30

945 146 11
                                    


*****



Di dalam ruangan itu Yuri melihat ayahnya Yujin sedang duduk di sofa seorang diri.

Yuri menarik Yeonjun yang berada di belakangnya, dia juga mendorong Yeonjun untuk berjalan terlebih dahulu.

"Kan yang di panggil lo doang, kenapa gue juga ikutan sih." Yeonjun berbisik memprotes.

"Biarin." Yuri menjulurkan lidahnya mengejek Yeonjun.

"Gue tinggal ye lu lama-lama."

Taecyeon menengok ke arah pintu saat mendengar suara seseorang saling berbisik.

Dia berdeham membuat kedua orang yang saling berdebat itu menengok ke arahnya.

"Duduk." Taecyeon menunjuk sofa di hadapannya dengan dagunya, menyuruh Yuri dan Yeonjun duduk di sana.

Mereka berdua langsung menuruti apa yang di perintahkan Taecyeon.

"Saya sudah mencari tau tentang semua apa yang kamu bicarakan waktu itu." Taecyeon membuka layar handphone yang dari tadi di pegangnya.

Dia membuka aplikasi chatting dan mengarahkan benda pipih itu kearah Yuri.

Yuri menatap Yeonjun bingung, membuat Yeonjun menggerak-gerakkan alisnya. Mengkode Yuri agar segera mengambil handphone dari tangan Taecyeon.

Dengan ragu-ragu Yuri menjulurkan kedua tangannya, menerima handphone tersebut.

"Orang suruhan saya sudah memastikan bahwa apa yang kamu omongin benar." Lanjut Taecyeon.

Yuri menatap Taecyeon sebentar dan kembali melihat layar handphone yang di pegangnya.

Yeonjun yang duduk agak jauh disebelah Yuri, bergeser mendekati Yuri. Dia ikut melihat, penasaran.

Mereka berdua melihat percakapan antara Taecyeon dan orang suruhannya, ada beberapa foto dan file dokumen yang mendukung fakta kejadian itu juga.

Yuri mengangguk-anggukkan kepalanya kagum. Anjai orang kalo berduit gini ye

Dia mengembalikan handphone tersebut ke Taecyeon.

"Jadi Bapak manggil saya kesini cuma mau ngasih liat itu doang?" Tanya Yuri santai, rasa takutnya tadi entah sudah hilang kemana.

Taecyeon menggelengkan kepalanya.

"Bisa kamu antar saya ke rumah sakit dimana Hyunjin di rawat."

Yuri dan Yeonjun saling pandang, kaget dengan apa yang baru saja mereka dengar.

"Nanti kamu saya hubungi lewat Yujin tentang kapan waktunya. Saya juga butuh waktu untuk bicara sama Yujin tentang keegoisan saya selama ini."

Yuri menahan air matanya terharu sementara Yeonjun sudah merasakan bulu kuduknya berdiri merinding.

"Oke Pak, saya tunggu kabarnya nanti." Ucap Yuri tersenyum.

"Yasudah kalau gitu, kalian boleh keluar."

Yuri dan Yeonjun mengangguk.

"Kita permisi Pak kalau gitu." Ucap Yeonjun sopan.

Mereka berdua jalan kearah pintu, bahkan Yuri sampai meloncat senang membuat Yeonjun tertawa pelan.

"Tunggu." Ucap Taecyeon begitu menyadari sesuatu.

Yuri dan Yeonjun menghentikan langkahnya, mereka berbalik menghadap Taecyeon.

ENOZI [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang