Fever

3.9K 416 14
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.

Keadaan dorm Dream kali sedang hetic. Bisa dilihat Jaemin dan Jeno yang sedari tadi mondar-mandir kamar dan dapur. Chenle yang sibuk membuat bubur. Dan Jisung yang sibuk dengan baskom air hangat. Memang nya ada apa?

Sejak pagi tadi, Renjun, anggota tertua Dream saat ini jatuh sakit. Hanya demam, tapi mampu membuat semua orang di dorm kalang kabut. Kabar buruk itu mampu membuat 4 orang tadi kacau. Mulai dari mereka yang melupakan kotak obat, namun nyatanya obat penurun demam malah habis di kotak itu. Mau tak mau Jeno harus lari menuju apotek terdekat hanya untuk membeli sebotol obat penurun demam. Kemudian Jaemin yang malah mengompres Renjun menggunakan air dingin bukannya air hangat. Jisung yang malah menumpahkan air panas ke wastafel. Serta bubur Chenle yang terlalu encer. Beruntunglah semua kembali terkendali saat Jaemin mencoba menghubungi leader mereka, Taeyong. Karena dia yakin Hyung nya itu sering mengurusi member yang sedang sakit lebih telaten dibandingkan mereka berempat.

Setelah mendengar arahan Taeyong, Jaemin langsung membagi tugas. Dirinya dan Jisung membuat air hangat untuk kompresan nanti. Jeno sekarang tengah mengelap tubuh Renjun. Berdoa saja agar pemuda Lee itu tidak kelewat khilaf. Sementara Chenle kembali membuat bubur dengan arahan Taeyong pastinya.

Air hangat sudah siap, tubuh Renjun juga sudah lebih bersih dari sebelumnya, dan juga semangkuk bubur hangat sudah berada di atas nampan berserta air putih dan obat yang Jeno beli tadi. Jaemin, Jisung, dan Chenle pergi menuju kamar pemuda Huang. Sementara di kamar, Jeno tengah membuang air bekas di kamar mandi.

Pintu di buka dan terlihat pemuda mungil itu sedang rebahan dengan baju yang baru di ganti. Sepertinya Jeno masih kuat iman saat membersihkan tubuh Renjun. Jaemin melipir ke sebelah ranjang. Tangannya meletakkan baskom air hangat, lalu memeras kain sebelum ditempelkan di dahi Renjun. Renjun merasakan sensasi hangat di dahinya. Matanya berusaha terbuka walaupun terasa berat. Dilihatnya Jaemin serta kedua maknae nya tengah duduk di pinggiran ranjangnya. Kemudian terdengar suara pintu ditutup, rupanya Lee Jeno yang baru selesai membuang air.

"Kepalamu masih pusing?" Tanya Jaemin yang tengah memeras kembali kain kompresannya.

Pertanyaan Jaemin tadi hanya mampu Renjun jawab dengan anggukan kepala yang terlihat samar. Kepalanya masih terasa pusing, tak jarang berdenyut cukup kencang dibagian tengah.

"Gege harus makan, lalu minum obatnya agar cepat sembuh." Ucap Chenle yang meraih mangkuk berisi bubur yang dia buat tadi.

Renjun menggelengkan kepalanya. Dirinya tidak nafsu makan saat ini. Bahkan dia berpikir jika dirinya mungkin saja tidak bisa menelan makanan saat ini. Lagi pula lidahnya sedang bermasalah, hanya rasa pahit yang dia rasakan sedari tadi.

"Pahit..." Ucap Renjun lemah, walaupun begitu masih bisa di dengar Chenle.

"Sedikit saja, hanya beberapa suap ge. Ini juga agar perutmu terisi dan bisa mempercepat kerja obat nya. Ya? Kumohon ge." Bujuk Chenle. Renjun hanya bisa mengalah. Kepalanya mulai berdenyut kembali.

Chenle tersenyum, dirinya pun membantu Gege nya untuk duduk bersandar pada bantal yang sudah disiapkan, lalu mulai menyuapi Gege kesayangannya. Jisung sedari tadi hanya memperhatikan kedua Hyung nya yang terampil merawat Hyung mungil nya itu. Dirinya juga mau! Maka dari itu, dengan inisiatif sendiri ia memilih untuk memijat perlahan kaki Renjun yang terbungkus selimut tebal. Renjun awalnya kaget saat merasa kakinya dipegang secara tiba-tiba, tapi tak lama dia merilekskan kembali kakinya. Seakan mengijinkan maknae nya untuk memijat kakinya. Tak lupa pula memberi senyum pada Jisung yang dibalas gummy smile andalan pemuda Park itu.

Jeno hanya berdiri mengawasi. Dia senang jika membernya yang lain begitu perhatian pada kekasih mungilnya itu. Ah, kekasih dirinya dan juga pemuda Na itu. Dia selalu lupa jika dirinya berbagi Renjun dengan sahabatnya.

Jeno tersenyum geli mengingat kembali saat dirinya dan yang lain begitu panik menemukan Renjun dalam kondisi buruk. Tentu saja mereka panik, karena selama ini Renjun lah yang mengurus mereka berempat jika sakit. Dan begitu Renjun yang sakit, keempatnya langsung linglung. Kelimpungan karena baru kali ini mereka merawat orang sakit. Karena sebelum Renjun datang, jika salah satu mereka sakit maka Taeyong atau Doyoung yang akan merawat mereka.

Suapan Renjun terhenti di sendok keenam. Dirinya sudah tidak kuat lagi menelan makanan. Chenle memberikannya minum dan hanya mampu Renjun habiskan kurang dari seperempat gelas. Gini giliran Jeno beraksi.

"Waktunya minum obat, Renjunnie." Ucap Jeno tak lupa dengan lengkungan di bibir dan kedua matanya. Tangannya sudah bersiap dengan sendok dan obat. Dituangkannya isi botol itu ke sendok dan disodorkan ke Renjun. Renjun membuka mulutnya dan meminum obat yang terasa pahit di lidahnya. Lidahnya tidak terpengaruh rasa manis obat yang diminumnya tadi.

Setelah selesai minum obat, Jeno justru memberi kecupan di pipi pucat Renjun. Yang dibalas delikan mata tajam Renjun. Protes pada Jeno.

"Jangan menciumku... kau bisa tertular..." Hanya nada lemah yang mempu Renjun keluarkan untuk memprotes Jeno.

"Tidak masalah, aku jarang sakit kok!" Balas Jeno.

Renjun hanya bisa mendengus saat mengingat kembali fakta itu. Kekasih kekar nya itu memang jarang sakit. Bisa dibilang imun tubuh Jeno lah yang paling kuat diantara member Dream, diikuti Jaemin di posisi kedua.

"Jja... waktunya istirahat, Injunnie! Tidurlah agar obatnya bekerja lebih cepat. Siang nanti akan ku bawakan makan siang. Ayo yang lain keluar, biarkan Renjun istirahat!" Ucap Jaemin setelah mengompres kembali dahi Renjun.

Jaemin, Jisung, dan Chenle beranjak dari ranjang Renjun. Jeno membantu Renjun agar kembali berbaring. Jaemin pun membenarkan posisi selimut Renjun, ia naikan hingga dada.

"Cepatlah sembuh, Injunnie. Kau membuat kami kelimpungan saat tau kau sakit." Ucap Jaemin sambil mengelus rambut lepek Renjun yang basah karena keringat.

"Ugh, aku ingin memeluk Renjun hyung." Rengek sang maknae.

"Dia sedang sakit, Jisung-ah."

Jawaban dari Jeno membuat pemuda Park itu semakin merengek. Tak tahan karena rengekan Jisung, Renjun pun membuka tangannya seakan membolehkan Jisung untuk memeluknya. Jisung pun tidak membiarkan kesempatan itu pergi. Dirinya pun langsung menubruk tubuh mungil itu, memeluknya dengan erat.

"Yak! Aku juga mau!" Teriak Chenle. Dirinya pun ikut memeluk tubuh mungil itu.

Jeno dan Jaemin hanya melihat dari samping ranjang. Ah, pemandangan ini seperti anak-anak yang sedih karena ibunya sedang sakit. Renjun yang peka jika kedua kekasihnya hanya diam, dirinya pun menarik ujung baju Jeno dan Jaemin. Meminta mereka untuk ikut memeluk nya. Tentu saja kedua dominan itu tidak menolak. Dan akhirnya mereka semua berpelukkan layaknya keluarga besar.

.
.
.
.
.

Sumpah ya, SM Family bikin aing kena serangan jantung mulu:")

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sumpah ya, SM Family bikin aing kena serangan jantung mulu:")

Just NorenminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang