Chapter 49

419 61 9
                                    

"Tadi itu apa?"

Seperti sudah ditahan sejak lama, sebuah pertanyaan muncul ke permukaan dengan tekanan suara yang begitu menghayati.

Kepala keluarga Choi sudah lebih dulu undur diri dari forum. Hal ini sangat ditunggu-tunggu oleh Seungcheol, karena ia sangat gatal untuk membuka suara tanpa ada tekanan dari mereka yang tidak tau apapun.

"Oppa ...."

"Kalian bersama?"

Pertanyaan Seungcheol sangat jelas, semua orang mengerti maksudnya.

"Menurutmu bagaimana, Hyung?" Mingyu merespon dengan pertanyaan lain, ia memberikan sedikit tawa di ujung kalimat pertanyaan itu.

"Oppa, mengapa kau yang bersemangat? Sekarang kau peduli dengan hubunganku?"

"Kalian merencanakan apa? Jika kalian berpikir untuk memperkeruh keadaan setelah apa yang terjadi, percayalah itu bukan ide yang bagus."

"Mingyu hanya membantuku," ucap Yunseo. "Dia menjadi pacar yang baik di hadapan Ayah dan Ibu, menyelamatkanku dari rasa malu. Setidaknya aku tidak perlu cemas dan berkata orang yang kuceritakan pada mereka akan kunikahi suatu saat ternyata malah menikah dengan adikku sendiri. Benar, kan? Aku tidak mungkin berkata aku diselingkuhi oleh kekasihku dan ternyata orang itu malah menjadi menantu baru mereka."

Areum lebih suka diam, dia hanya menunduk saja seperti ia tidak mendengar apapun. Wonwoo juga diam. Ia memasang ekspresi tenang seperti bukan dia orang yang terus disindir. Di balik meja ia masih menggenggam tangan Areum. Ia tidak pernah melepaskan tangan itu. Tujuannya tidak lain adalah untuk mengendalikan dirinya sendiri.

"Kau ingin memancing masalah?" Seungcheol masih tidak senang, ia menjadi orang yang paling emosi. "Kau ingin mengatakannya pada Ayah?"

"Masalah apa, Oppa? Aku dan Mingyu di sini sedang bekerja sama dengan kalian. Bukankah kita semua terlihat seperti pasangan normal? Ini sudah cukup kan? Pernikahan adikmu sudah terlaksana, the baby has his father, lalu? Kami memberikanmu jalan mudah untuk happy ending."

"Yunseo benar, Hyung." Mingyu mengangguk pelan, "kami sudah mencoba berpura-pura bahagia di depan orang tua kalian. Apa belum cukup juga?"

Seungcheol akhirnya diam. Dia merasa kalah. Dia sesungguhnya sangat kesal namun ia tidak bisa menolak kalimat mereka. Meskipun ia sangat tidak suka dengan sikap Yunseo dan Mingyu, ia tidak bisa menolak jika mereka sedang bekerja sama.

"Oppa, kenapa kau kesal pada kami? Lucu saja. Apa ada masalah kalau aku bersama Mingyu?"

Alasan itu juga membuat Seungcheol bungkam. Ia juga bingung. Alasan mengapa ia terganggu melihat Yunseo dan Mingyu bersama? Tidak jelas. Padahal mereka selalu bersama sejak kecil. Lalu mengapa baru sekarang ia terganggu. Jika mencari jawaban yang paling benar, alasannya hanyalah Areum.

"Tidak apa, Hyung." Wonwoo membuka suara dengan pelan, semua orang otomatis menatapnya. Areum bahkan juga mengangkat kepala setelah sekian lama. "Itu hak mereka jika mereka memutuskan untuk bersama," lanjut pria itu dengan ramah. Ia menarik senyum di bibirnya, lalu menatap Yunseo dan Mingyu bergantian. "Akhirnya mereka bisa dengan bebas menunjukkan hubungan mereka pada semua orang, sungguh melegakan."

Tentu saja ada yang tidak beres dari kalimat Wonwoo. Tentu saja dia telah memberikan serangan verbal. Tentu saja ia memberikan sindiran keras pada mereka. Pria itu menyelesaikan kalimatnya masih dengan senyum yang lebar, di balik itu ia mengetahui jika Areum tidak baik-baik saja. Genggaman pria itu berangsur-angsur terasa menyakitkan karena ada sebuah pelampiasan dari Areum.

"Apa maksudmu?" Mingyu terpancing, suaranya tegas menyatakan ia tersindir. Bahasa formal juga menghilang dari barisan suku kata yang diucapkannya.

Wonwoo semakin lebar senyumnya, bahkan lebih mirip seperti seringai. Entah ia menyadarinya atau tidak, ia benar-benar sedang memancing sebuah perdebatan. "Maksudku kalian lebih bebas sekarang. Tidak perlu bersembunyi lagi."

[2] SISTER'S PROBLEMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang