"Sudah kutransfer balik uangnya." Seomyung berujar ketika Christian dan ketiga anggota yang ikut dengannya tadi baru saja sampai di markas.
Karena tak menemukan petunjuk apa-apa tentang Sarang Oh, Christian jadi waswas. Begitu juga dengan keadaan yang membuatnya panik karena pelanggannya itu malah mentransfer harga yang dijanjikan sebelum IORachaa menghabisi pendosa. Itu terlalu mencurigakan. Christian tidak akan mengambil resiko untuk tertangkap lagi. Ia ingin tenang sebentar, hidup bersama Venus sampai anak gadisnya itu beranjak dewasa dengan uang yang tersisa sebelum ajal menjemput. Setidaknya itu yang Christian pikirkan sekarang.
"Rekamannya?"
"Hampir selesai diunggah, aku mempostingnya di Naver dan Daum, dengan rekaman CCTV yang aku ambil dari depan ruangan Sungpil Kim di lantai dua puluh."
Kepala sang ketua mengangguk pelan tanda puas, lalu tubuhnya direbahkan di atas sofa ruang kerja. "Terima kasih ... kerja bagus, Seomyung-a."
"Bagaimana menurutmu?"
Merasa tak mengerti, Christian menatap Seomyung dengan kerutan di dahi. "Apanya?"
"Sarang Oh ... kau yakin ini bukan jebakan?"
"Aku tidak tau. Jika ini jebakan, kita harus waspada."
"Siapa juga orang bodoh yang akan mengirimkan seluruh uangnya padahal pekerjaan yang ia minta belum dimulai?" dengkus Seomyung, "Aku yakin ini kerjaan Beomjin."
"Bagaimana bisa kau menyangka jika dia yang melakukan semua ini?"
"Kau dengar 'kan tadi? Hanya dia dan Sarang Oh yang mengetahui pembunuhan Sungpil Kim." Seomyung menjeda, ia mengutak-atik komputernya setelah melihat tanda unggah telah selesai, dan menulisnya caption serta judul untuk menarik perhatian. "Jika bukan Beomjin botak itu, memangnya siapa lagi? Lagipula kau tidak bisa menghubungi Sarang Oh karena nomornya tidak aktif, bukan?" tambahnya.
"Kau bisa mencari informasi lain tentang Sarang Oh?"
Seomyung berdecak, "Kau meragukanku, ya?"
Christian tertawa kecil menanggapi Seomyung yang mulai berkutat dengan kekasih-nya itu. "Seomyung Go adalah yang terhebat."
Sembari menunggu Seomyung bekerja, Christian membuka ponselnya, menampilkan foto Venus yang dijadikan wallpaper; foto yang diambil Shinji ketika anak gadisnya baru saja masuk TK. Senyumnya merekah di depan pagar, ada tanaman berbunga merah muda di samping kanan kiri, tubuhnya begitu mungil sampai-sampai Christian ingin sekali memeluk dan mencium pipinya berulang kali. Sangat menggemaskan.
"Ngomong-ngomong ... sekarang bulan Agustus," cakapnya, membuat Seomyung menghentikan kegiatannya dan menatap Christian yang matanya masih menatap gawai di genggaman, "lusa tanggal tiga puluh satu."
"Ulang tahun Venus?"
Christian lantas tersenyum. "Apa yang harus aku siapkan kali ini?"
"Bagaimana dengan sepeda?" Jawaban Seomyung malah membuat Christian mendengkus geli.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] VENUS
FanfictionBagi Christian Bangㅡketua dari komplotan pembunuh bayaran, IORachaaㅡmenemukan seorang bayi perempuan di tengah hutan depan markasnya, menjadi sebuah perasaan yang amat membingungkan. Ia pikir, datangnya bayi perempuan yang akhirnya ia namai Venus Ba...