BAB 12.

937 175 50
                                    


Evaluasi tahunan pada jam tujuh malam, yang diadakan pihak sekolah TK Seni Huinuk di Kota Chuncheon, berakhir batal karena keadaan yang di alami salah satu pengajarnya, Juhee Kim, dikarenakan masuk rumah sakit sebab keadaan yang begitu buruk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Evaluasi tahunan pada jam tujuh malam, yang diadakan pihak sekolah TK Seni Huinuk di Kota Chuncheon, berakhir batal karena keadaan yang di alami salah satu pengajarnya, Juhee Kim, dikarenakan masuk rumah sakit sebab keadaan yang begitu buruk. Memang bukan hal yang bisa membuat rapat evaluasi terganggu, hanya saja, demi solidaritas sesama guru TK yang sudah bertahun-tahun bersama, alhasil evaluasi rapat pentas seni akhir tahun yang dua hari lalu dilaksanakan di Incheon, akhirnya ditunda.

Mungkin sampai keadaan Juhee Kim sedikit membaik dan sepenuhnya sadar dari kondisinya. Sang Kepala Sekolah, Yui Ong, yang merupakan teman baik Juhee Kim sejak sekolah menengah pun, prihatin dengan keadaan Juhee. Apalagi saat melihat keadaan yang benar-benar mengenaskan, terbaring di atas ranjang rumah sakit dengan memar di sekujur tubuhnya.

Juhee Kim--wanita berdarah asli Korea Selatan berumur 27 tahun ini adalah seorang guru taman kanak-kanak di daerah Chuncheon, tepatnya di TK Seni Huinuk yang berada di bagian utara dekat danau Uiamho, Kota Chuncheon, Provinsi Gangwon. Setelah peristiwa menggemparkan di depan kedai ramen sore tadi, ambulans yang dipanggil Seomyung akhirnya datang setelah sepuluh menit menunggu. Tubuh ringkih Juhee, dibawa oleh ambulans menuju Rumah Sakit Sentral Chuncheon yang tak jauh dari kedai ramen. Dengan sangat terpaksa, Yeojoon harus ikut arahan Jangmi untuk menyusul ambulans yang membawa Juhee ke rumah sakit, merelakan keinginannya untuk menyantap ramen di sore hari.

Sekarang bahu kiri Yeojoon dijadikan sandaran kepala Jangmi yang melamun di depan kamar rawat Juhee. Mereka duduk berdampingan di bangku lorong rumah sakit, bersama Deokmin yang memainkan jemari kiri Jangmi agar tidak bosan, dan Seomyung yang sedang chatting-an dengan Nagi di ponselnya, memberitahukan jika mereka sedang mengurus sesuatu yang berhubungan dengan Yunjae Jeong di rumah sakit Chuncheon. Ia juga menyuruh Nagi untuk kembali mencari tahu tentang info-info tentang Yunjae Jeong di komputer miliknya.

Pintu kamar rawat Juhee terbuka, sontak Jangmi dan ketiga pria di sampingnya, langsung berdiri setelah sosok wanita dan pria paruh baya keluar dengan tampang begitu sedih dari dalam kamar rawat.

"Ibu Kepala, Pak Woonsu...." Tubuh Jangmi dibungkukan tanda menyapa dengan hormat, begitu juga dengan Yeojoon, Deokmin, dan Seomyung yang mengikutinya. Setelahnya, Jangmi merentangkan tangannya ke arah wanita itu yang spontan membalas pelukan Jangmi.

"Kenapa Juhee bisa seperti ini, Mary? Dua hari yang lalu, setelah pulang dari Incheon, keadaannya masih baik-baik saja," isak wanita itu, Yui Ong--yang merupakan kepala sekolah dari TK Seni Huinuk.

"Saya tidak tahu, Ibu Kepala. Keadaan Juhee sudah begitu saat saya temukan."

Yui menangis lagi, punggungnya dibelai pelan oleh sang suami di belakangnya, Woonsu Ong. Ia mencoba menenangkan sang istri dan mengatakan jika semuanya akan baik-baik saja.

Dalam hati, Jangmi juga memohon. Semoga saja, Juhee tidak apa-apa.

 Semoga saja, Juhee tidak apa-apa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✓] VENUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang