13

36.2K 2.5K 197
                                    

Keesokan harinya...

Tadi pagi tiba tiba saja tubuh Jaemin sangat panas, Sungchan yang khawatir langsung memberikan obat untuk Jaemin. Di lihatnya kedua mata indah itu seperti baru saja di rebus, memerah dan juga ber air.

Sekarang ia sedang menyuapi Jaemin makan, Jaemin terus menolak, walaupun seperti itu dia tidak akan nyerah membuat Jaemin untuk makan.

Sebenarnya Sungchan begitu sedih karena perbuatannya Jaemin jadi sakit.

"Jaemin buka mulut mu, makanlah sedikit"
"Tidak hiks, aku tidak mau"
"Bagaimana jika sakit mu makin parah, ayo makan dulu"
"Aku bilang aku tidak mau-!"

Sungchan yang merasa kesal mencoba untuk mengontrol diri.

"Hufff...., jadi aku harus apa biar kau makan?"
"Aku ingin pulang, ingin ketemu Jeno"
"Baiklah, akan ku turuti. Sekarang buka mulut mu dan makan"
"B-benarkah?"

Sungchan mengangguk artinya iya. Senyuman manis terpancar tepat di hadapan Sungchan, Jaemin sangat senang, ia pun menerima suapan darinya.

🐶🐰

"Jadi kau sudah mendapatkan lokasi mereka? Di mana?"

Itu Jeno yang bicara, dan lawan bicara adalah Renjun. Sebenarnya Renjun sangat ingin membunuh Jeno sekarang, tapi apalah daya dia lebih mementingkan teman nya, Nana.

"Ini semua karna mu ,Lee Jeno!"
"—!?"

"A-apa?"lanjut Jeno bingung.
"Kalau kau tidak meninggalkan Jaemin sendirian di rumah, hal ini tidak akan terjadi"
"Kenapa kau menuduh ku?, aku juga tidak mau hal ini terjadi"
"Cih-!,buang lah wajah memelas mu itu, ini tempat mereka. Apartemen milik paman ku, di sana Sungchan membawa Nana"

Jeno meraih kertas yang di berikan Renjun.
"Tadi aku bertanya pada paman ku, apa kah Sungchan ada memesan kamar di sana, di lihat dari catatan pelanggan dari komputer ternyata dia ada"
"Aishhh, aku semakin panik dan fikiran ku....,akhhh aku takut Nana kenapa kenapa"
"Berhentilah seperti anak kecil, lakukan sekarang"

Baru saja memutarkan badan untuk menuju pintu, Jeno memanggil Renjun.

"Tunggu!"

Dengan cepat Renjun mengarahkan kepalanya menatap Jeno.
"Mwo? Kenapa lagi?"
"Kau tidak membantu ku?"
"Sekarang tidak dulu,maaf"

Tangan Jeno yang tadinya menjulur, melemas karena kecewa Renjun tidak mau membantunya.

Menghembuskan nafas kasar, menatap keluar pintu dan Renjun sudah pergi dengan mobil nya.
"Demi Nana aku akan lakukan apa pun"












Akhirnya Jeno sampai di depan  Apartemen yang di beri tau Renjun. Apartemen itu begitu besar dan menjulang, sepertinya Jeno pernah ke mari bersama Hyunjin menjemput pacarnya.

Jeno pun memarkirkan mobil sportnya lalu keluar menuju pintu masuk Apartemen.
"Aku tidak menyangka Sungchan sejahat itu, kenapa harus Nana yang di ambilnya?, cih-!akan ku bunuh kau bangsat-!"

Menuju menghampiri satu wanit, mungkin seorang penjaga kasir Apartemen.
"Permisi"
"Selamat datang selamat siang ada yang bisa saya bantu?" Senyum ramah.

Sorotan mata menatap Jeno begitu tertarik. Lihat saja tampilan Jeno sekarang, memakai kemeja hitam ketat menampilkan otot otot setiap lekukan tubuh kekarnya, di pasangkan dengan celana jeans hitam pekat, dan di tambah kaca mata hitam kilat menghiasi wajah tampan Jeno.

Tuan Muda | NOMIN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang