44. Holiday Camp

3.4K 364 420
                                    

Siapkan jantung dan mental kalian!

Part ini panjang banget. 110 vote dan 220 komen bisa dong? Ini udah panjang banget loh.

follow tiktok @exsuntry buat tau spoiler2 next chapter

Selamat membaca!

44. Holiday Camp

•°¤°•

Pagi-pagi halaman SMA Nirwana sudah penuh dengan murid-murid yang akan berangkat menuju tempat Holiday Camp di puncak. Mereka akan camping selama 3 hari disana. Di hari terakhir nanti akan ada tamu yaitu beberapa siswa dari SMA Abdi Bangsa. Seperti yang sudah diketahui bahwa Holiday Camp dilakukan tanpa pengawasan guru. OSIS berperan penuh menangani kegiatan ini dan tentunya mereka dibantu oleh SERGIOS.

Karena kegiatan ini diikuti oleh semua murid-murid SMA Nirwana baik dari kelas 10 hingga sebelas maka tersedia 25 bus dengan kapasitas masing-masing dapat menampung 40 orang tidak termasuk sopirnya. Masing-masing bus sudah dilabeli oleh nomor agar lebih mudah mengetahui tiap peserta Holiday Camp menaiki bus yang mana. Sebelum naik keatas bis, panitia yang merupakan anak OSIS akan mendata nama peserta disetiap bus. Maka dari itu ada 25 orang yang masing-masing ditempatkan di setiap bus untuk menjadi penanggung jawab.

Adriel sudah berdiri disamping Riela, cowok itu tidak beranjak sedikitpun dari samping cewek itu.

"Nih pak bos mepet terus perasaan," komentar Ben yang baru saja datang bersama dengan Dalsa disampingnya.

"Bacot lo!" sanggah Adriel.

"Eitsss santuy-santuy," sambung Haikal sambil menggerak-gerakan tangannya.

Mereka berdiri diujung lapangan sambil menunggu peserta-peserta lainnya datang. Sekarang baru ada Adriel, Riela, Ben, Dalsa, Haikal, Sahara dan Nevan.

"Heh mentang-mentang udah ada pacar, lo gue lupain yah nyet!" Danio yang baru datang berseru tidak terima sambil menunjuk-nunjuk Ben.

"Apasih nyet? bikin malu aja lo!" komentar Ben dengan tatapan kesalnya pada Danio. Sedangkan Danio memasang wajah tidak percaya sambil menggeleng-geleng pelan.

"Habis manis sepah dibuang," ujar Danio dengan tampang tersakiti.

"Lo gak ingat kita udah ngapain aja?" pertanyaan ambigu Danio membuat Ben melotot sambil membekap mulut Danio sebelum dia makin mengatakan hal yang tidak-tidak didepan Dalsa. Gimana kalau Dalsa berpikiran yang tidak-tidak karena ucapan Danio yang ambigu. Bisa-bisa Dalsa berpikir bahwa Ben tidak normal.

"Lemes banget mulut lo bangsat!" ujar Ben masih membekap mulut Danio yang mulai berontak karena sesak napas.

"Beb jangan didengerin," ujar Ben sambil menatap Dalsa yang kini hanya tertawa.

"Bang sesak napas tuh anak orang," tegur Nevan melihat Danio yang sudah melemas.

Seakan tersadar, Ben langsung melepaskan bekapannya. "Eh..." 

"Bajingan lo!" ujar Danio sambil menampar bahu Ben keras.

"Nah itu yang lainnya," ujar Haikal sambil menunjuk gerombolan yang berjalan dari arah belakang Adriel dan Riela.

"Pagi semua," sapa Cedric sebelum kemudian berdiri disebelah Nevan.

"Pagi," sahut yang lainnya.

"Riela kita harus satu bus!" seru Jane yang baru saja datang bersama Edward. Cewek itu langsung berlari menghampiri Riela.

ADRIELA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang