29

177 19 1
                                    

Felix mengernyit menatap beberapa notifikasi di hpnya, terlebih pesan yang Donghee kirimkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Felix mengernyit menatap beberapa notifikasi di hpnya, terlebih pesan yang Donghee kirimkan. pria itu mau membicarakan apa? Ryujin? namun walaupun terasa malas, ia membalas pesan Donghee.

Setelahnya, ia bangkit dari posisi yang sebelumnya berbaring di atas ranjang menuju lemari guna mengganti pakaian yang ia kenakan saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelahnya, ia bangkit dari posisi yang sebelumnya berbaring di atas ranjang menuju lemari guna mengganti pakaian yang ia kenakan saat ini. setelah memilih pakaian yang pas, Felix kini beralih pada meja rias. sembari sedikit berdandan di depan cermin, ia menyempatkan diri membalas pesan Seungcheol sebelumnya.

Felix sedikit tertawa melihat balasan Seungcheol, ia berharap Jeonghan bisa segera sembuh dan perceraian antara ia dan Seungcheol juga segera disetujui oleh pengadilan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Felix sedikit tertawa melihat balasan Seungcheol, ia berharap Jeonghan bisa segera sembuh dan perceraian antara ia dan Seungcheol juga segera disetujui oleh pengadilan. Sudah beberapa bulan berlalu sejak kejadian itu, Felix memutuskan pindah ke rumah orang tuanya membiarkan Seungcheol Dan Jeonghan tinggal di rumah sebelumnya. lagipula, Felix merasa tidak berhak menempati rumah itu walaupun Seungcheol setuju untuk memberikan bangunan mewah itu padanya, dan juga.. dia masih ada beberapa urusan disini. Setelah dirasa cukup rapih, Felix memutuskan langsung ke lokasi dimana ia dan Donghee tentukan.

"mau kemana?"

Felix menghentikan langkahnya, menatap Seunggi yang tengah membaca koran di ruang tamu dengan segelas kopi di atas meja secara bergantian. kebiasaan ayahnya saat tidak ada kerja di kantor, "keluar sebentar, mengurus sesuatu." jawab Felix.

"jangan terlalu lama, ingat. kau baru saja kehilangan anakmu. kesehatan mu belum sembuh total."

Felix tanpa menjawab segera berjalan menuju pintu keluar, matanya nampak berkaca-kaca setelah mendengar perkataan ayahnya.

Ya, memang benar Felix kehilangan calon anaknya. wanita itu terlalu banyak memikirkan hal yang seharusnya tidak ia pikirkan, ditambah kandungannya memang saat itu tergolong lemah. maka dari itu, janin yang ia kandung tak bisa terselamatkan di bulan ke tiganya. Jika mengingat hal itu, Felix rasanya ingin menangis. ia merasa tak becus menjaga kandungannya.

Dentingan lonceng kecil di atas pintu masuk menyadarkan Donghee dari lamunannya, pria itu melihat Felix kini berjalan menghampiri hingga duduk di depannya.

"Ada apa?" Felix tentu tak ingin berbasa-basi, ia tidak suka hal seperti itu.

tanpa mengucapkan sepatah kata, Donghee menyodorkan ponselnya membuat Felix dengan malas meraih benda pipih tersebut.

"Kau bisa menyerahkan ini pada kepolisian, bukti bukti ini tak pernah diserahkan. selama menjadi tahanan, ponsel ini juga aku serahkan pada teman ku dulu, maka dari itu aku ingin kau saja yang menyerahkan ini nantinya."

Felix terdiam dengan mata yang fokus menatap layar ponsel milik Donghee, matanya nampak berkaca kaca melihat beberapa video Yeji disana.

"Sebenarnya aku tidak pernah berpikir untuk mengatakan ini padamu. tapi, terima kasih Donghee."

Setelah mengucapkan itu, Felix bangkit dari posisinya berlalu keluar cafe menuju studio milik Seungmin sembari menghubungi yang lain untuk segera menyusul kesana.

••••••••••••••

"Kurang ajar!"

Minho berteriak marah setelah Felix menunjukkan bukti yang Donghee berikan padanya, Seungmin dan Ji-Sung hanya bisa diam. merasa miris serta kasihan melihat video dan beberapa file yang ada di ponsel milik Donghee. Seungmin sama sekali tidak tahu jika Donghee sudah bebas dari tahanan, pria itu nampaknya sudah memutuskan semua hubungan dengan keluarganya sendiri.

"Lalu sekarang bagaimana?"

Minho memandang Felix yang sejak tadi hanya diam setelah mendengar pertanyaan Ji-Sung, "kita sudah punya bukti ini, jadi tunggu apalagi?"

"Ayo."

Mendengar interupsi Minho, ketiganya kini bangkit dan menuju ke satu tujuan yang sama.

To be continued.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FORBIDDEN LOVE | HYUNLIX -GS! [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang