FORBIDDEN LOVE | HYUNLIX -GS! [ON GOING]

5⃣

Hyunjin membuka mata perlahan, pria itu menelisik keadaan sekitar. Masih gelap, gumamnya.

Seakan mengingat sesuatu, ia melepaskan diri dibawah sana dengan perlahan. Felix masih terlelap dalam pelukannya.

"Fel.. Bangun." ia berbisik.

Felix mengerang kecil, lalu kembali membawa dirinya mendekat ke arah Hyunjin.

Cup.

Satu kecupan manis mendarat di bibir Felix. Gadis itu tersenyum kecil dibuatnya.

"Bangun sayang.." bisik Hyunjin sekali lagi, tangannya dengan lembut mengelus pipi Felix.

Mendapat perlakuan seperti itu, Felix mau tidak mau harus membuka matanya.

Dan pemandangan pertama yang ia lihat adalah wajah bangun tidur Hyunjin yang demi apapun itu, masih tetap tampan dimata gadis manis tersebut.

"Aku harus pergi sekarang.."

Felix cemberut. Tangannya mencari ponsel yang ia letakkan di atas nakas.

Pukul 04:30 AM.

Gadis itu mendesah berat. "Secepat itu?"

Hyunjin mengangguk pelan, sebenarnya pria itupun merasa berat meninggalkan Felix secepat ini. Namun apa mau dikata, kalau ia tidak kembali ke kamarnya sekarang, Ryujin akan curiga nanti.

"Pergilah." gadis itu melepaskan pelukannya. Iapun mengubah posisi tidurnya jadi memunggungi Hyunjin.

Pria tampan itu menghela nafas pelan. Iapun dengan cepat bangkit dari ranjang guna memakai baju dan membereskan pakaian Felix yang berceceran dilantai.

Hyunjin berjalan ke arah Felix, tangannya membelai rambut gadis yang sedang menutup mata tersebut.

"Fel, kau akan membiarkan ku pergi begitu saja?"

Tak ada jawaban, pria tampan itu berdecak.

"Tak ada ciuman perpisahan begitu?"

Felix membuka mata. Ia memandang Hyunjin sebal.

"Buat apa? Kau dan aku serumah, kenapa harus ada ciuman perpisahan.. Nanti juga bertemu lagi." ujarnya dengan gumaman kecil di akhir kalimat.

Mendengar itu Hyunjin tertawa. "Baiklah, sampai bertemu lagi sweetheart."

Satu ciuman dengan lumatan singkat Felix dapatkan sebelum pria itu berlalu dari kamarnya.

"Dasar!"
.
.
.
"Selamat pagi Felix.."

Ucapan selamat pagi Felix dapatkan dari Ryujin ketika ia baru saja menginjakkan kaki dilantai dapur.

"Pagi.." balasnya, ia memeluk Ryujin singkat lalu mendudukkan diri di kursi meja makan. Tepat dimana Hyunjin duduk didepannya.