[HYUNLIX]
Cinta.. Tak tahu kapan datangnya, sebesar apa dia, setulus apa dia, dan untuk siapa dia..
Disaat dirimu telah menjalin sebuah komitmen (menikah) dengan gadis pilihan orang tuamu, disaat itu pula kau malah menempatkan hati pada orang yang s...
Felix berjalan dengan lesu menyusuri jalan, gadis itu sesekali mendesah lelah. Ia tak tahu harus melakukan apa lagi, setelah di tinggal seorang diri oleh Minho, Seungmin, serta Jisung, ia hanya bisa termenung hingga tak ingat waktu.
Selepas bunyi jangkrik memenuhi telinganya, ia baru sadar. Bahwa ia telah termenung sampai malam menyapa di taman seorang diri.
Segusar itu Felix memikirkan perkataan Seungmin padanya.
"Hah.." untuk kesekian kalinya gadis itu mendesah.
Ia melihat keadaan sekitar, sedari tadi ia sudah mencoba memberhentikan taxi yang lewat, namun satupun tak ada yang singgah.
Tas dan barang-barang yang lain ia tinggalkan di kantor, ponselnya pun sudah kehabisan baterai. Mau mengabari juga susah.
Tin.. Tin..
Sebuah mobil merek ternama berwarna hitam berhenti tepat disampingnya, Felix sempat kaget namun akhirnya tersenyum ke arah sang pengemudi setelah kaca mobil tersebut turun.
"Apa yang kau lakukan malam-malam begini seorang diri?" tanyanya.
Felix menggaruk kepala kikuk, "A-ah.. Tadi aku hanya berjalan-jalan, taunya aku tak ingat jalan pulang..." jawabnya dengan pelan, tentu saja itu hanya sebuah kebohongan.
Mata Felix berbinar seketika, ia tanpa berucap apapun masuk ke dalam mobil, duduk tepat disamping pengemudi.
"Dimana rumahmu?"
Felix terdiam, ia tak menjawab. Wajahnya menunjukkan ekspresi berfikir.
"Felix, kau dengar aku?"
Mobil belum jalan, mereka masih di tempat semula. Seungcheol tak berani menjalankan mobil jika Felix belum memberitahu tujuannya kemana, mana tahu nanti dia salah jalan 'kan.
"Apa sebegitu lupanya kau akan jalan pulang ke rumah mu sendiri?" ia bergumam pelan. Rasa-rasanya Seungcheol haus jika terus-terusan di acuhkan begini, ia mengambil air botol kemasan yang tadi dibelinya lalu minum dengan perlahan.
Felix menoleh tiba-tiba, "Kak Cheol.. Aku boleh menginap dirumahmu malam ini?"
"Uhuk!"
Air sempat mengenai wajah Felix, gadis itu mendengus kesal mendapat semburan tiba-tiba. Melihatnya membuat Seungcheol memasang wajah menyesal, ia dengan cepat mengambil tissue lalu menyeka wajah gadis disampingnya itu.
"Maafkan aku, lagipula salah sendiri.. Kenapa tiba-tiba kau minta menginap di rumah ku?"
Lagi-lagi Felix menghela nafas, ia menyandarkan tubuh pada kursi. Seungcheol tak menanggapi lagi, ia membuang tissue bekas sekaan wajah Felix ke jalan, lalu pergi dari sana menuju rumahnya berada.
Sepertinya Felix tengah banyak masalah, Seungcheol ini termasuk orang yang peka. Jika sudah seperti itu, ia akan menuruti segala permintaan Felix. Dia juga tak berani bertanya, setelah fikiran Felix jernih nanti gadis itu akan bercerita sendiri.
Tak memakan waktu lama, mereka sampai pada tempat tujuan. Seungcheol turun di ikuti Felix kemudian, gadis itu memasang wajah melongo melihat bangunan didepannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.