FORBIDDEN LOVE | HYUNLIX -GS! [ON GOING]

1⃣3⃣

Revisi!
Kemarin kemarin Seungmin manggil orangtuanya mama papa kan? Agak kurang sreg rasanya hehe :v
Sekarang kita ganti jadi ibu ayah biar enak dibaca.

Btw, ini dia.. Bapaknya Seungmin :v

"Duduk!"

Satu kata dengan nada perintah itu dituruti Seungmin, ia mendudukkan dirinya pada sofa tepat didepan sang ayah. Tuan Kim memandang anaknya lamat, ia tak membuka pembicaraan.

"Ada apa?" jengah, Seungmin memulai duluan. Tubuhnya ia sandarkan.

Tuan Kim menghela nafas sesaat, "untuk apa kau bawa dia kemari?"

"Siapa?"

"Felix."

Seungmin menepuk jidat pelan, "ah.. Benar, Felix."

"Aku hanya ingin bermain dengannya, ibu juga sepertinya rindu akan kehadiran Felix dirumah ini." sambung Seungmin, ia memainkan kuku kukunya.

"Apakah kau menyadari perbuatanmu saat ini, Kim Seungmin?"

"Ada apa dengan perbuatanku?"

"Apa yang telah aku lakukan?"

"Aku hanya membawa Felix, bukan wabah mematikan." jelasnya, pria itu bangkit berdiri mengabaikan sang ayah yang menatapnya tajam.

"Kim Seungmin duduk!" pekikan tuan Kim menghentikan langkah Seungmin, pemuda itu berbalik memandang sang ayah yang sudah berdiri dari tempatnya.

"Untuk apa lagi? Aku rasa pembicaraan kita hari ini cukup sampai disini saja.."

"Kau!" tuan Kim menunjuk Seungmin tepat diwajah, "suruh Felix pulang, dan jangan bawa dia kemari lagi."

"Ayah cukup!" Seungmin meninggikan suaranya, "ayah punya hak apa melarangku membawa Felix ke rumah ini?" ia mengacak rambut frustasi.

"Ini rumahku!"

Tuan Kim maju selangkah.

"Aku kepala keluarga!"

Selangkah lagi.

"Aku yang menghidupimu!"

Selangkah lagi.

"Aku yang berkuasa atas segala yang ada dirumah ini, mau itu kau! Donghee! Ataupun ibumu!"

Tuan Kim menegaskan setiap ucapannya. Langkahnya ia hentikan tepat didepan Seungmin yang diam mematung, ekspresi pemuda tampan itu berubah datar.

"Ayah benar-benar keterlaluan.."

Tuan Kim berdecih. ia berkacak pinggang memandang Seungmin remeh, "setidaknya ayah tidak sepertimu yang akan membiarkan teman ayah sendiri menanggung sakit karena berusaha mengingatkannya dengan kejadian menyakitkan itu."