*****
"AAGHHHH GUE BUTUH HIBURAN." Teriak Yujin yang sedang merebahkan dirinya di lantai sambil menendang-nendang kakinya di udara. Latihan sudah selesai, mereka semua memutuskan istirahat sebentar baru pulang.
Sudah sembilan hari berturut-turut mereka berlatih secara lengkap, di waktu itu juga mereka makin mengenal satu sama lain. Mulai dari Chaeyeon yang mengejutkan semua orang bahkan termasuk Eunbi dan Hyewon dengan bakat dance nya, lalu Yuri yang ternyata bisa mencapai nada nada tinggi saat bernyanyi. Hingga Yujin yang awalnya mereka kira pemalu ternyata, bisa dibilang sangat hiperaktif.
"Kak besok kan sekolah libur, latihan nya juga libur dong kita jalan-jalan aja." Yujin bangun dari tiduran, duduk menghadap Eunbi dengan wajah memohon.
Yap, Yujin masih tetap memanggil Eunbi dengan sebutan kakak, hanya Eunbi dan terkadang Minju. Lain halnya dengan Wonyoung, gadis itu tetap memanggil mereka semua menggunakan kakak.
Eunbi memiringkan kepalanya berpikir. "Yang lain gimana? Bisa?"
"BISAA!" Itu Yujin yang menjawab. "Bisa kan ya lo semua?" Dengan mata yang berbinar-binar Yujin menatap kakak kelasnya satu persatu.
"Mau kemana dulu? Dan kalo bisa jangan yang ngabisin duit banyak." Ucapan Yuri membuat Yena dan Chaewon bingung, karena Yuri tidak pernah mempermasalahkan soal uang.
"Makan-makan aja gimana?" Hyewon menyarankan membuat Yujin menggeleng cepat.
"Gak, gak ada seru-serunya."
"Nonton bioskop?" Kali ini Sakura yang memberi saran.
"Nggak, gak ada film bagus."
Yujin berpikir keras, kira-kira apa yang dia inginkan. "Kita ke kebun binatang aja."
Mendengar perkataan Yujin membuat Minju dan Wonyoung menatapnya khawatir, namun kedua gadis itu tidak bisa bertanya ataupun berkata apa-apa.
Dengan mata yang masih manatap layar ponselnya, Hitomi berucap. "Besok kan tanggal merah, pasti rame banget." Dia mendapatkan pesan dari orangtuanya bahwa mereka tidak bisa menjemputnya hari ini.
Senyuman yang tadinya berada di wajah Yujin perlahan menghilang, sambil memajukan bibirnya dia berkata. "Padahal Wonyoung gak pernah kesana tau."
"HAH?" Mereka bersembilan, Eunbi, Hyewon, Chaeyeon, Sakura, Nako, Hitomi, Yena, Chaewon, dan Yuri. Terkejut mendengar bahwa Wonyoung adik kelas mereka tidak pernah menginjakkan kakinya di kebun binatang.
"Oke bukan bermaksud ngerendahin, lebay atau gimana. Tapi serius?" Nako mewakili pikiran yang lain bertanya.
Wonyoung mengangguk kikuk, dia juga kaget dengan reaksi kakak kelasnya.
"Eh tapi kalo dipikir wajar sih, gue juga gk bakal pernah kesana kalo bukan karena SD gue dulu ngadain kegiatan disana. Ortu gue mana mungkin ngajak gue kek gituan" Ucap Yuri membuat beberapa dari mereka mengangguk menyetujui. Beberapa orang tua terlalu sibuk dan menganggap sesuatu seperti itu tidak penting
"Yaudah besok kita ngumpul jam setengah 9." Tanpa bertanya pendapat yang lain, Eunbi memutuskan. "Eh kita kesana naik apa tapi?"
"Kalo mau naik kendaraan masing-masing terus ngumpul disana gue kurang yakin kita bakal cepet ketemu." Ujar Chaeyeon.
"Kenapa gak naik kendaraan umum aja?" Waktu ekskul mereka masih berjalan, Sakura, Nako dan Hitomi dulu sering mendapat tugas mencari perlengkapan kostum untuk mereka tampil di atas panggung.
Jadi bagi mereka mengelilingi kota menggunakan kendaraan umum adalah hal yang lumrah. Begitu juga dengan Hyewon, Eunbi dan Chaeyeon, mereka juga merasakan ketika osis sedang mempersiapkan kegiatan. Tapi bagi Wonyoung, Yujin, Yena dan Chaewon itu bukan hal yang biasa, dan mungkin akan menjadi pertama kalinya bagi mereka.
***
"Besok kalian otw berdua aja ya." Ucap Yuri saat dirinya, Yena dan Chaewon berjalan ke parkiran sekolah. "Gue ama kakak gue ada urusan sebentar pagi-pagi, jadi nanti sekalian aja dianter ama dia."
Chaewon mengangguk mengerti. "Yaudah, nanti kalo urusannya gak jadi bilang aja ke kita."
Mereka bertiga melambaikan tangan ke arah Eunbi dan Hyewon yang juga berada di parkiran sebelum masuk ke mobil.
Begitu mobil berjalan Yena yang duduk diantara Yuri dan Chaewon langsung tertidur, gadis itu menyenderkan kepalanya di pundak Yuri.
"Eh pak berhenti sebentar." Chaewon buru-buru menyuruh Sopir nya berhenti begitu dia melihat orang yang dikenalnya duduk sendirian di halte pinggir jalan.
Gadis itu turun dari mobil tanpa mengucapkan apa-apa lagi, membuat Yuri dan Sopir pribadinya Chaewon kebingungan.
"Lo lagi nungguin siapa?" Hitomi mengerutkan alisnya bingung saat melihat Chaewon turun dari mobil dan berlari ke arahnya, tapi sekarang dia lebih bingung kenapa Chaewon bertanya seperti itu ke dirinya.
"Nungguin angkot mau pulang."
Chaewon tersenyum. "Bareng gue aja."
"Eh nggak usah, gue udah biasa kok naek angkot." Tolak Hitomi, mereka baru berteman dekat beberapa hari. Dia merasa tidak enak jika sudah merepotkan.
Chaewon memajukan langkahnya, menghapus jarak antara dirinya dan Hitomi. Gadis itu menundukkan badannya sedikit, memegang lengan Hitomi dan menarik nya. "Gue gak nerima penolakan."
Hitomi hanya bisa pasrah saat dirinya di tarik mendekat ke arah mobil Chaewon. Pintu mobil terbuka, bergeser kesamping saat dia dan Chaewon sudah berdiri tepat di sebelah mobil.
Yuri menatap Chaewon bertanya, tapi bukannya jawaban yang dia dapat. Chaewon malah menatap nya seakan berkata, lo ama Yena pindah duduk di belakang dong.
Tanpa mengeluarkan kata apa-apa Yuri mengangguk menyetujui, dia menepuk-nepuk pelan pipi Yena berharap gadis itu terbangun. Bukannya sadar Yena malah menggenggam tangan Yuri, membawa kepangkuan nya.
"Hehe... bentar ya." Ucap Chaewon menghadap Hitomi.
Hitomi sebenarnya ingin bertanya kenapa tidak dirinya atau Chaewon duduk di depan saja, di sebelah Sopir. Biar mereka tidak usah membangunkan Yena. Tapi karena Hitomi sadar diri bahwa masih untung mereka mau mengantar nya, jadi dia hanya mengangguk saja saat Chaewon berbicara seperti itu ke dirinya.
Chaewon mencapit hidung Yena dengan kedua jarinya. "Yena banguuunn."
Yena akhirnya terbangun, dengan wajah kaget sekaligus panik dia melihat sekeliling. "Astagaa gue masih hidup kan?"
Sambil tertawa, Yuri menyatukan lagi telapak tangannya dengan Yena. Gadis itu mengajak Yena untuk pindah duduk kebagian belakang mobil. Karena masih mengantuk, Yena hanya menurut mengikuti Yuri tanpa bertanya kenapa mereka harus pindah.
"Masuk." Chaewon menyuruh Hitomi memasuki mobil terlebih dahulu, lalu setelah itu baru dirinya.
"Pak, kita anterin temen saya dulu ya."
Keadaan di mobil benar-benar hening, Yuri yang ikut tertidur di sebelah Yena dan Sopir yang hanya fokus menyetir. Diantara Chaewon ataupun Hitomi tidak ada yang mengeluarkan suara, mereka sebenarnya ingin sekali membuka obrolan, namun mereka bingung harus membicarakan apa.
Sudah hampir 10 menit mereka berdua hanya saling mencuri pandang, jika mata mereka tidak sengaja bertemu, mereka akan langsung mengalihkan pandangan dan berpura-pura sedang melihat hal yang lain. Seperti Hitomi yang berpura-pura sedang menatap kagum interior mobil, atau Chaewon yang berpura-pura mengecek keadaan Yena dan Yuri.
"Mmm Non mohon maap, tapi ini rumah temennya di mana ya?"
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
ENOZI [end]
FanfictionIni cerita mengandung unsur gxg I do not claim all these pictures in this story as my own, all credit goes to the rightful owner.