.
.
.
.
."Ah sudah jam 12... waktunya untuk berpisah. Aku tidak tau siapa setelahku, tapi selamat bersenang-senang! Bye-bye!"
Itu Jaemin yang menyudahi relay cam miliknya. Sejujurnya setengah jam sebelum relay cam nya mulai pemuda itu baru saja bangun tidur dan hanya sempat untuk membasuh muka nya sebeljm akhirnya ia membereskan kamar, mengatur ulang selimut dan bantal, menutup jendela kamar sehingga kamarnya menjadi temaram yang hanya ada lampu tidur sebagai sumber cahaya di sana.
Selama sejam itu yang bisa ia lakukan hanya mengorder minuman, menceritakan kebiasaannya disaat jam tersebut, dan juga mencoba untuk menunjukan skill mengedit foto miliknya. Semua itu ia lakukan selama sejam penuh, hingga akhirnya kamera itu dimatikan.
Tok!Tok!Tok!
"Nana? Delivery mu sudah sampai."
"Tunggu sebentar!"
Jaemin mengambil dompet sebelum ia membuka pintu. Pemuda dengan surai coklat adalah hal yang pertama kali ia lihat setelah pintu kamarnya terbuka. Dan pemuda itu menenteng minuman yang setengah jam lalu ia pesan.
"Lho? Injunna, kenapa minumanku ada padamu? Ah, apa pengirimnya masih di luar? Aku belum membayarnya." Tanya Jaemin sambil menelisik ke arah belakang pemuda mungil di depannya.
"Orang itu sudah pergi."
"Hah?! Lalu minumanku?"
"Aku yang membayarnya, karena tadi pesananmu sampai bersamaan dengan pesanan kue ku. Ini minumanmu!"
Jaemin mengambil kedua minuman miliknya itu, lalu ia letakkan di meja komputernya.
"Injunna, akan aku bayar uang minumanku tadi. Kau ingin apa? Kue lagi? Atau cookies untuk teman minum teh mu?"
"Tidak, tidak. Minum saja kopi dan teh mu. Aku akan membuat roti panggang dulu. Kau mau?"
"Tentu, ayo makan di kamarku setelah rotimu selesai."
"Baiklah."
Setelahnya Renjun melangkan kakinya menuju dapur sambil menenteng kotak putih yang berisi kue. Jaemin sendiri hanya tersenyum dan bersender pada kusen pintu kamarnya saat dirinya mengamati pergerakan kekasih mungilnya itu.
Tak lama ia kembali duduk di depan komputernya dan mulai mengedit foto-foto member Nct Dream yang ia dapatkan saat photoshoot untuk buku tahunan Nct Dream. pintu kamarnya ia biarkan terbuka karena Jaemin tau jika nanti Renjun akan datang dengan tangan penuh berisi piring roti panggang untuknya dan untuk kekasih mungilnya itu.
Dan benar saja, 10 menit kemudian sebuah piring berwarna biru pucat yang berisi roti panggang tanpa selai diletakkan di depannya. Jaemin menoleh ke samping nya dan melihat Renjun tengah tersenyum manis padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Norenmin
FanfictionHanya ada Jeno, Jaemin, Renjun Start : 26 - 08 - 19 End : ∞