26. Putus

2.8K 324 22
                                    

26. Putus

•°¤°•

Mereka tengah duduk makan di sebuah restoran di dekat SMA Abdi Bangsa, setelah selasai tanding basket, mereka langsung menuju ke restoran terdekat untuk makan bersama. Ilham yang ulang tahun hari ini memutuskan untuk mentraktir teman-temannya.

"Ini bebas mesen apa aja nih?" tanya Ben sambil menatap Ilham dengan tatapan antusias.

Ben bersorak senang saat pertanyaannya dijawab dengan anggukan dan senyum tipis dari Ilham.

Mereka mulai memesan makanan pilihan mereka masing-masing. Riela terdiam, bingung hendak memesan apa. Sejujurnya dia sangat canggung dengan suasana yang ada.

Terlalu ramai, ditambah dia tidak benar-benar akrab dengan orang-orang disini. Riela benar-benar merasa dia ingin pulang sekarang.

Edward menatap Riela yang tengah diam. Dia tahu kalau sepupunya itu tengah canggung dengan keadaan sekarang.

Dilihat dari mata Riela yang terlihat gelisah serta dia yang terus memainkan kuku tangannya. "La," panggil Edward pelan.

Riela mendongak menatap Edward yang kini tengah menatapnya dengan tatapan khawatir, seakan bisa memahami pikiran Edward, Riela hanga tersenyum.

"Mau aku samain pesanannya?" tanya Edward pada Riela.

"Boleh," balasnya.

Edward mengangguk lalu menyamakan pesanan Riela dengan dirinya.

Mereka semua ralut dalam obrolan masing-masing hingga pesanan mereka datang.

"Gue denger bakal ada festival di Abdi Bangsa yah?" tany Adriel sambil bergerak melahap makanannya.

"Yoi. Seminggu lagi. Nih tanya langsung sama ketua panitianya," jawab Arsena sambil menepuk bahu Gerhana yang duduk disampingnya. Gerhana sendiri hanya mengangguk mengiyakan.

"Diundang gak nih?" tanya Danio terlihat antusias.

"Diundang," balas Gerhana seadanya.

Ben dan Danio saling menatap kemudian tersenyum. Keduanya terlihat bersemangat.

"Muka lo berdua kenapa gitu?" tanya Xaviera dengan alis terangkat saat melihat raut Danio dan Ben yang terlihat konyol dimatanya.

"Biasalah!" balas Danio dan Ben serentak.

"Biasa tuh, mau pergatalan." sambung Zegas.

"Dih sensi lo!" ujar Danio pada Zegas yang berdecih didepannya.

"Adriel," Adriel mengalihlan tatapannya pada Xaviera yang tiba-tiba memanggil namanya.

Xaviera terdiam menatap Adriel lalu matanya perlahan beralih pada dua orang yang baru saja memasuki pintu restoran.

Adriel terdiam lalu berbalik, ikut menatap kearah yang sama dengan Xaviera.

Matanya menyipit saat melihat sosok yang di kenal sedang berjalan bersama seorang cowok asing dengan tangan tangan yang menggandeng cowok tersebut.

ADRIELA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang