8. Menghilang
"Tidak apa-apa pergi untuk menangkan diri, asal saat kembali, keadaanmu sudah lebih baik"- unknown
•°¤°•
Riela berlari dengan cepat, tidak peduli dengan orang-orang yang menatapnya dengan tatapan bingung karena dia berlari sambil menangis.
Riela hanya ingin menghilang dari sini. Sekarang.
Cewek itu berlari menuju kelasnya, memasukan semua buku-bukunya kedalam tas lalu membawanya pergi. Riela melangkah keluar dengan cepat, mengabaikan beberapa teman nya yang memanggil.
Edward baru saja sampai di kelas Riela, cowok itu terengah karena berlari. Matanya mencari Riela didalam kelas tapi cewek itu tidak ada.
"Lo semua pada liat Riela gak?!" suara Edward yang meninggi membuat beberapa orang ada di kelas terkejut. Selain karena suara Edward, mereka juga terkejut karena cowok itu mencari Riela.
"Budek lo semua?!" marah Edward karena tidak ada satu orang pun yang menjawab pertanyaannya. Mereka hanya menatapnya dengan tatapan terkejut.
"T...tadi Riela ngambil tas terus langsung keluar," ujar seseorang, dia terlihat ragu untuk melanjutkan ucapan nya tapi dia memberanikan diri untuk menyelesaikan kalimatnya.
"Dia....nangis" ujar nya lagi.
Nangis
Edward menghembuskan nafasnya kasar. Cowok itu berlari keluar menuju gerbang sekolah, siapa tahu dia bisa menemukan Riela disana.
•°¤°•
Dikantin suasana hening. Adriel berdiri dengan tatapan kosong. Nobel, Ilham, Zegas, Ben dan Danio berdiri dalam diam.
Jane duduk dikursi dengan kedua tangan menutup wajahnya. Xaviera dan Justin diam dengan wajah datar.
"Bagus banget mulut lo Riel" suara Xaviera memecah keheningan. Cewek itu menatap Adriel tajam.
"Ngomong tuh ngotak dikit" ujarnya lagi. Xaviera benar-benar kesal dengan Adriel.
"Lo tahu tentang hal ini Ra?" ujar Ilham pada Xaviera. Cewek itu mendengus lalu melihat keluar jendela.
"Tahu" ucapan Xaviera membuat mereka menatapnya. Kecuali Jane dan Justin.
"Kenapa kita gak di kasih tahu?!" ujar Danio marah.
"Lo ngerti privasi gak?! Itu privasi nya Riela. Kalau dia gak ngasih tahu kalian, kenapa gue harus ngasih tahu?!" ucapan Xaviera ada benarnya. Danio diam, tidak melanjutkan ucapan nya lagi.
"Siapa lagi yang tahu selain lo?" tanya Nobel.
"Jane" jawab Xaviera.
"Pantesan Jane biasa aja soal Riela dan Edward" ujar Zegas, cowok itu bergerak duduk sambil menopang dagunya ditangan.
"Justin juga" ucapan Xaviera membuat mereka menoleh pada Justin dengan tatapan terkejut.
"Lo tahu Just?!" tanya Ben kaget. Justin hanya mengangguk.
"Bangsat" maki Adriel, cowok itu benar-benar merasa bodoh sekarang.
"Riel" panggil Stella pelan, cewek itu mendekat pada Adriel.
"Aku obatin yah lukanya" ujar Stella. Sudut bibir Adriel terlihat berdarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADRIELA [COMPLETE]
Teen FictionAdriel menyukai Stella, gadis cantik dan populer dari SMA Nirwana. Stella juga menyukai Adriel, tapi sayangnya sahabat Stella, Diandra juga menyukai Adriel. Demi persahabatan mereka, Stella memilih mengorbankan perasaannya dan memberi kesempatan ke...