Chapter 56

427 59 7
                                    

Setelah pagi yang benar-benar melelahkan, malam ini begitu tenang karena semua ketegangan telah berakhir. Areum menginap satu malam lagi di rumah sakit untuk pemulihan kondisinya yang masih lemah. Meski begitu ia dijanjikan untuk bisa pulang esok pagi bersama bayi Hyunjae yang juga terlahir sehat.

Wonwoo berterima kasih pada Seungcheol, Yunseo dan Bona yang telah menggantikan dirinya menjaga Areum selama lima hari terakhir. Untuk membayar ketidakhadirannya, ia yang akan bertahan malam ini untuk menemani Areum.

"Kau bisa sendiri?"

"Iya, tentu bisa."

Wonwoo tersenyum dengan kepastian di wajahnya yang sangat cerah meski matahari sudah tenggelam.

"Kau beristirahatlah. Terima kasih sudah menjaganya sepanjang waktu."

"Iya."

Melihat keadaan yang sepertinya sudah terkendali, Yunseo akhirnya bisa bernapas lega. Dirinya merasa lebih baik karena Areum berhasil melewati persalinan dan melahirkan putra yang sehat. Meski Yunseo lelah, semua itu terbayarkan ketika melihat adik dan keponakan barunya itu baik-baik saja.

"Kau akan pulang sekarang?"

Pertanyaan Wonwoo membuyarkan lamunannya, "ah, mungkin. Jika kau bisa sendiri maka aku akan pamit."

"Ah, begitu. Baiklah."

Yunseo merasa sangat canggung saat ini. Meski ia sudah tak punya perasaan apapun lagi pada Wonwoo, tetap saja hubungan mereka juga belum baik. Mereka tidak benar-benar akrab. Berbicara baik-baik saja tidak pernah. Jika bukan karena urusan Areum, mereka tidak pernah bicara lagi sejak hari itu.

"Tapi ... Yunseo, bisa kita bicara?"

Ajakan itu sebenarnya baik, tapi Yunseo ragu. "Apa yang ingin kau bicarakan?"

"Jika kau tidak keberatan, aku ingin bicara berdua denganmu. Ada yang harus aku katakan."

Bohong jika Yunseo tidak memiliki prasangka, tetapi ia juga merasa ia perlu mendengarkannya.  Mungkin dia ingin membahas masa lalu.

"Baiklah."

"Tapi kita bicara di luar saja, ya? Areum mungkin akan terganggu tidurnya."

Yunseo mengiyakan ajakan itu dan mereka pergi keluar ruangan Areum.

Koridor ruang perawatan saat itu cukup sepi. Meski masih ada beberapa orang yang berlalu-lalang, berbicara di sana cukup baik karena suasananya yang bagus. Mereka tidak akan terganggu oleh keributan apapun.

Wonwoo duduk berjarak satu kursi dari Yunseo. Padahal wanita itu hampir mengira dia akan jadi pria hidung belang yang mencoba menyakiti Areum, tetapi Yunseo sepertinya terlalu banyak berkhayal.

"Kau menertawakan apa?"

Pertanyaan Wonwoo membuyarkan lamunan Yunseo. "Tidak, tidak ada. Aku hanya tiba-tiba teringat sesuatu yang lucu."

"Begitu, ya?" Wonwoo ikut tertawa hambar. "Jadi ... kau sepertinya bahagia belakangan ini."

"Maksud dari pernyataanmu?"

"Apa itu terlalu kasar? Aku hanya mengira kau bahagia karena kau bisa tertawa lepas."

"Begitu, ya?"

"Lupakan saja tentang itu."

"Lalu, apa yang ingin kau bicarakan?"

Wonwoo mengalihkan pandangannya ke arah ruangan Areum, gelagatnya cukup membuat Yunseo curiga. Dia tidak sedang berusaha menggodanya, kan?

"Tentang Areum. Aku berterima kasih karena kau sudah menjaganya."

Baiklah, setidaknya dia mengingat Areum.

[2] SISTER'S PROBLEMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang