1⃣6⃣

649 73 25
                                    

Felix sedari tadi tak berhenti tersenyum, ia dengan riang berjalan menggandeng dua pria berkeliling mall mencari hadiah untuk keponakan Seongmin.

Ah maaf.. Felix bukannya menggandeng, lebih tepatnya dia menyeret. Kedua pemuda berparas rupawan yang menjadi tahanan Felix kini, hanya bisa menghela nafas mengikuti kemana arah langkah kaki gadis tersebut membawanya.

Tak dipungkiri keduanya sesekali tersenyum atau tertawa gemas melihat kelakuan lucu Felix.

Seperti sekarang misalnya?

Felix sibuk memilih mainan anak perempuan, namun nyatanya yang akan di beri hadiah adalah seorang anak laki-laki.

Seongmin dan Seungcheol tertawa terbahak-bahak mana kala Felix tanpa sengaja membuat seorang anak perempuan menangis karena kalah ketika berebut mainan dengannya.

Felix mau marah saja melihat kelakuan mereka, Bukannya membantu malah tertawa seenak jidat.

"Kita cari di tempat lain saja, ayo ayo.." ajaknya seraya menyeret kembali Seungcheol dan Seongmin.

Keduanya hanya bisa menghela nafas lelah.

"Tunggu dulu," Seongmin berujar. Langkahnya terhenti, yang otomatis membuat dua orang lainnya pun turut berhenti, "aku.. Lapar," tuturnya.

"Yasudah, ayo cari makan dulu.." Seungcheol menanggapi, ia menatap Felix meminta persetujuan.

Di akhiri dengan anggukan setuju Felix, mereka berjalan beriringan mencari resto yang kiranya pas untuk ketiganya.

•••••••••••••••••••••

"Sebentar.. Aku ingin ke toilet dulu. Tolong jaga ini," Seongmin menyerahkan paper bag pada Felix, isinya hadiah untuk keponakan Seongmin.

Setelah makan siang mereka selesai, ketiganya melanjutkan mencari hadiah yang diinginkan Seongmin. Selepasnya mereka berencana mencari kedai ice cream.

Katanya, sebagai pencuci mulut.

Itu kata Felix, bukan Seongmin apalagi Seungcheol.

"Yasudah, kita tunggu disitu saja.." Felix balas menunjuk stan kedai ice cream di dekat sana.

Seongmin mengangguk dan berlalu ke kamar kecil. Dia sudah tidak tahan, sungguh.

"Kau mau rasa apa Fel?" Seungcheol bertanya setelah melihat daftar menu.

Felix memasang wajah berfikir sejenak, "Aku ingin choco mint ice cream.."

Seungcheol mendengus, "Seleramu tidak berubah.. Apa enaknya choco mint? Seperti memakan odol, iya." gumamnya pelan.

Felix tak mendengar, ia asyik melihat-lihat keadaan sekitar.

Setelah pesanan keduanya datang, dengan sigap Felix memasukkan ice choco mint kesukaannya dengan lahap. Didepannya Seungcheol hanya tertawa pelan sesekali mengusap bibir Felix yang belepotan.

Heran, sudah besar masih saja makan seperti anak kecil.

"Makan pelan-pelan, tak ada yang akan mengambil punyamu.." ujarnya, Felix hanya masa bodo.

Mau belepotan, wajah kusam, wajah kotor atau apapun itu, selama ini ice choco mint, tak masalah sama sekali.

"Ah.. Kau tidak memakan itu?" setelah ice cream-nya hampir habis, Felix menunjuk icream vanila pesanan Seungcheol di atas meja.

FORBIDDEN LOVE | HYUNLIX -GS! [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang