22. Yakin Pacar?

2.7K 331 38
                                    

22. Yakin Pacar?

'Jangan selalu memaksakan sesuatu. Biarkan saja mengalir' — unknown

•°¤°•

Xaviera menarik Adriel dengan tergesa. Adriel dapat merasakan genggaman tangan Xaviera dipergelangan tangannya begitu kuat— seperti tengah menahan amarahnya.

Adriel tidak mengatakan apa-apa, dia hanya mengikuti langkah kaki Xaviera tanpa bertanya kemana cewek itu akan membawanya.

Stella menghentikan langkahnya begitu melihat Xaviera yang berjalan sambil menarik Adriel.

Cewek ikut membalikan tubuhnya dan menatap punggung Adriel yang sama sekali tidak melirik kearahnya begitu cowok itu melintas bersama Xaviera disampingnya.

Ada rasa sedih dalam hatinya, namun Stella sekuat tenaga menepis apa yang dia rasakan. Dia sudah menentukan pilihan, karena itu dia harus terima jika saja pilihannya membuat Adriel membenci dirinya dan tidak ingin mengenalnya lagi. Cewek itu menunduk sekilas lalu kembali berbalik dan melanjutkan langkahnya.

 Cewek itu menunduk sekilas lalu kembali berbalik dan melanjutkan langkahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xaviera membawa Adriel ke rooftop sekolah.

Sesampainya disana Adriel langsung terdiam saat melihat Riela yang kini tengah berdiri sambil menatap dirinya dan Xaviera dengan tatapan bingung bercampur kaget.

Dari tempatnya berdiri, Adriel dapat melihat dengan jelas kedua mata Riela yang sembab.

Brengsek! Maki Adriel dalam hati pada dirinya sendiri.

"Sekarang lo tau kan, apa yang harus lo selesain?" ujar Xaviera penuh arti. Cewek berwajah jutek itu berdiri sambil melipat tangannya di depan dada. Matanya menatap Adriel tajam.

Adriel menatap Xaviera dalam diam lalu beralih pada Riela. Cowok itu melangkah namun disaat yang sama saat Adriel melangkah maju, Riela bergerak mundur.

Rasa bersalah dalam diri Adriel semakin besar.

"Riela, maaf" suara Adriel terdengar.

"Gue minta maaf" ujar Adriel lagi, namun Riela tidak mengatakan apa-apa.

Respon Riela yang hanya diam membuat Adriel frustasi.

"Gue minta maaf udah...." Adriel menghentikan ucapannya, dia tertunduk. Cowok itu menelan ludahnya lalu membasahi bibirnya dengan ujung lidah lalu kembali menatap Riela.

"Udah nyium lo sembarang" ucapnya hampir seperti berbisik.

Riela membuang wajahnya ke samping— tidak ingin menatap Adriel.

ADRIELA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang