Can't Sleep

6.1K 596 18
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.

Pagi hari Minggu yang cerah. Semua
orang tengah berada di kursi meja makan masing-masing. Hanya tinggal satu kursi yang masih kosong.

"Kemana Renjun hyung?"

Semua orang yang ada di situ diam sebentar dan mengangkat bahu tanda tidak tau.

"Ini sudah jam 8 dan untunglah kita hari ini libur."

Semua mengangguk setuju. Beruntunglah hari ini mereka dapat jatah libur 2 hari jadi mereka tak perlu membangunkan member tertua mereka saat ini. Saat yang mereka selesai makan, pemuda Huang itu baru turun sambil mengusap wajahnya kasar. Terlihat sekali kantung mata hitam di wajah mungil itu.

"Kau baik-baik saja hyung?"

Yang ditanya malah mengerang dan merenggangkan kedua tangannya. Kemudian menatap sayu kedua mata sipit adik tertinggi nya itu.

"Aku susah tidur semalam dan baru bisa tidur jam 3 tadi. Aku sungguh mengantuk. Beruntungnya kita libur hari ini."

Keempatnya mengangguk paham.

"Oh! Ge, kata mama, kalau kau tak bisa tidur dengan nyenyak itu artinya ada seseorang yang tengah memikirkanmu!"

Pemuda lumba-lumba itu berseru ceria begitu ingat apa yang dikatakan mama nya saat dia kesulitan tidur saat dirinya masih kecil.

Pemuda Huang itu mengerang malas dan berdecak keras tanda dia sedang berada di mood terendah nya.

"Siapa yang berani memikirkanku hingga pukul 3 pagi?!"

Semua diam tak ada yang berani membuka suara saat si mungil ini sedang marah. Mereka diam, tapi ada seseorang yang diam karena panik. Sampai-sampai wajahnya berubah menjadi tegang takut ketahuan. Dan orang di sebelahnya malah peka dengan gurat wajah tegang itu.

"Kau yang memikirkannya semalaman?" Bisik pemuda berambut hitam. Yang ditanya hanya melirik sebentar kemudian kembali menatap pemuda mungil yang sedang menyumpah serapah orang yang telah mengganggu tidurnya semalam.

"Jika kau sudah tau maka diamlah, Lee Jeno."

"Kau pandai dalam menutupi ketakutanmu, Na Jaemin. Tapi tidak di hadapanku."

"Persetanan denganmu, Lee."

"Senang mendengarnya, Na."

Keduanya kembali menatap pemuda Huang yang kini melangkah menuju ruang tengah. Mungkin ingin menidurkan dirinya di atas sofa. Bersama dengan kedua maknae yang mengikutinya seperti anak ayam.

"SIAPAPUN ORANG YANG SUDAH MEMBUATKU TERJAGA SEMALAM HARUS MENGGANTINYA DENGAN BONEKA MOOMIN YANG SANGAT BESAR!! AKU TIDAK MAU TAU ITU!"

Kemudian terdengar suara kekehan dari dua maknae yang tadi mengikuti pemuda Huang itu. Sementara itu kedua pemuda gagah yang masih di area dapur hanya bisa menghela napas panjang.

"Kurasa dia tak main-main, Na."

"Memang tidak."

.
.
.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Just NorenminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang