"Ya!!!, kenapa kau mau!? Aishh, pergilah dari rumah jahanam itu dan tinggal bersama ku Na"
Seorang pemuda memarahi temannya yang tak lain adalah Nana. Renjun, teman Jaemin dari dulu sampai sekarang.
Pertemanan mereka sangat awet sampai sekarang. Renjun sudah menganggap Jaemin sebagai saudaranya sendiri.
Setelah Jaemin menceritakan semua tentang nya dan kehidupannya di rumah Nyonya Lee, Renjun tak ikhlas sama sekali demi apapun dia membenci Lee Jeno.
"Tapi...sepertinya itu tidak akan terjadi"
Jaemin menunduk cemberut memainkan kuku nya.
"Kau pasti bisa Na, biar aku bantu. Dia melecehkan mu seperti ini apa kau terima!? Kalian sesama pria, apa dia tidak waras!? Asshhh Na Jaemin"
"Kalau begitu, nanti malam datang lah ke sana, ini alamatnya"Jaemin menyodorkan kertas kecil ke arah Renjun.
"Baiklah, nanti malam aku ke sana"
"Em...Ngomong ngomong...,apakah rasa nya menyakitkan?"
Jaemin tidak paham dengan ucapan Renjun.
"Maksud mu?"
"Rasa bagaimana benda panjang milik Jeno masuk ke lubang mu"
"Y-ya! Pertanyaan mu sungguh tidak di percaya"
"Aku penasaran hehe"Menatap tak sangka ke arah Renjun.
"Apa sakit? Enak? Atau yang lain?"
Blush
Pipi Jaemin memerah, seketika dia mengingat kejadian panas diri nya dan Jeno.
Tidak tidak
Dia menepis pikiran kotornya itu, apa salah nya dia beri tau.
"Em...awalnya sungguh menyakitkan"
"Mwo!? Benarkah?"
"Iya, aku sampai menangis dan menjerit kencang"
"Lubang mu terlalu kecil untuk seukuran Jeno, hahahaha"
"Ck kau ini!, mana aku tau"
"Terus? Ceritakan lagi"
"Dan ntah kenapa, saat Jeno menyentuh ku lebih, seperti....mencium ku, dan yang lainnya, rasanya semakin nikmat"Renjun menutup mulut nya tak percaya. Lebih seru saat di ceritakan dari pada menonton.
Bagi Renjun.
"Apa kau mendesah?"
"I-iya, ck sudah lah, aku malu"Ketawa Renjun pecah melihat temannya yang satu ini. Percayalah satu cafe kebingungan melihat mereka, yang satu menampilkan pipi merona, dan satu seperti orang gila yang sedang tertawa kencang.
🐰🐶
"Dari mana saja?"
Jaemin tersentak kaget melihat Jeno berada di depannya.
Gimana tidak kaget, baru saja menunduk sedang menaruh sepatu, di saat berdiri dia sudah ada di hadapan.
Di elus dadanya yang deg deg an karena kaget.
"Tuan? Anda mengagetkan saya"
"Aku bertanya kau baru dari mana?"
"Cafe,Tuan"Di jawabnya cepat lalu meninggalkan Jeno sendirian di tempatnya. Jeno menggeram kesal dengan perbuatan Jaemin padanya.
Dia mengikuti Jaemin yang sedang menuju dapur.
"Apa kau tau!? Sedari tadi aku sendirian di rumah!?"
"M-maaf Tuan, tadi saya ada urusan sebentar"
"Apa penting!?"Tangan mungil Jaemin di tarik begitu saja oleh Jeno.
"Tuan! Lepaskan saya!"
Ke kamar? Oh tidak.
Jaemin membatin Jeno akan melakukannya lagi dengannya.
Mereka masuk ke kamar Jeno lebih tepatnya. Jaemin memberontak ingin keluar dari kamar Jeno, percuma, pintunya sudah di kunci dan kuncinya di lempar ke sembarang arah.
Tangisan yang tertahan akhirnya keluar. Rasa takut Jaemin datang kembali.
Brug!!!
"Aahh! Sakit Tuan"
Jeno mendorong kuat tubuh Jaemin ke dinding. Dengan cepat Jeno mencumbu bibir Jaemin dengan ganas.
"Mmpphh Tuan!"
Tolakan demi tolakan di keluarkan oleh Jaemin yang sedang di siksa sekarang.
Jeno melepaskan ciumannya. Merobek paksa kaos putih yang di kenakan si manis. Urat urat di tangan Jeno keluar dengan gagah.
"Lepaskan! Emhh LEPASKAN AKU BILANG!!!"
"Kau membentak ku?"
Jeno menghentikan tangannya, hanya menggenggam baju Jaemin yang sudah robek.
Si manis hanya menunduk takut, itu sepontan keluar dari mulutnya.
PLAK!
"AH!!!"
Tangan kekar itu langsung menjambak rambut Jaemin dengan sangat kuat. Sepontan kepala nya mendongak ke atas, mulutnya terbuka menahan rasa sakit yang di rasakannya sekarang ini.
"Aku tidak suka di bentak, orang tua ku saja tidak pernah membentak ku"
Jeno menghempas Jaemin di atas ranjang. Sungguh sakit hatinya saat ini, mengapa ini harus terjadi padanya? Apa salah dia selama ini sampai dia di siksa seperti ini?.
🐰🐶
"Ng~ng~ahh ah ah ah..."
Ya!!!apa apaan ini?
Jeno memborgol tangan Jaemin, menutup mata Jaemin dengan dasi berwarna hitam. Bunyi antara daging bertemu daging, sealuran dengan bunyi rantai yang terlingkar di kedua tangan Jaemin.
Dan...astaga, penis mungil Jaemin di temani dengan Vibrator lonjong yang menempel erat di sana.
Jeno terus menggempar lubang si Manis dengan lihai. Hentakan demi hentakan berbuah kenikmatan, kali ini Jaemin tak pengeluarkan kata "sakit" .
"Sayanghhh ahh lubang mu ashhh membuatku gila"
"J-jenohhh nghhh"
"Kau suka hm? Shh ouchh..."Hanya di balas anggukan lemah dari Jaemin.
Senyum nakal Jeno terpancar, dia menekan Vibrator itu agar Jaemin mendesah kuat.
"Ah ahh! Jenohh nghhh!!!"
Jeno membisikan sesuatu.
"I love you byhhh"
Tbc...
Gaje nggak sih guys?😭
Otak aku buntu, sampai sini aja dulu ya guys😁 semoga kalian suka♡Vote and komen nya jgan lupa!!!❤👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan Muda | NOMIN✔
RandomAku hanya ingin Na Jaemin, hanya dia yang ku mau,aku tidak ingin dia pergi dari samping ku. NOMIN SHIP🔞 jangan salah lapak loohh^^