06

60.8K 3.9K 760
                                    

Setelah kejadian tadi, Jaemin tertidur pulas di pangkuannya Jeno. Dengan keadaan penis yang masih menancap di hole nya.

Sudah satu jam lebih Jaemin tertidur. Jeno yang masih nyaman dengan posisi seperti ini tidak mau mengubah posisi nya.

Di elus nya lembut tubuh belakang Jaemin, agar membuat Jaemin nyaman. Tiba tiba Jaemin bergerak dan akhirnya terbangun.

"Emhh"

Mengangkat kepalanya dengan mata yang masih buram, dan menatap siapa yang sedang di peluknya.

Jaemin kaget, kenapa dia seperti ini?

Di lihat keadaannya seperti ini, Jaemin bingung sendiri, akhirnya rasa takut mulai memenuhi hatinya kembali.

Jeno tersenyum manis ke arah Jaemin.

"T-tuan"
"Yes baby?"
"Ini?,Kenapa seperti ini?,Dan..."

Membolakan matanya dan meraba bokongnya, seperti ada yang mengganjal di dalam.

Ingin bergegas beranjak dari duduknya, tapi di tahan oleh Jeno yang memeluk punggul Jaemin erat, sampai sampai Jaemin melengkukkan pinggul nya dan bokong mengarah kebelakang.

Sangat sexy.

"Tuan lepaskan, apa yang Tuan lakukan?"

Jeno masih tersenyum menatap Jaemin.

"Nggak papa sayang"
"Ishh, ada apa dengan Tuan?,Kenapa kita seperti ini?"
"Kau lupa?"
"Lupa?"

Menegakkan tubuh kekarnya masih memeluk pinggul Jaemin.

"Kita habis bermain sayang"
"Apa ini balasan mu ketika kau marah!?, haruskah seperti ini!?"

Seketika wajah Jeno berubah. Wajah mengerikan itu lagi.

"Aku semakin tidak tahan lagi bekerja di sini, pecat aku sekarang!, itu yang kau mau kan?"
"Diam lah, aku tidak akan memecat mu"
"Kalau seperti itu, aku yang mengundurkan diri"

Jaemin bangkit tanpa jegatan Jeno lagi. Di rasakannya perih yang masih terasa, berjalan mengambil celananya dan menuju kamarnya.

Yang melihat sudah merasa kesal dan marah. Menggepal tangan, dan urat tangannya yang kelihatan gagah.

Jeno berjalan menuju kamar Jaemin dan oh, ternyata Jaemin membereskan baju bajunya ke dalam koper hitam.

Tidak di biarkan si manis miliknya itu pergi. Di keluarkannya lagi baju Jaemin dengan mencampakkan ke atas tempat tidur.

Menatap Jeno tajam, dia benar benar marah pada pria ini.

"Jangan menjegat ku, kau bukan siapa siapa ku lagi, tidak usah memberi ku uang gaji ku, ambil saja, aku akan segera pergi"
"Tidak, kau tidak boleh pergi, kau ini pacar ku, jadi hentikan semua ini"

Jeno mengambil koper Jaemin dan membongkar isi yang sudah rapi rapi di buat Jaemin.

Dan tiba tiba ada yang melihat mereka dari depan pintu kamar.

Ya, itu nyonya Lee. Membolakan mata serta kaget melihat Jeno yang telanjang seperti itu.

"Mulai sekarang aku kekasih mu, dan kau adalah kekasih ku, mengerti Na Jaemin?"
"Aku tetap tidak mau,mengerti Lee Jeno?"

Terjadilah perang tatap mata. Tak di sadar Jeno mengeluarkan air mata nya.

Jeno nangis?

Jaemin yang melihat itu mengedip kan matanya melihat air bening menetes dari mata Jeno.

"Tidak perlu menangis, aku akan tetap pergi dari sini"

Di peluk nya Jaemin erat dan menangis di pelukannya.

"Aku mohon jangan Na, aku tidak mau kau pergi"
"Ck,ishhh lepaskan aku"

"Ekhem"

Jeno dan Jaemin mengarah ke orang yang berdehem tersebut. Gemas jika di lihat, Jeno bersembunyi di belakang Jaemin.

Dia malu karena melihat ibunya yang melihatnya dengan keadaan telanjang seperti ini.

"Ibu?"
"I-ibu?"

Jaemin senyum kaku ke arah nyonya Lee. Perasaannya kacau saat ini.

"Ada apa ini? Dan kau Lee Jeno!, sudah besar masih saja suka telanjang telanjangan, dasar bayi besar"
"Ya! Ibu"
"Nana manis"
"I-iya bu?"

Tau akan Jaemin ingin berjalan ke arah nyonya Lee, dia naik ke tempat tidur Jaemin dan menutupi badannya dengan selimut.

"Apa Nana benar benar mau pergi? Maksud ibu mau mengundurkan diri jadi maid?"
"Em...haha, iya bu soalnya Nana...,Nana ada sibuk di rumah"
"Oooh begitu ternyata, baiklah, terimakasih sudah mau bekerja di sini"

Jeno membolakan matanya karena ibu nya memberi ijin Jaemin pergi.

"Huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa-!Eomaaaaa hiks huaaaaaaaaaaaaaaaa-!>~<"

Mereka menatap ke arah Jeno aneh. Ada apa dengannya?.

Sebentar, Jaemin merasa tidak tega melihat Tuan nya Lee Jeno merengek seperti itu. Dia berfikir sekali lagi. Kali ini dia benar benar kasihan pada Jeno.

"Diam lah anak nakal, Nana sibuk di rumah nya, bukan kau saja yang harus di urusnya Lee Jeno"
"Tapi kan....,DIA KEKASIH JENO-!"
"Jangan bermimpi Lee Jeno"

Dia baru tau jika ibu nya tidak sayang padanya. Kasihan.

"Em...bu, Nana tidak jadi pergi deh, Nana akan tetap bekerja di sini"
"Mwo? Benarkah?"
"Iya bu, Nana tidak jadi mengundurkan diri"

Nyonya Lee tersenyum dan mengelus pipi Jaemin lembut.

"Baiklah, ibu tidak akan menyuruh mu bekerja sebanyak seperti kemarin, padahal sudah ibu bilang jangan bekerja terlalu keras"
"Hahaha iya bu, Nana minta maaf"
"Mari kita makan siang"

Mereka meninggalkan Jeno yang masih terbengong di tempatnya. Antara senang,sedih dia tidak tau tapi dia sangat senang Jaemin tidak jadi pergi.




Tbc...
Bagus nggak sih guys?😭
Ishhh autor ngerasa gaje aja gitu alur nya.

Jangan lupa vote and coment ya guys^^
Love you❤👋

Tuan Muda | NOMIN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang