8

1.1K 182 7
                                    


*****


Eunbi sedang duduk dikelasnya ketika mendengar namanya dipanggil. "Kak Eunbi." Ketua osis yang sebentar lagi menyelesaikan jabatannya itu menengok ke arah pintu kelas.

"Dipanggil Bu Momo disuruh ke ruang guru." Eunbi mengernyitkan alisnya, pagi-pagi begini ada apaan ya perasaan sekolah juga gak mau ngadain kegiatan apa-apa.

"Oy kak, yeu malah bengong. Denger kagak nih." Kalau saja yang berbicara itu bukan Dongpyo, salah satu adik kelas favoritnya. Mungkin sudah Eunbi marahin karena berbicara seperti itu.

"Hooh gue kesana."

Ketua osis itu berjalan menuruni anak tangga menuju ruang guru, di sepanjang perjalanan ada saja beberapa adik kelas yang menyapa nya.

Sebelum memasuki ruangan dia merapikan kembali seragamnya, setelah dirasa cukup dia membuka ruangan itu dan mencari keberadaan seseorang yang memanggil nya.

"Permisi bu, Ibu manggil saya?" Ucap Eunbi setelah berada dihadapan Bu Momo yang sedang sibuk menuliskan sesuatu di meja nya.

"Sebentar ya." Gadis itu mengangguk dan menunggu gurunya tersebut selesai dengan entah apa yang sedang dilakukannya.

"Kamu bantuin anak padus ya, gabung sama mereka buat ikut lomba." Eunbi terkejut dengan ucapan gurunya yang tiba-tiba.

"Eeh maksud Ibu?"

"Kamu tau kan kalau anggota padus banyak yang keluar?" Eunbi mengangguk walau masih tidak mengerti arah pembicaraan.

"Mereka anggota padus yang tersisa mau ikut lomba dan mereka kekurangan anggota, kamu salah satu orang yang di minta buat ngisi kekurangan anggota mereka." Momo menatap muridnya yang masih terlihat kebingungan.

"Kamu udah tau kan tentang lombanya?" Makin terlihat raut kebingungan dari wajah muridnya, membuat Momo heran. "Kamu kan nanda tanganin proposal mereka, masa kamu gak baca sekilas proposal nya?"

Pertanyaan tersebut membuat Eunbi tertegun, cuma ada dua orang di sekolah ini yang berani memalsukan tanda tangannya. Dan Eunbi sangat yakin siapa diantara kedua orang itu yang melakukan ini.

"Hehe.. iya Ibu, maaf saya lupa." Eunbi sengaja berbohong, berpura-pura bahwa memang dia yang menandatangani nya. "Tapi kenapa saya Bu? Nanti tugas saya di osis gimana?"

"Kalau soal kenapa kamu tanya sendiri aja sama mereka, saya juga kurang tau. Kalau soal tugas kamu biar nanti di handle sama wakil kamu, sebentar lagi kamu juga mau lepas jabatan kan? Sekarang juga sekolah lagi gak ada kegiatan atau perayaan. Jadi tugas anak osis lagi gak repot-repot amat." Jelas Bu Momo membuat Eunbi tidak bisa menolak.

Eunbi yang tadinya mau bertanya lebih mengurungkan niatnya karena mendengar bel sekolah nya berbunyi.

"Kamu punya kontak anak padus?"

Eunbi menggelengkan kepalanya. "Enggak bu."

"Nih saya kasih, nanti kamu tanya lebih lanjut ke dia ya." Momo merobek sedikit kertas dari buku di hadapannya, mencatat nomor telepon yang ada di kontak handphone nya. Lalu memberikan nya ke Eunbi. "Udah sana balik ke kelas, nanti kamu ketinggalan pelajaran lagi." 

"Iya Bu, makasih. Saya permisi dulu." Eunbi mencium tangan gurunya, menyalaminya sebelum kembali ke kelas.

***

"YAA!! GILA YA LU, LAPTOP OSIS JANGAN DI LEMPARRR!!!" Teriak Chaeyeon panik melihat ketua nya yang hampir mengambil laptop di meja.

"LO MINGGIR KEK GK USAH NGALANGIN." Sudah dari tadi Eunbi berusaha menangkap orang yang sedang bersembunyi di balik badan bendahara nya itu.

"DIA YANG NARIK-NARIK GUE ANJER, LU PIKIR GUE MAU APA JADI PENGHALANG KAYA GINI."

"YA KAGAK USAH NGEGAS DONG KALO NGOMONG."

"LU DULUAN YANG NGOMONG TERIAK-TERIAK DARI TADI."

Hyewon, orang yang menjadi sumber kejadian. Masih bersembunyi di belakang tubuh Chaeyeon, dia tertawa tanpa dosa melihat ke dua temannya bertengkar.

"YA KANG HYEWON BISA-BISA NYA LU MALAH KETAWA, SEKARANG JELASIN KE GUE SEKARANG SEBELUM BEL SELESAI ISTIRAHAT BUNYI." Eunbi yang mulai kelelahan duduk lesehan di lantai, dia membuka botol teh dingin yang tadi sempat di belinya di kantin sebelum menuju ke ruangan osis.

Hyewon yang melihat Eunbi sudah mulai jinak melepaskan genggamannya pada seragam Chaeyeon yang dari tadi di cengkramnya. "Seragam gue lecek kan gara-gara lu."

Hyewon tidak memperdulikan protesan Chaeyeon, dia berjalan mendekati Eunbi dengan hati-hati. "Hehe udah gak marah kan ya lu."

"KATA SIAPA GUE UDAH GAK MARAH." Teriak Eunbi membuat Hyewon refleks mundur beberapa langkah.

Walau sempat ragu-ragu, Hyewon akhirnya kembali mendekati Eunbi lagi. "Ya maaf abisan gue gk bisa nolak penawaran nya, lagian gue pikir mereka cuma minta tanda tangan lu doang gak nyampe ngajak lu gabung." Hyewon mendudukkan tubuhnya di samping Eunbi.

"Padahal banyak bangku, tapi malah pada milih lesehan di ubin." Ucap Chaeyeon yang ikut mendudukkan tubuhnya di samping kiri Eunbi.

"Gue gak mau tau kalian berdua harus tanggung jawab ikut gue gabung."

"HAH?!" Kaget Chaeyeon dan Hyewon berbarengan.

"Ssstt gak usah teriak-teriak gue udah capek."

"Tapi kan gue gk ikut-ikutan malsuin tanda tangan lu." Protes Chaeyeon tidak terima.

"Gak gue gak mau, tampil di depan umum bukan gue banget." Hyewon menggeleng-gelengkan kepalanya membayangkan dirinya di perhatikan orang banyak.

Tanpa membalas perkataan kedua temannya. Dengan malas Eunbi berdiri, perutnya sudah memperotes minta diisi. "Dah ah gue mau ke kantin."

Gadis itu berjalan keluar ruangan tidak memperdulikan teriakan kedua temannya yang memprotes dan terus memanggil namanya.

***

Sisa-sisa anak padus:')

Hitomi

Tante gue udah bilang ke kak eunbi buat gabung

Sakura

Serius?? Akhirnya ada perkembangan lagi setelah kemaren rencana kita gagal_-

Nako

Setelah seharian sibuk ama tugas pelajaran, akhirnya ada kabar baik:')

Hitomi

Dia ngechat gue nih, nanya latihannya kapan

Nako

Gue mau nya sih secepatnya, tapi percuma kalo gk ada anggota nya

Itu si jo yuriz udah bisa diajak latihan belom?

Kita ketemuin dulu aja kak eunbi sama mereka, biar nanti kalo ada perseteruan apa-apa kita masih punya banyak waktu buat mendamaikan nya  

Hitomi

Tugas lu ya itu nanti, wkwk

Sakura

Lusa aja gimana? Besok jadwal gue traktir hyewon:'

Hitomi

Oke gue bilang ke kak eunbi lusa ya, di ruangan kita ngumpulnya


*****

//ya ampun baru nyadar kalo umur momo lebih muda dari umur mak eunbi 😭😭😭

ENOZI [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang