1⃣1⃣

1.5K 90 24
                                    

Mature content 🔞

Tak.

Satu buah botol berukuran sedang Minho letakkan di atas meja, ia mendudukkan dirinya pada sofa memandang Felix yang asik meminum minumanannya.

"Ckckck lihatlah wanita ini, bagaimana bisa kau kemari dengan pakaian seperti itu?"

"Memangnya kenapa dengan pakaiannya?" Seungmin datang membawa dua buah botol kaleng soda, melempar satunya pada Minho.

Felix yang sedari tadi masih asik menyeruput minumannya memandang kedua orang tersebut, "perasaan tidak ada yang salah dengan pakaianku, biasa biasa saja padahal."

Ia berdiri memutar mutar badan memperlihatkan jika outfitnya biasa saja, tidak mengundang nafsu lelaki hidung belang diluaran sana.

Seungmin memasang wajah masam begitu matanya menemukan sesuatu pada leher Felix, ia berujar "uh," sembari menunjuk objeknya, soda yang mau di minum pun kembali diletakkan dimeja.

Bagaimana tidak, leher gadis itu penuh ruam bekas percintaan ia dan Hyunjin namun dengan percaya dirinya ia meng-ekspos hal tersebut. Sungguh tak tahu malu sekali.

"Pakai ini," Felix menatap syal serta Seungmin secara bergatian, pria tadi sempat mengambil syal yang sengaja ia gantung di sekitar sana.

"Untuk apa ini? Sudahlah, tidak usah lagipula aku gerah," tolaknya.

"Setidaknya tutupi itu aku risih melihatnya," Minho turut memaksa, "ah minum itu juga aku tau si bodoh itu tak memgeluarkannya diluar," lanjutnya sembari menunjuk botol yang tadi ia taruh di atas meja.

"Oke," jawabnya singkat. Tak ingin menambah panjang persoalan.

"Fel, kau harus sampai berbuat sejauh ini tidak apa-apa?" Seungmin memasang wajah serius.

Topik telah berganti terbukti dengan Minho yang turut memasang wajah serius, "aku juga sempat berfikir seperti itu, Fel kau yakin?"

Tanpa ragu Felix mengangguk mantap, "bagaimanapun juga aku harus menuntaskan semuanya walau dengan memberikan tubuh ku ini sekalian, toh tidak masalah aku sudah terlanjur kotor duluan," dengan enteng ia menjawab, namun tak dipungkiri jika terdapat nada sendu di akhir kalimat.

Seungmin dan Minho saling memandang, keduanya menghela nafas bersamaan.

Brak.

Pintu studio Seungmin dibuka kasar, sang pelaku dengan santai berjalan ke arah ketiganya, "ada apa ini? Kenapa suasananya mellow sekali?"

Tatapan tajam ia dapatkan, membuat Jisung -sang pelaku tak tahu diri beringsut didekat Felix meminta perlindungan dari dua orang lainnya.

"Dari mana saja kau tupai, dari tadi kita sudah menunggu," tanya Minho.

Tanpa berkata apa-apa Jisung membetulkan posisi, merogoh saku celana lalu melempar ponselnya ke tengah meja. Dengan sigap Seungmin merebut benda tersebut, "pukul 8 pagi di cafe dekat sebuah butik yang Ryujin dirikan, mereka berdua bertemu dan tengah membicarakan sesuatu."

"Kau yakin?" Minho memandang potret Ryujin yang tengah asik mengobrol dengan seseorang.

"Apa dia sudah tahu dengan rencana ini?" Felix berujar pelan.

"Eyy tidak mungkin, dari yang ku lihat mereka mengobrol biasa saja malah membuatku ingin menonjok wajah mereka satu satu," jawab Jisung sembari mengunyah permen karet yang sedari tadi berada dalam mulutnya dengan kesal.

"Bisa saja dia menguping atau apapun itu, seperti dirimu," ujar Seungmin dengan nada protes. Jisung hanya terkikik.

Awalnya Jisung memang tak tahu ada apa di antara Seungmin dan Felix. Ditambah gadis itu tiba-tiba tinggal di rumah kakak tirinya, karena merasa firasatnya mengatakan sebuah rencana telah dijalankan, Jisung dengan tak tahu dirinya mengintili kemanapun mereka pergi.

FORBIDDEN LOVE | HYUNLIX -GS! [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang