BAB 13.

787 161 26
                                    

Mobil sedan hitam baru saja memasuki lahan parkiran terbuka khusus pengunjung Rumah Sakit Utama Sokcho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil sedan hitam baru saja memasuki lahan parkiran terbuka khusus pengunjung Rumah Sakit Utama Sokcho. Dua orang di dalamnya keluar dengan begitu gagah, lalu membanting pintu mobil untuk ditutup. Tungkai keduanya melangkah di sepanjang parkiran, melewati beberapa pasang mata yang menatap persona ganda sang putra adam dengan takjub.

Pria tinggi yang berada di paling depan, memasukkan kedua tangannya di saku celana bahan yang ia kenakan, jaket tebal berwarna biru tua menghiasi tubuhnya yang tinggi nan besar. Di belakangnya, ada sosok pria menawan dengan rambut gondrong hitam yang tergerai tertiup pawana. Sesekali ia menyugar surainya ke belakang, atau menyelipkannya ke belakang telinga. Kardigan coklat tua dengan kaus hitam juga celana jeans senada menghiasi tubuhnya. Laki-laki gondrong itu menyamakan langkah temannya yang berada di depan, sambil memasukkan tangan ke dalam saku jaket sang pria tinggi sebab kedinginan.

"Sudah kubilang pake jaket," gerutu yang paling tinggi, dan dijawab si Gondrong dengan kekehan pelan, tak menghiraukan omelan yang dilayangkan.

Si Gondrong lalu menyahut, "Berisik."

Gyuseok dan Hyunja––keduanya ditugaskan untuk mencari tau tentang Yunjae Jeong di rumah sakit tempatnya bekerja. Mungkin saja bisa mendapatkan info tambahan tentang dokter itu yang 'jabatan'-nya berubah menjadi seorang pendosa di catatan IORachaa.

Untuk menyingkat waktu supaya mendapatkan informasi lebih banyak, Gyuseok lebih dulu sampai di meja resepsionis rumah sakit yang berada di lobi utama lantai pertama. Sedangkan Hyunja berjalan menuju pos sekuriti di dekat gerbang masuk.

Sampai di depan meja respsionis, Gyuseok langsung mengarahkan pandangannya ke pekerja yang sedang sendirian di sana, "Permisi, Nona...."

Pekerja yang berada di meja resepsionis itu menoleh ke arah Gyuseok dengan senyuman, "Ya, Tuan ... ada yang bisa saya bantu?"

"Saya mau menemui Dokter Yunjae Jeong, apa bisa?"

"Mohon maaf, Tuan. Dokter Jeong saat ini sedang tidak ada, jam kerjanya sudah habis jam tiga sore tadi."

"Kira-kira, Dokter Jeong adanya kapan lagi ya?"

"Sebentar ya, Tuan..."

Pekerja itu kemudian mengecek sebuah map mika transparan dengan cover belakang berwarna biru. Sepertinya, itu map berisi jadwal para dokter bekerja di rumah sakit ini, dan pekerja itu sedang mencari nama Yunjae Jeong di sana.

"Oh, Dokter Jeong punya jadwal jaga besok malam, pukul enam sore, Tuan."

Gyuseok hanya manggut-manggut, "Ngomong-ngomong, hari ini Dokter Jeong pergi ke mana, ya?"

"Saya kurang tau, Tuan. Tapi beliau bilang kalau hari ini ada acara di Kota Chuncheon."

"Acara apa ya kira-kira?"

Meski sedikit menaruh rasa curiga, pekerja ini tetap menjawab pertanyaan Gyuseok dengan hati-hati, "Saya juga tidak tahu, Tuan. Dokter Jeong memang selalu pergi ke Kota Chuncheon tiap minggu."

[✓] VENUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang