39

939 153 37
                                    


*****



Yujin langsung bangun berdiri dan berjalan ke arah dimana tadi gurunya duduk bercerita. Dia duduk bersimpuh menghadap teman-temannya.

Yang lain masih dalam proses mencerna semua omongan Bu Momo tadi, dan sekarang mereka melihat Yujin yang seperti itu membuat mereka tambah bingung.

Yujin menekuk tubuhnya, menunduk sampai dahinya menyentuh dingin nya lantai ruangan.

Dengan posisi seperti orang yang sedang bersujud Yujin berteriak. "AAH GUE MINTA MAAF, SUMPAH YANG TADI GUE OMONGIN LUPAIN AJA. GUE NGESELIN BANGET TADI, SUMPAH YANG TADI KAYANYA BUKAN GUE. TADI GUE DI RASUKIN SOSOK JAHAT PASTI."

Yena sudah mengeluarkan suaranya dan berkata dia tidak marah. Chaewon juga melakukan hal yang sama, dia juga paham bahwa Yujin hanya terbawa emosi.

Namun suara kedua orang itu kalah dengan suara Yujin yang terus menerus berteriak.

"MAAPIN, PUNTEN, GOMEN'NASAI, SORRY, MIANHAE, SEPURANE. DUH PAKE BAHASA APAAN LAGI NIH GUE GAK TAU. AAKGH POKOKNYA MAAPIN GUE." 

Yena yang sudah gregetan dan tidak tahan akhirnya melepas sebelah sepatunya, dia langsung melempar barang tersebut ke arah adik kelasnya itu.

Sepatu Yena tepat mengenai kepala Yujin, membuat Yujin menegakkan tubuhnya dan mengusap-usap bagian kepala yang terkena lemparan.

Yujin memajukan bibirnya memandang teman-temannya kesal, dia ingin memprotes dan memarahi siapapun pemilik sepatu tersebut.

Gadis itu langsung membatalkan niatnya begitu melihat kaki kiri Yena yang hanya menggunakan kaos kaki. Yujin memaksakan senyumannya menatap Yena.

Yena membalas tersenyum. "Balikin sini sepatu gue, baru nanti kita maapin."

Dengan amat terpaksa Yujin menuruti permintaan Yena, dia sedikit merangkak mengambil sepatu yang berada tidak jauh dari posisinya.

Dia langsung menutup hidungnya begitu dia memegang sepatu Yena. "Bau banget anjirr, jorok ya lu."

Yujin memegang sebelah sepatu kakak kelasnya itu dengan kedua ujung jarinya. Dengan cepat dia mengarahkan dan sedikit melempar barang tersebut ke arah Yena.

"Pantes aja Yuri ninggalin lo." Seperti tanpa dosa Yujin melanjutkan perkataannya. "Ih Chae kok lo kuat sih temenan lama sama dia."

Yena mengangkat sepatu yang baru saja ingin dipakainya, dia bersiap-siap menimpuk Yujin kembali. "Lo mau gue timpuk lagi hah? Lupa lo sama semua omongan lo tadi? Lupa kalo tadi lo lagi minta maaf sama gue?"

"Udah cepet pake tuh sepatu, Yujin bener baunya gak enak." Ucap Chaewon membela Yujin.

Yujin tertawa mengejek, dia kembali mendekati Minju dan duduk di sebelah kekasihnya itu.

Yena memutar matanya malas. Awas ye lu

Mereka kembali hening, masih bingung harus memulai pembicaraan seperti apa. Bahkan Eunbi yang biasanya memimpin mereka, atau Chaeyeon yang biasanya memimpin latihan pun bingung harus melakukan apa. Chaeyeon ingin mengajak mereka latihan, namun dirinya sendiri saja sedang tidak mood melakukan latihan.

Tiba-tiba terdengar suara perut berbunyi.

"Hehe maap gue belom sempet makan dari pagi." Ucap Hitomi tersenyum malu membuat yang lain tertawa.

"Yaudah kita pada beli makanan aja dulu, terserah kalian mau beli apa atau dimana." Eunbi mengeluarkan handphone dari saku seragam dan melihat angka yang tertera di layarnya.

ENOZI [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang