                                    

Happy Reading.
Absen dulu kuy!!!
Yang rebahan di malam hari ayok merapat.
Vote and coment ya Ders!

.
.
.

Pemain ALZYDCARS mau ada castnya atau nggak? Coment ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pemain ALZYDCARS mau ada castnya atau nggak? Coment ya.

Setelah insiden kaca jendela pecah itu. Reno segera menghubungi Al untuk ke ruang Osis. Dan kini ruangan Osis sudah dipenuhi dengan anggota Aldscar yang juga merupakan anggota Osis. Al, duduk paling depan. Wajahnya tampak gelisah dan serius.

"Bagaimana bisa kaca jendela pecah?" Aldran memulai percakapan.

"Ada orang yang melempar kaca jendela dengan batu. Kita juga pas itu kaget, gue coba lihat siapa pelakunya, tapi terlambat dia sudah kabur," jelas Reno.

"Gue udah duga! Kalau kita buka identitas pasti pelakunya juga ikut tunjukin diri," timpal Cecil.

"Benar, gue juga yakin pasti pelakunya adalah orang yang sama," sahut Etan.

Al, menghela napas gusar. Ya, dia tahu jika identitas Aldeoscar dibuka akan semakin banyak cobaan dan rintangan yang mencoba untuk menghancurkan satu-persatu anggota aldscar.

"Ini...." Geo menyerahkan sebuah secarik kertas di hadapan Al. Alis Al saling bertautan. Geo paham dengan raut wajah Al.

"Itu kertas yang membungkus batu tadi. Ada pesan di kertas itu. Silakan lo baca," kata Geo. Al mengambil kertas itu. Dibukanya perlahan lalu dibacanya.

Dan tulisan dari kertas itu adalah....

Sekarang, giliran kalian yang akan mati. Tunggu tanggal main!

Al mengepalkan sebelah tangannya, rahangnya mengeras pertanda bahwa, Al sedang menahan amarah. Sekarang Al yakin bahwa pelaku pembunuhan satu tahun yang lalu mulai berani menampakkan diri. Dan pelaku itu harus segera ditemukan.

"Cecil, cek semua CCTV yang ada di koridor sekolah. Kalau perlu retas informasi pelaku itu!" perintah Al. Cecil mengangguk ia segera mengambil laptop khusus dan mencari jejak pelakunya.

"Areka, dia tidak ke sini?" tanya Al memperhatikan setiap sudut ruangan.

Reno dan yang lainnya menggeleng.
"Sepertinya Reka tidak ingin ikut campur dalam masalah ini," kata Reno menunduk.

"Gue paham, Reka pasti belum bisa  menerima kejadian itu. Di antara kita dia yang paling terpukul kehilangan Bang Aksel."

ALZYDCARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang