16. Chat

2.9K 356 18
                                    

16. Chat

'To understand another person, you must swim in the same waters that drowned them'

•°¤°•

"Buruan Ben! Lelet amat" suara Danio terdengar berteriak memanggil Ben yang sedang berjalan menuju halaman belakang dengan kedua tangan memegang sebuah mangkuk berukuran besar. Cowok tinggi itu sudah memandang Danio dengan tatapan tajam penuh permusuhan. "Bentar anjing. Berat ini!" balas Ben emosi. Sedikit kesal dengan Danio yang hanya bisa berteriak didepan panggangan daging. 

Edward yang berdiri di dekat Zegas hanya menggelengkan kepalanya. Ben dan Danio itu punya Love and Hate Relationship. Tidak pernah akur tapi saling menyayangi...Ciah.

"Badan doang gede. Ngangkat gitu ajak gak sanggup" ujar Justin yang sedari tadi hanya diam. Cowok itu lantas bergerak mendekati Ben dan membantu nya mengangkat mangkuk besar tadi.

"Cupu banget Ben, anjir. Ngangkat ginian aja harus dibantu" ujar Zegas begitu melihat barang bawaan Ben tidak seberapa. Di dalam mangkuk itu hanya berisi daging yang akan mereka panggang.

"BACOT LO BOCIL!" sahut Ben ngegas. Tidak terima dikatai oleh Zegas

"Lah kok ngamok?" ujar Nobel sambil menahan tawa

"Dasar anak mami" ledek Danio. Memang diantar mereka, Ben adalah yang paling manja. Mengalahkan manjanya Zegas yang notabenenya adalah anak bungsu di keluarganya.

"Dahlah... males gue" ujar Ben baperan. Tiba-tiba bad mood karena ledekan Danio. Dia langsung berjalan menjauh.

"Nah loh. Ngambek anaknya" ujar Ilham sambil menyenggol lengan Danio. Seketika Danio langsung merasa bersalah.

"Samperin noh pacar lo" ujar Adriel sambil mendorong pelan bahu Danio dengan kedua tangan nya.

"Iye-iye gue samperin" ujar Danio masih dengan raut menyesal nya. Cowok itu langsung berlari mengejar Ben yang sudah berjalan cukup jauh.Ternyata halaman belakang rumah Riela cukup luas. "Sayang tungguin abang" itu teriakan Danio yang terdengar begitu dia mulai mengejar Ben.

"Mereka berdua gak bener-bener pacaran kan?" ujar Zegas dengan wajah ngerinya. Membayangkan kalau kedua teman nya itu tidak lurus membuat Zegas ngeri sendiri.

"Gak lah" jawab Adriel.

"Ben kenapa?" Riela baru saja menuju kehalaman belakang setelah mengambil beberapa hal di dapur terlihat kebingungan. Cewek itu berpapasan dengan Ben yang berjalan dengan wajah bete dan kemudian ada Danio yang mengejar cowok itu.

"Lagi ngambek" ujar Xaviera yang tengah membuka bungkusan sosis

"Sini Ri" ujar Justin sambil mengambil barang bawaan Riela. "Thanks Just" ujar Riela sambil tersenyum dan dibalas Justin dengan senyuman tipis.

Adriel terdiam mengamati interaksi Justin dan Riela. Apa hanya perasaan nya atau memang perlakuan Justin pada Riela sedikit berbeda? Ah sudahlah. Adriel tidak ingin memikirkan nya.

Ting

Adriel memeriksa ponselnya. Menatap chat yang masuk dalam diam.

Diandra Alarice : Kamu dimana?

Chat dari Diandra. Adriel hanya diam sambil menatap ponselnya dengan gamang.

Setelah terdiam cukup lama, cowok itu mengetik sesuatu

Adriel Alvaraldo: Kenapa?

Adriel memilih untuk tidak menjawab dimana dia berada.

Diandra Alarice: Demi apa dibales?! Seneng banget!!!

ADRIELA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang