BAB 32.

619 136 62
                                    

March 8, 2010

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

March 8, 2010.
⸺⸺⸺⸺

Keadaan di dalam markas terutama ruang tengah kali ini, agaknya sepi dibalut keheningan layaknya tanpa penghuni, meski sebenarnya beberapa anggota terlihat di dalam ruangan bernuansa monokrom ini; ada yang berbaring di atas karpet sambil melamun, ada yang membolak-balikan buku resep masakan, ada juga yang sibuk menopang dagu melihat temannya membaca buku masakan, ada yang di ruang kerja, dan sisanya mengerjakan tugas bersih-bersih sesuai jadwal yang telah tersedia.

"Nagi-ya ... minggir! Aku sedang nyapu!" Gyuseok menendang-nendang pantat Nagi yang masih berbaring di lantai, tak mengindahkan rengutan Gyuseok yang sangat ingin memukul si paling muda dengan gagang sapu.

"Bagaimana jika menu makan malam hari ini *samgyetang saja?" usul Hyunja yang duduk bersila di atas sofa. Ia melihat halaman 'Cara membuat Samgyetang mudah untuk keluarga' ketika Soohan sedang membacanya.

(*Samgyetang adalah sup ayam gingseng yang disajikan secara utuh di dalam panci.)

Soohan yang duduk di lantaiㅡmenyandarkan punggung ke sofa single yang ditempati Hyunjaㅡbergumam pelan, "Aku akan minta Shinji-hyung masak nanti. Eh, tapi memangnya kita ada ayam?"

"Di hutan 'kan ada," Nagi menceletuk.

"Yak! Ada yang minum susu cokelatku, ya?!" Dari arah dapur, Yeojoon berseru. Ia membanting pintu kulkas abu-abu satu pintu itu hingga bersuara keras. "Siapa yang ngambil?!"

Masih sambil menyapukan debu ke arah Nagi hingga akhirnya anak itu mau pindah ke sofa, Gyuseok menyahut, "Venus yang minum."

Yeojoon diam sebentar. "Oh." Lalu ia pergi kembali ke kamarnya.

Gyuseok melirik jam dinding di ruang tengah, jarumnya sudah menunjuk pukul satu siang. Ia melangkah menuju ruang kerja, memperlihatkan Christian, Deokmin, dan Seomyung sedang sibuk membahas pekerjaan yang hendak mereka kerjakan besok malam.

"Hei, kapan Venus pulang?" tanya Gyuseok.

Christian meraih ponselnya untuk melihat jam. "Mungkin sebentar lagi," jawab Christian, "Shinji bilang padaku mereka habis makan siang." Gyuseok mengangguk paham.

Tak lama berselang, pintu bawah tanah yang berada di dapur terbuka.

"Aku pulang!" Terdengar seperti suara bidadari yang baru saja turun dari kahyangan, kehadirannya membuat markas agak sedikit lebih cerah dari sebelumnya. Sambutan hangat diberikan para paman; Gyuseok, Nagi, Soohan, Hyunja, dan Yeojoonㅡyang langsung keluar dari kamarㅡserempak meneriakan kalimat sama, "Selamat datang, Cantik!"

Sekarang Venus berumur lima tahun tujuh bulan, hampir memasuki umur enam tahun. Dengan pertimbangan dan diskusi bersama yang cukup matang tentang hidup Venus ke depannya, Christian memutuskan untuk memasukkan Venus ke pendidikan prasekolah, lebih tepatnya ke TK Pelita Sokcho yang berada di pusat kota. Bagaimanapun juga sebagai seorang ayah, Christian tak ingin anaknya tidak memiliki latar belakang pendidikan seperti dirinya, dan juga kesembilan pamannya yang tak melanjutkan jenjang pendidikan, bahkan ada yang tidak sekolah seperti Deokmin, Nagi, dan Hyunja.

[✓] VENUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang