01

97.9K 6.1K 1.2K
                                    

Sebelum membaca, sebaiknya berikan vote terlebih dahulu:^

🐶🐰

"Nghhh Jenhhh ahh~"

Jeno seperti kesetanan, pinggulnya semakin sangat cepat menumbuk dalamnya Jaemin.

Tangan Jaemin gemeteran memegang lengan tangan Jeno.

Seperti tidak mau mengedipkan matanya menatap seseorang yang telah di gagahinya, Sedari tadi Jeno terus melihat Jaemin yang mendesah terus menerus.

Sangat indah

Itulah yang ada di hati Jeno. Penis Jeno seperti di gelitiki oleh ribuan bulu kelinci.

Sangat nikmat dalam hatinya.

"Untuk ketiga kalinya sayanghhh, im cum bebyhhh shhh!"

Pertemuan paha itu membuat tamparan yang begitu keras. Mempercepat tempo karena ingin kelimaks.

"Sshh stophh hiks jenhhh"

"AHHH AHHH~~~💦💦💦"

Pinggul Jeno menghentakkan keras membiarkan cairan cintanya keluar di dalam hole Jaemin.

Di lihatnya maid pria manisnya itu. Mempalingkan wajah sambil menangis dan menutup kedua matanya. Bulu mata yang lentik sangat membuat Jeno ingin memiliki pria manis ini.

Ribuan kecupan turun di seluruh wajah Jaemin.

"Jangan nangis sayang"
"Jeno hiks, perut ku sakit"
"Benarkah? Padahal aku ingin satu ronde lagi"

Jaemin menggeleng gelengkan kepalanya cepat, berharap yang di katakan Jeno itu hanya bercanda.

.

Hari ini Jaemin menginap di rumah Jeno, tidak menginap tepatnya, tinggal kembali di rumah tuan muda dan nyonya nya itu.

Sumpah kali ini Jaemin masih sakit. Saat ingin pulang dengan keadaan seperti ini, Jeno malah memintanya tinggal di sini untuk selamanya, tidak ada kata balik kerumah.

Jaemin yang tidak ingin kehilangan pekerjaannya tidak berkutik. Dia meng'iya' kan kata tuan muda nya itu.

Percuma saja Jaemin bentak akan pulang, pasti tuan nya itu akan menjegatnya.

Sekarang Jaemin lagi telfonan dengan nyonya  Lee yang ada di Jepang. Iya, Jeno mengadukan Jaemin yang pulang tanpa sepengatuhan nyonya Lee.

Dia merangkai kata sendiri, padahal Jaemin tidak mengatakan itu.

"Jaga Jeno selagi ibu  ada di Jepang"

"Baik bu, Nana akan jaga Jeno"

Yang melihat Jaemin sedari tadi tersenyum senang. Kali ini Jeno bisa bermain bebas dengan maid manis nya Na Jaemin.

Jaemin pun meletakkan telefon itu di tempatnya kembali. Saat ingin menuju dapur melaksakan kerjanya, Jeno memanggil nya.

"Na, mau kemana?"
"Ha? Saya mau ke belakang tuan, mau beres beres, permisi"
"Berdiri di tempat mu"

Kakinya terhenti membelakangi Jeno yang menuju Jaemin. Di lingkarkan tangan besar itu di pinggul kecil Jaemin.

Menghirup,mengkecup leher mulus Jaemin.wangi yang setiap hari membuatnya gila terhirup sangat nyaman di hidungnya.

"Sayanghhh~"

Memeramkan kedua mata kuat, Jaemin merinding karena ulah Jeno. Jaemin ingin membuka lingkaran tangan Jeno di pinggulnya membuat pelaku semakin mengeratkan tangannya. Jaemin yang risih menutup lehernya dengan sebelah tangannya.

Bukan malah berhenti, Jeno menghisap jemari si manis, mencium dan menjilatnya. Dengan cepat ia menyikirkan tangannya dan mencoba membuka tangan Jeno yang melingkar di pinggang nya.

"T-tuanhh, lepaskan tangan tuan ahh..."

Jeno menghisap lembut leher Jaemin, membuat si manis mendesah tertahan.

"Panggil nama ku saja Na, tidak ada ibu di sini"

Jaemin mempalingkan wajahnya, menutup matanya kuat, membuka mulut tanpa suara. Jeno semakin menjadi jadi bermain di leher Jaemin.

.

"T-tidak Jen! Aku tidak mau lagi melakukan ini hiks, ya!!!lepaskan aku Jeno!"

Jeno membuka sesekali merobek baju si manis. Jeno gila bukan? Tidak bisa menghilangkan rasa keinginan nya itu.

Lubang nya masih sakit karena kejadian semalam dan tadi. Dan sekarang Jeno malah memintanya lagi.

Dasar licik!

"Jeno hiks, jangan aku mohon!"

Brug!

Di tolaknya Jaemin ke atas ranjang miliknya. Benar benar Jaemin kali ini sangat lemas, apa lagi dengan keadaan nya yang menangis, semakin tidak berdaya.

Tanpa aba aba Jeno mengkulum penis mungil Jaemin yang tidak menegang. Jaemin terkejut merasakan penisnya di hajar oleh Jeno menggunakan mulutnya.

"Ahhh~eunghhh..."

Tidak perlu memaju mundurkan kepala, penis Jaemin sangat kecil di mulut Jeno. Jadi Jeno hanya menghisap kuat dan memainkan lidahnya.

Air liur Jaemin keluar dari sisi bibirnya, merasakan kenikmatan yang sangat amat membuatnya gila. Sesekali menggerakkan pinggulnya maju mundur.

"Jenohh, aku ingin keluar enghhh~"

Lenguhan  Jaemin sangat panjang, kenikmatan semakin melunjak, membuat kepalanya ling lung. Apa lagi tangan Jeno yang nakal. Menyentil gemas kedua puting si manis.

Dan akhirnya Jeno hanya membuat si manis merasa nikmat saja. Tidak ingin menyakitinya lebih. Karena dia tau, Jaemin juga butuh belaian manja dari Jeno.

Tbc....

Lanjut!?

Tuan Muda | NOMIN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang