BAB 41.

520 122 35
                                    

"Kita dikepung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita dikepung...." Lantas semuanya membatu saat pemberitahuan darurat dikumandangkan dari sang peretasㅡSeomyung, yang melongok keluar dari ruang kerja. Meskipun mereka tak terlalu kaget karena tahu hal ini akan segera terjadi.

"Rekamannya?" Christian bertanya tentang rekaman telepon Beomjin Kim yang belum ada satu jam berlalu.

"Aman, sudah kupindahkan. Aku akan unggah sekarang," ucap Seomyung kembali masuk ke ruang kerja.

Christian menatap para anggotanya yang ada di ruang tengahㅡDeokmin, Gyuseok, Hyunja, Yeojoon, Soohan, serta Nagi terdiam bagai patung menaklukan rasa gelisahㅡdengan kurva tipis terpatri di wajah sang pemimpin, ia mengatakan, "Maafkan aku..."

"Ini bukan salahmu, Chris," Deokmin menyahut, "sudah waktunya."

Gyuseok menambahkan, "Kita sudah sering berada di situasi seperti ini."

"Tapi bukan di markas kita sendiri," Yeojoon menceletuk, "kali ini benar-benar ketahuan dan tidak bisa lari kemanapun."

Ini pertama kalinya dalam sepuluh tahun, tempat persembunyian IORachaa tercium kepolisian. Setidaknya hampir dua belas tahun mereka menempati markas bawah tanah ini, memperbaharui sistem keamanan, juga renovasi besar-besaran setiap tahunnya. Namun tetap saja ..., cepat atau lambat persembunyian mereka berhasil terendus. Semua anggota pun yakin siapa yang berada di belakang semua ini.

Siapa lagi kalau bukan Beomjin Kim yang berambisi untuk memusnahkan 'mantan keluarganya' itu; musuh utama IORachaa yang telah mengejar mereka sejak kejadian tahun 2001ㅡkala para penjahat mengaku bawahan IORachaa tersebar di segala penjuru, memanfaatkan nama besar kelompok pembunuh bayaran terkenal di dunia bawah untuk melancarkan aksi kriminal sebab ditakuti banyak pihak. Padahal, IORachaa hanya diisi sepuluh manusia naif mengatasnamakan keadilan bagi kaum tersakiti seperti mereka. Sepele, tapi dampaknya benar-benar berlaku hingga belasan warsa.

Christian tak menyesal bekerja seperti ini, tak ada yang bisa ia kerjakan selain membunuh para pendosa di negara tercintanya agar tak ada yang bernasib sama; seperti dirinya maupun kesembilan anggotanya, juga dengan Jangmi.

"Beomjin Kim datang." Christian berlalu menuju ruang kerja menghampiri Seomyung setelah ia berseru dari depan komputer; monitor CCTV Saluran-1 (terpasang di atas pintu gubuk, berukuran kecil dan tertutup sarang burung buatan) memperlihatkan ada Beomjin Kim di sana, berdiri tak jauh dari gubuk milik IORachaa, berbaur dengan banyaknya petugas bersenjata lengkap di masing-masing tangan. Kamera CCTV Saluran-1 merekam jelas aktifitas merekaㅡsudah bergerak waspada mengacungkan senapan ke arah gubuk tua tak bersalah yang hanya dijadikan kamuflase semata.

Christian berdecih sekilas melihat Beomjin, mungkin si botak itu tidak ingin menghilangkan kesempatan menangkap Christian dan anggotanya untuk sekian kali.

"Bagaimana dengan basement?"

Seomyung menekan tombol shortcut di keyboard dengan kedua jarinya menuju CCTV di terowongan basement milik mereka. Empat kamera terpasang di sana. Dua sisi kanan, Saluran-2 dan Saluran-4 (menghadap ke luar); dua sisi kiri, Saluran-3 dan Saluran-5 (menghadap ke dalam). Masing-masing dari kedua kamera berjarak tiga puluh meter.

[✓] VENUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang