⚠️⚠️
Bijak dalam membaca ya, teman-teman. Cerita ini murni fiksi, dan tidak ada sangkut pautnya dengan karakter, visualisasi, nama, bahkan tempat yang akan ada di jalan cerita.
Jika ada yang tidak berkenan dan kurang baik mengenai cerita ini atau salah satu jalan cerita ini, tolong tegur aku ya. Kritik dan saran selalu diterima~
Terima kasih ❤️🧚♂️
Minivan hitam yang Deokmin bawa, sudah diparkirkan di sebuah parkiran bawah tanah yang sengaja dibuat untuk menyimpan kendaraan para anggota IORachaa di dalam hutan. Dua sosok laki-laki yang memiliki umur sama itu, Christian dan Deokmin berjalan di sepanjang terowongan bawah tanah yang mengarah ke pintu belakang markas, pintu itu akan terbuka di sebuah pintu kayu yang berada di bawah tangga dekat dapur.
Saat pintu itu dibuka dengan sidik jari Deokmin, tangisan Venus langsung terdengar di telinga. Christian bersicepat menghampiri Venus yang sedang digendong oleh Hyunja di dekat sofa.
"Hei, kenapa Venus?"
"Hyung!" Hyunja sampai berteriak melihat Christian, "Venus tidak berhenti menangis setelah kau pergi kemarin."
"Venus tidak bisa jauh dari sang papa," ledek Gyuseok yang sedang menenteng seprai keluar dari kamar Christian. "Dia ngompol sampai 3 kali, padahal sudah dipakaikan popok."
"Berikan padaku." Tubuh Venus dialihkan ke Christian yang akhirnya menggendong bayi perempuan itu, dan tepat dugaan, Venus langsung berhenti menangis setelah Christian membopongnya.
"Kau masih mengelak jika dia bukan anakmu?" kelakar Deokmin yang tersenyum menuju kamarnya.
Christian hanya diam, menepuk-nepuk pelan tubuh Venus, ia menimang bayi perempuan itu dengan lembut sambil membelai pelan wajah si bayi. Tak ada tawa yang menghiasi wajah tak berdosa si bayi, hanya diam memperhatikan ain Christian. Netra kecoklatan dari sang bayi seperti menghipnotis, menawarkan kehangatan dan ketenangan hanya dari tatapan saja.
"Kenapa? Apa yang kau tatap?"
"Aaaaaaanggg~"
Tak tau apa yang bayi itu jawab, tapi Christian tertawa melihatnya, "Aku tidak tau artinya, Cantik. Coba bilang apa yang kamu mau pada Papa..."
Gelak tawa dari Venus kembali terdengar, tangannya menggenggam ke atas seperti meremas udara, kakinya digoyang-goyangkan di dalam kain bedongan sampai Christian mengeratkan gendongannya pada Venus karena takut terjatuh, cengiran bayi yang tidak bergigi itu membuat Christian tak kuat untuk tidak tersenyum, begitu menggemaskan dan sangat cantik.
"Apa? Venus ingin apa, hm?" Tak menjawab lagi, Venus hanya tertawa.
Hyunja yang sedari menatap Christian dan Venus menampilkan cengiran dengan gelengan kecil di kepalanya, "Kalian berdua terlihat menggemaskan."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] VENUS
FanfictionBagi Christian Bangㅡketua dari komplotan pembunuh bayaran, IORachaaㅡmenemukan seorang bayi perempuan di tengah hutan depan markasnya, menjadi sebuah perasaan yang amat membingungkan. Ia pikir, datangnya bayi perempuan yang akhirnya ia namai Venus Ba...